Mediapatriot.co.id Jakarta 17 Desember 2025
mendag melepas ekspor berbagai produk Indonesia ke banyak negara dengan total nilai US$58,77 juta atau setara Rp978 miliar. Pelepasan ekspor tersebut berlangsung serentak di delapan titik dari berbagai wilayah dengan melibatkan 31 perusahaan, mulai dari skala UMKM hingga perusahaan besar.

“Banyak ekspor produk… Ternyata program-program (menunjang ekspor) pemerintah dapat berjalan dengan baik,” ujar Mendag Budi Santoso dalam acara Pelepasan Ekspor Serentak di 8 Kota di PT Denso Manufacturing Indonesia, Cikarang, Rabu (17/12).
Kedelapan titik ekspor ini antara lain Cikarang, Mojokerto (Jawa Timur), Sleman (D.I.Y), Semarang (Jawa Tengah), Batam (Kepulauan Riau), Samarinda (Kalimantan Timur), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Badung (Bali).
Sementara beberapa negara tujuan ekspor menyasar ASEAN, Eropa, Amerika Serikat (AS), Jepang, China, India, Uni Emirate Arab, Inggris, Taiwan, Korea Selatan, dan lainnya.
Berdasarkan laporannya, komoditas yang diekspor meliputi furnitur, komponen elektrik kendaraan bermotor, kopi, panel surya, plywood, karet, seafood, pakan ternak, charcoal, damar batu, ikan, rempah, rumput laut, hingga dekorasi rumah.
Budi menambahkan, dari sejumlah perusahaan tersebut, beberapa di antaranya ada yang baru pertama kali melakukan ekspor, satu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, dan beberapa produk UMKM pilihan lewat program ‘UMKM Pilihan Busan’ (Budi Santoso).
“Ekspor itu tidak hanya yang besar, tapi ada besar, menengah, dan kecil seperti UMKM, yang koperasi juga harus bisa ekspor,” tutur dia.
Sejalan upaya meningkatkan ekspor, Budi pun menargetkan agar makin bertambah eksportir-eksportir asal pedesaan ke depannya.
“Nah ke depan kita juga ingin yang mengekspor itu tidak mesti ada di kota, ya makanya kita ada program Desa Bisa Ekspor,” sambung Budi.
Sementara itu dalam wawancara terpisah di lokasi acara yang sama Bpk Bapa Adri Senior Manager Produksi Enggenering Denso beliau mengatakan bahwa
Jumlah Desa Bisa Ekspor
Menurutnya, hingga kini, Kemendag memetakan ada sekitar 741 desa di tanah air yang masuk dalam cakupan Desa Bisa Ekspor. Dia pun mengakui, banyak produk di desa yang cukup bagus, hanya saja belum terstandardisasi.
“Jadi nanti kita lakukan pelatihan desainnya, pelatihan manajemennya. Kalau nanti (produk desa) siap ekspor, kemudian diikutkan program ‘UMKM Bisa Ekspor’,” ucap Budi.
Sebelumnya, Budi juga telah menarget pertumbuhan ekspor 2026 sebesar 7,09% atau sedikit di bawah tahun ini yang mencapai 7,1%. Meski begitu, dia optimistis target ekspor tahun depan dapat tercapai.
Adapun penurunan target pertumbuhan ekspor tersebut diakibatkan basis ekspor yang melonjak signifikan, bukan karena pelemahan kinerja ekspor.
“Kita start-nya kan sudah tinggi. Tahun lalu kan 2,7% ekspor tumbuhnya, realisasi ekspor tahun 2024. Setelah itu, terus 2024 ke 2025 ini targetnya kan 7,1%. Artinya kan start-nya lompat ya, makanya tahun depan itu 7,09%,” ujar Budi, Jumat (12/12), mengutip Antara.
Kontributor : ( Andhika )













Komentar