mediapatriot.co.id | Sumedang | Berita Terkini | –
Pekerjaan rehabilitasi ruas Jalan Darmaraja–Cibugel (lanjutan) kembali menjadi sorotan publik. Berdasarkan dokumentasi dan pantauan Tim Investigasi, pelaksanaan penghamparan aspal hotmix diduga dilakukan pada malam hari, kondisi yang berpotensi berdampak terhadap kualitas hasil pekerjaan.

Pantauan di lapangan menunjukkan permukaan jalan yang tidak rata serta munculnya retakan-retakan halus di sejumlah titik, meskipun pekerjaan terpantau masih relatif baru. Secara visual, tekstur aspal terlihat kurang padat, sehingga memunculkan dugaan bahwa proses penghamparan tidak dilakukan dalam kondisi teknis yang ideal.
Padahal, terdapat instruksi Gubernur Jawa Barat yang menegaskan pembatasan, bahkan larangan, pelaksanaan pekerjaan hotmix pada malam hari, kecuali dalam kondisi tertentu dengan pertimbangan teknis dan keselamatan. Instruksi tersebut bertujuan menjaga mutu pekerjaan, mengingat faktor suhu, kelembapan, serta keterbatasan pengawasan teknis pada malam hari kerap menjadi kendala.
Temuan Lapangan
Berdasarkan hasil investigasi di lokasi, ditemukan beberapa indikasi yang patut menjadi perhatian, antara lain:
- Permukaan aspal bergelombang dan tidak rata pada sejumlah segmen jalan.
- Munculnya retakan awal (hairline cracks) tidak lama setelah penghamparan.
- Sambungan antara aspal lama dan baru terlihat kurang rapi serta tidak menyatu sempurna.
Kondisi tersebut dinilai berpotensi menurunkan usia layanan jalan dan menimbulkan risiko ketidaknyamanan hingga membahayakan pengguna jalan, terutama mengingat jalur Darmaraja–Cibugel memiliki kontur perbukitan dan sejumlah tikungan.
Informasi Proyek
Berdasarkan papan informasi proyek yang terpasang di lokasi, pekerjaan tersebut memiliki rincian sebagai berikut:
Nama Pekerjaan: Rehabilitasi Ruas Jalan Darmaraja–Cibugel (Lanjutan)
Instansi: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumedang
Nilai Kontrak: Rp294.100.000
Waktu Pelaksanaan: 40 hari kalender (19 November–28 Desember 2025)
Pelaksana: CV Campernik
Dengan nilai anggaran tersebut, masyarakat berharap hasil pekerjaan memenuhi standar mutu teknis dan tidak sekadar mengejar realisasi fisik semata.
Perlu Evaluasi dan Pengawasan
Sejumlah pihak menilai, apabila benar pekerjaan hotmix dilakukan pada malam hari tanpa pengawasan dan penerangan yang memadai, maka evaluasi menyeluruh perlu segera dilakukan. Pengawasan dari konsultan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta dinas terkait menjadi faktor kunci agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis dan kebijakan daerah.
Hingga saat ini, Tim Investigasi masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak pelaksana maupun instansi terkait guna memperoleh penjelasan lebih rinci mengenai metode kerja dan waktu pelaksanaan pengaspalan.
Tim investigasi menyatakan akan terus memantau perkembangan proyek ini sebagai bagian dari kontrol sosial, guna memastikan penggunaan anggaran publik berjalan transparan, akuntabel, serta sejalan dengan harapan masyarakat.
(HRN)












Komentar