Jum’at | 19 Desember 2025 | Pukul | 10:40 | WIB
Mediapatriot.co.id | Jakarta | Berita Terkini – Di tengah dinamika global yang kian kompleks, makna bela negara tidak lagi semata-mata dimaknai sebagai kewajiban mengangkat senjata atau berada di medan pertempuran.
Bela negara telah bertransformasi menjadi tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa untuk berkontribusi secara nyata melalui karya, prestasi, dan komitmen menjaga persatuan demi mewujudkan Indonesia yang maju, berdaulat, dan berdaya saing.
Konstitusi Republik Indonesia secara tegas menempatkan bela negara sebagai hak dan kewajiban setiap warga negara.
Namun dalam konteks kekinian, tantangan bangsa tidak hanya datang dalam bentuk ancaman fisik, melainkan juga ancaman non-militer seperti disintegrasi sosial, degradasi nilai kebangsaan, ketimpangan ekonomi, hingga pengaruh globalisasi yang berpotensi menggerus identitas nasional.
Oleh karena itu, implementasi bela negara menuntut pendekatan yang adaptif, kontekstual, dan inklusif.
Bela negara di era modern tercermin melalui dedikasi dalam bidang profesi masing-masing. Bagi akademisi, bela negara diwujudkan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan riset yang berdampak bagi kemajuan bangsa.
Bagi tenaga pendidik, nilai bela negara terpatri dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta menanamkan karakter kebangsaan kepada generasi muda.
Sementara bagi pekerja, pelaku usaha, dan profesional, kontribusi nyata hadir melalui etos kerja, inovasi, dan integritas yang menopang ketahanan ekonomi nasional.
Di sektor sosial dan budaya, bela negara tercermin dari upaya menjaga harmoni di tengah keberagaman.
Indonesia sebagai bangsa majemuk memerlukan kesadaran kolektif untuk merawat persatuan, menghormati perbedaan, serta menolak segala bentuk ujaran kebencian dan provokasi yang berpotensi memecah belah.
Persatuan bukan sekadar slogan, melainkan fondasi strategis dalam menjaga stabilitas nasional dan keberlanjutan pembangunan.
Lebih jauh, bela negara juga meniscayakan prestasi sebagai simbol eksistensi bangsa di kancah global.
Prestasi anak bangsa di bidang olahraga, seni, teknologi, dan diplomasi merupakan representasi kekuatan nasional yang mampu mengangkat martabat Indonesia di mata dunia.
Setiap capaian tersebut, pada hakikatnya, adalah manifestasi bela negara yang bermuara pada penguatan posisi strategis Indonesia secara internasional.
Dalam konteks demokrasi, bela negara juga terwujud melalui partisipasi aktif dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kepatuhan terhadap hukum, keterlibatan dalam proses demokrasi, serta kontrol sosial yang konstruktif merupakan bagian integral dari upaya menjaga kedaulatan rakyat dan memperkuat institusi negara.
Pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai bela negara secara berkelanjutan.
Melalui pendidikan formal, sosialisasi publik, serta keteladanan kepemimpinan, semangat bela negara diharapkan tidak berhenti pada tataran normatif, tetapi terinternalisasi dalam sikap dan tindakan nyata masyarakat.
Pada akhirnya, bela negara adalah panggilan moral untuk mencintai tanah air secara substantif.
Cinta yang diwujudkan bukan hanya melalui simbol, tetapi melalui kontribusi konkret yang memperkuat sendi-sendi kebangsaan.
Dengan berkarya secara produktif, berprestasi secara membanggakan, dan menjaga persatuan secara konsisten, bela negara menjadi energi kolektif untuk mendorong Indonesia melangkah maju, tangguh menghadapi tantangan zaman, serta bermartabat di tengah pergaulan dunia.
(Redaksi | Mediapatriot.co.id)Â













Komentar