Indeks Kota Toleran Anjlok, GMKI Kota Bekasi Desak Revisi PBM Soal Kerukunan Beragama

Kota Bekasi, MPN

Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kota Bekasi menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi, Kamis (31/7). Aksi yang berlangsung tertib dan damai ini melahirkan desakan revisi Peraturan Bersama Menteri (PBM) yang mengatur soal kerukunan umat beragama, yakni PBM Nomor 8 Tahun 2006 tentang Menteri Dalam Negeri dan PBM Nomor 9 Tahun 2006 tentang Menteri Agama.

📲 Simak Berita Terpercaya Langsung di Ponselmu!

Ikuti MediaPatriot.CO.ID lewat WhatsApp Channel resmi kami:
👉 Klik di sini untuk bergabung

Dalam aksinya, GMKI Kota Bekasi memaparkan terjadinya konflik beragama di beberapa daerah, termasuk Kota Bekasi, merupakan dampak adanya PBM tersebut. Bahkan dampak dari konflik beragama di Kota Bekasi beberapa waktu lalu menyebabkan anjloknya peringkat Indeks Kota Toleran yang diraih Kota Bekasi, dari peringkat 2 kini peringkat 7 tingkat nasional.

IMG 20250731 191458
IMG 20250731 191458

Seperti dijelaskan Ketua GMKI Kota Bekasi Geraldo Aritonang, pihaknya merasa prihatin dengan terjadinya aksi intoleran di beberapa daerah, seperti di Sukabumi, Depok, Padang, termasuk Kota Bekasi. “Adanya aksi saat ini merupakan wujud solidaritas kami agar ada revisi terhadap PBM Nomor 8 dan 9 Tahun 2006 yang menjadi akar permasalahan terjadinya aksi intoleran di Indonesia,” tegasnya.

Terjadinya aksi intoleran ini, lanjut Geraldo, akhirnya berdampak terhadap menurunnya peringkat yang diraih Kota Bekasi dalam penilaian Kota Toleran. “Kami prihatin dengan hasil capaian Kota Bekasi dalam penilaian Indeks Kota Toleransi tahun ini, semoga pihak terkait di Kota Bekasi ikut merekomendasikan revisi PBM Nomor 8 dan 9 Tahun 2006 sesuai tuntutan kami,” katanya.

Sementara itu, Penyelenggara Kristen Kantor Kemenag Kota Bekasi, Marudut Manik, memastikan proses perijinan untuk rumah ibadah di Kota Bekasi sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. “Dan kami dari Kemenag juga secara rutin memberikan sosialisasi kepada seluruh tokoh lintas agama, termasuk tokoh Agama Kristen di Kota Bekasi tentang regulasi perijinan rumah ibadah ini, jadi sebenarnya tidak ada hambatan untuk proses perijinan rumah ibadah ini,” paparnya.

Manik kemudian menyayangkan dugaan aksi intoleran yang terjadi beberapa waktu lalu di kawasan Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, menjadi barometer menurunnya peringkat Kota Bekasi dalam penilaian Kota Toleran. “Karena sampai saat ini Kota Bekasi tetap dikenal dengan kemajemukannya, dengan kerukunannya, meski demikian kami mendukung sikap solidaritas kawan-kawan mahasiswa dari GMKI yang mengecam aksi intoleran yang terjadi beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Begitu juga dengan pernyataan yang disampaikan Hasbialloh selaku Kepala Seksi Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi. Menurutnya, moderasi beragama ini tidak hanya dilakukan kepada kalangan umat Kristen, melainkan seluruh umat beragama di Kota Bekasi.

“Para tokoh agama melaksanakan kegiatan moderasi beragama ini, tidak hanya umat Kristen tapi untuk semua umat beragama. Kami rutin melakukan dialog keagamaan salah satunya melalui kegiatan moderasi beragama, dan kami bukan hanya fokus menaikkan kembali peringkat dalam penilaian Kota Toleran, tapi juga menjalankan tugas kami untuk selalu menjaga kerukunan umat beragama di Kota Bekasi ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pdt Djajang Buntoro, Mth selaku Ketua Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga Injil Indonesia (PGLII) Kota Bekasi menyatakan responnya terhadap aspirasi yang disampaikan GMKI Kota Bekasi. “Tentunya sebagai orangtua dari umat Kristen di Kota Bekasi, saya menyambut baik suara yang disampaikan kawan-kawan GMKI Kota Bekasi, dan kami juga terus melakukan komunikasi harmonis dengan para tokoh Kristen untuk menyikapi terjadinya dugaan aksi intoleran dan menurunnya peringkat penilaian Kota Toleran yang diraih Kota Bekasi,” ulas Djajang Buntoro yang juga sebagai pengurus inti Bamag IKKI Pusat ini.

“Saya rasa kita semua satu frekwensi dalam semangat menjaga kerukunan umat beragama di Kota Bekasi khususnya. Bahkan kami tiap tahun rutin mengadakan moderasi umat beragama sebagai akai nyata kami dalam menjaga toleransi umat beragama di Kota Bekasi. Kami berharap upaya bersama yang kita lakukan bisa berbuah manis dan kembali menaikkan peringkat Kota Bekasi dalam penilaian Kota Toleran di tahun-tahun mendatang,” pungkasnya. (Mul)




Wartawan di lapangan dibekali Kode Sandi untuk membuka DAFTAR WARTAWAN Dibawah ini:DAFTAR WARTAWAN>>>


Tentang Kami

Mediapatriot.co.id adalah portal berita online nasional yang menyajikan informasi aktual, terpercaya, dan berimbang. Kami hadir untuk memberikan akses berita yang cepat dan akurat kepada masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang sosial, hukum, budaya, pemerintahan, dan berbagai isu strategis lainnya.
Didirikan oleh jurnalis senior Hamdanil Asykar, Mediapatriot.co.id berkomitmen menjaga integritas jurnalistik dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik sesuai pedoman Dewan Pers. Dengan jaringan kontributor di berbagai daerah, kami menghadirkan berita lokal dengan cakupan nasional.
Misi kami adalah menjadi media digital yang membangun kesadaran publik melalui berita-berita edukatif, mendalam, dan bebas hoaks. Kami percaya bahwa informasi yang sehat adalah pilar utama demokrasi dan kemajuan bangsa.
Tim redaksi kami terdiri dari wartawan-wartawan berpengalaman yang mengedepankan prinsip keberimbangan, cek fakta, dan validasi sumber dalam setiap pemberitaan. Kami juga membuka ruang partisipasi publik melalui opini dan laporan warga yang dikurasi secara profesional.
Mediapatriot.co.id juga menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mendorong literasi digital serta pemberdayaan masyarakat melalui media.
Untuk pertanyaan, saran, atau kerja sama media, silakan hubungi kami melalui halaman Kontak.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan