Bebas Hari KebMimbarangkitan Nasional 2025 ,” Pendidikan & Pelayanan Kesehatan Bermutu Adalah Hak Rakyat”.
Mediapatriot.co.id Jakarta 20 Mei 2025
Seruan Dewan Guru Besar FKUI, Selasa (20/5/2025), di Aula IMERI FKUI Salemba- Jakarta. Sebagai alumni fakultas kedokteran dari mahasiswa kedokteran sebagai garda terdepan kesehatan, kami memiliki kewajiban menjaga integritas profesi ini. Belajar dan menguasai keilmuan untuk menyembuhkan, dan bertanggung jawab memastikan kesehatan sebagai hak fundamental setiap warga negara.
Ditengah gelombang kebijakan Menkes yang makin menuai keresahan dan perlawanan, khususnya dalam sektor pelayanan kesehatan dan pendidikan kedokteran, kami merasa perlu bersuara. Kebijakan yang mengabaikan standar pendidikan dokter bukan sekedar persoalan angka atau regulasi, tetapi menyangkut masa depan kita semua. Tidak hanya masa depan calon tenaga kesehatan yang terancam kehilangan kualitas pendidikan terbaik, tetapi yang paling utama adalah masa depan kualitas kesehatan rakyat yang sangat bergantung pada pelayanan kesehatan yang bermutu.
Penyelenggara Hari Kebangkitan Nasional 2025 ILUNI FKUI dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IKM FKUI, Cakrawala Karsa.
Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen, alumni serta tokoh-tokoh penting didalam pendidikan kedokteran dan kesehatan Indonesia.
Dalam orasinya, Dr.dr Wawan Mulyawan , SpBS, Subspes N-TB, SpKP, AAK, sebagai Ketua Umum ILUNI FKUI, menegaskan bahwa menjaga kualitas pendidikan kedokteran adalah bentuk perjuangan untuk masa depan bangsa yang sehat dan berkeadilan.
” Hari Kebangkitan Nasional selalu mengingatkan kita pada semangat Boedi Oetomo yang menyatukan berbagai elemen masyarakat untuk membangun pondasi kemerdekaan. Hari ini, ini kita butuh semangat kebangkitan yang sama, untuk melindungi kedaulatan pendidikan kedokteran dan kesehatan rakyat Indonesia, “, ucap pak Wawan.
Wawan menyoroti sejumlah isu penting, termasuk penyederhanaan proses pendidikan dokter, pemisahan fungsi akademik dari rumah sakit pendidikan , pengurangan independensi kolegian, serta pontesi penurunan standar kompetensi dokter.
” Pendidikan kedokteran bukan sekedar pelatihan tehnis. Ia adalah proses mendalam untuk membentuk profesional kesehatan yang memegang tanggung jawab moral tertinggi, menjaga nyawa manusia , tegasnya mengakhiri orasi depan podium.(ine)
Kontributor : ( Indra Permana )
Komentar