Selasa | 16 Desember 2025 | Pukul | 09:35 | WIB
Mediapatriot.co.id | Langkat | Sumatera Utara | Berita Terkini — Di tengah sisa-sisa genangan air, lumpur, dan keterbatasan pascabanjir yang melanda wilayah Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, denyut pelayanan kesehatan tidak pernah berhenti.
Hampir sepekan terakhir, petugas medis dari Puskesmas Pantai Cermin secara konsisten membuka layanan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat terdampak banjir dengan menjadikan Kantor Desa Pantai Cermin sebagai pos pelayanan sementara.

Langkah ini menjadi cermin nyata dari komitmen negara dalam memastikan hak dasar masyarakat atas pelayanan kesehatan tetap terpenuhi, bahkan dalam situasi darurat.
Di ruang sederhana kantor desa, para tenaga kesehatan—dokter, perawat, bidan, dan tenaga pendukung—bekerja tanpa mengenal lelah, melayani warga dari berbagai kelompok usia yang terdampak langsung maupun tidak langsung oleh bencana banjir.

Banjir yang melanda kawasan pesisir dan dataran rendah Langkat tidak hanya merusak infrastruktur dan permukiman warga, tetapi juga memunculkan berbagai risiko kesehatan.
Penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, hipertensi kambuh, hingga keluhan kelelahan dan stres pascatrauma menjadi kondisi yang paling banyak ditemukan dalam layanan pemeriksaan.
Menyadari kerentanan tersebut, Puskesmas Pantai Cermin mengambil pendekatan pelayanan yang terukur dan adaptif.

Tidak hanya menunggu pasien datang, petugas juga aktif melakukan edukasi kesehatan, pemantauan kondisi warga lanjut usia, ibu hamil, serta kelompok rentan lainnya.
Pelayanan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian medis, pencatatan yang sistematis, dan standar keselamatan pasien yang tetap dijaga meski berada dalam kondisi darurat.
“Pelayanan ini sangat membantu kami. Dalam kondisi seperti ini, sulit bagi warga untuk pergi jauh ke fasilitas kesehatan.
Kehadiran petugas di kantor desa memberi rasa aman dan harapan,” ujar salah seorang warga Pantai Cermin, Selasa (16/12/2025),
yang mengaku keluarganya terdampak banjir sejak beberapa hari terakhir.

Selain pengobatan kuratif, petugas kesehatan juga memberikan penyuluhan singkat terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pascabanjir.
Edukasi mengenai penggunaan air bersih, pengelolaan makanan yang aman, pencegahan penyakit berbasis lingkungan, serta pentingnya segera memeriksakan diri jika muncul gejala penyakit menjadi bagian integral dari pelayanan.
Kehadiran tenaga medis di tengah masyarakat pascabanjir bukan semata bentuk respons kedaruratan, melainkan manifestasi dari nilai-nilai kemanusiaan dan profesionalitas pelayanan publik.
Dalam kondisi yang penuh keterbatasan, dedikasi ini mencerminkan ketangguhan sistem layanan kesehatan primer yang menjadi garda terdepan dalam situasi krisis.
Upaya berkelanjutan yang dilakukan Puskesmas Pantai Cermin juga menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan masyarakat.
Kantor desa yang difungsikan sebagai pusat layanan sementara menjadi simbol kolaborasi dalam menghadapi dampak bencana secara kolektif dan beradab.
Warga berharap, pola pelayanan yang responsif dan humanis ini tidak berhenti hanya pada masa darurat, tetapi dapat menjadi pembelajaran berharga dalam memperkuat kesiapsiagaan kesehatan masyarakat di masa mendatang.
Banjir mungkin meninggalkan luka dan kerusakan, namun dedikasi para petugas medis telah menumbuhkan kembali kepercayaan, empati, dan optimisme di tengah warga Pantai Cermin.
Di Langkat, pascabanjir bukan hanya tentang pemulihan fisik wilayah, tetapi juga tentang merawat kesehatan, martabat, dan harapan manusia—dan di garis depan upaya itu, para tenaga kesehatan tetap berdiri teguh menjalankan tugas mulianya.
(Ramlan | Mediapatriot.co.id | Kabiro Langkat)













Komentar