Disusun Oleh:
Juni Arta Silaban
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Haryo Kuncoro, S.E., M.Si.
Mata Kuliah:
Ekonomi Moneter
UNIVERSITAS:
Universitas Negeri Jakarta
Tahun:
2025
PENDAHULUAN
Inflasi merupakan salah satu indikator utama dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki mandat untuk menjaga nilai rupiah dan menstabilkan harga melalui kebijakan moneter. Inflasi yang terkendali membantu menjaga daya beli masyarakat, mencegah ketimpangan ekonomi, serta memberikan kepastian bagi pelaku ekonomi.
Kebijakan moneter bertujuan mengatur jumlah uang beredar dan kondisi likuiditas di perekonomian. Dengan instrumen yang tepat, kebijakan ini dapat memastikan inflasi tetap berada pada sasaran yang telah ditetapkan tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi. Namun, tantangan pengendalian inflasi semakin kompleks akibat dinamika ekonomi domestik maupun global, sehingga evaluasi terhadap efektivitas kebijakan moneter menjadi penting.
ISI
Instrumen Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia meliputi pengaturan jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga. Suku bunga acuan menjadi instrumen utama untuk memengaruhi perilaku konsumsi dan investasi masyarakat. Ketika inflasi meningkat, kenaikan suku bunga bertujuan menekan permintaan yang berlebihan dan menstabilkan harga.
Selain suku bunga, operasi pasar terbuka digunakan untuk mengatur likuiditas di pasar uang. Melalui mekanisme ini, Bank Indonesia dapat menambah atau menyerap uang beredar sesuai kebutuhan ekonomi. Instrumen lainnya adalah giro wajib minimum, yang membatasi kemampuan bank menyalurkan kredit sehingga pertumbuhan uang beredar dapat dikendalikan.
Peran Kebijakan Moneter dalam Membentuk Ekspektasi
Stabilitas harga juga sangat dipengaruhi oleh ekspektasi masyarakat. Komunikasi kebijakan yang jelas dan konsisten dari Bank Indonesia membantu membangun kredibilitas kebijakan moneter. Ketika masyarakat percaya inflasi akan tetap terkendali, perilaku konsumsi dan investasi menjadi lebih stabil, sehingga pengendalian inflasi menjadi lebih efektif.
Batasan dan Tantangan Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter memiliki keterbatasan, terutama dalam menghadapi inflasi yang berasal dari sisi penawaran, seperti kenaikan harga pangan dan energi. Selain itu, ketidakpastian ekonomi global juga dapat memengaruhi efektivitas kebijakan. Oleh karena itu, koordinasi antara kebijakan moneter, fiskal, dan sektor riil diperlukan agar pengendalian inflasi berjalan optimal.
PENUTUP
Kebijakan moneter memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas inflasi di Indonesia melalui pengaturan suku bunga, operasi pasar terbuka, dan instrumen lainnya. Dengan kebijakan yang tepat, Bank Indonesia dapat melindungi daya beli masyarakat serta mendukung stabilitas perekonomian nasional.
Efektivitas kebijakan moneter sangat bergantung pada koordinasi lintas kebijakan dan respons terhadap tantangan domestik maupun global. Dengan kredibilitas dan konsistensi kebijakan, stabilitas inflasi dapat terjaga, mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia. (2022). Laporan Kebijakan Moneter. Jakarta: Bank Indonesia.
Bank Indonesia. (2023). Tinjauan Kebijakan Moneter. Jakarta: Bank Indonesia.
Bank Indonesia. (2024). Laporan Perekonomian Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia.
Warjiyo, P., & Juhro, S. M. (2020). Central Bank Policy: Theory and Practice. Jakarta: Rajawali Pers.
Mishkin, F. S. (2021). The Economics of Money, Banking, and Financial Markets (13th ed.). Boston: Pearson Education.
Blanchard, O. (2021). Macroeconomics (8th ed.). New York: Pearson.
Gopinath, G., Helpman, E., & Rogoff, K. (2022). Handbook of International Economics, Volume 6. Amsterdam: Elsevier.
Suseno, & Simorangkir, I. (2021). Inflasi di Indonesia: Sumber, Pengendalian, dan Kebijakan. Jakarta: Bank Indonesia Institute.











Komentar