mediapatriot.co.id. Pacitan, Jawa Timur — Kabupaten Pacitan kembali menorehkan catatan penting dalam sejarah nasional, kali ini di bidang seni dan budaya. Melalui Festival Film Horor (FFH) 2025, Pacitan menjadi daerah pertama di Indonesia yang menggelar festival film horor di ruang terbuka alam, tepatnya di bibir laut selatan, dengan suasana yang sarat nuansa sakral dan mistis.
Festival Film Horor 2025 digelar selama tiga hari dan menghadirkan konsep yang berbeda dari festival film pada umumnya. Lokasi di kawasan pantai dengan latar debur ombak Samudra Hindia memberikan pengalaman sinematik tersendiri bagi penonton dan pelaku film. Suasana alam yang berpadu dengan tata artistik bernuansa budaya lokal menjadikan FFH 2025 tampil unik dan berkarakter kuat.

FFH 2025 diikuti ratusan karya film horor dari sineas berbagai daerah di Indonesia. Film-film yang ditayangkan tidak hanya menyuguhkan ketegangan dan kengerian, tetapi juga mengangkat kisah-kisah legenda lokal, nilai budaya, serta isu sosial yang dikemas melalui genre horor. Hal ini menunjukkan bahwa film horor mampu menjadi medium refleksi kehidupan masyarakat sekaligus sarana pelestarian budaya.
Prosesi pembukaan festival berlangsung khidmat dengan sentuhan seni tradisional khas Pacitan. Pertunjukan budaya lokal membuka rangkaian acara dan menghadirkan atmosfer magis yang menyatu dengan alam sekitar. Simbolisasi pembukaan di tepi laut semakin mempertegas konsep festival yang mengedepankan harmoni antara sinema, budaya, dan alam.

Selain pemutaran film, FFH 2025 juga diisi dengan berbagai kegiatan pendukung seperti diskusi film, workshop, dan forum kreatif. Kegiatan ini menjadi wadah interaksi antara sineas, komunitas film, akademisi, dan generasi muda untuk berbagi pengetahuan serta memperkuat ekosistem perfilman, khususnya genre horor di Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Pacitan menyambut positif pelaksanaan FFH 2025. Festival ini dinilai mampu meningkatkan citra Pacitan tidak hanya sebagai daerah tujuan wisata alam, tetapi juga sebagai pusat kegiatan seni dan budaya berskala nasional. Dampak positif diharapkan turut dirasakan oleh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif daerah.

Penyelenggaraan FFH 2025 menegaskan bahwa genre horor memiliki peran penting dalam industri film nasional. Horor tidak sekadar menjadi hiburan, tetapi juga sarana penyampaian pesan sosial, budaya, dan kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat.
Dengan konsep yang inovatif dan berani, FFH 2025 menempatkan Pacitan sebagai pelopor festival film horor nasional. Ke depan, festival ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan perfilman dan kebudayaan Indonesia.
Reporter: Sadiran/ mediapatriot.co.id Perwakilan Jawa Timur













Komentar