Cirebon, 12 September 2025 – Dunia pendidikan terus berkembang pesat, menuntut guru agar tidak hanya sekadar mengajar, tetapi juga mampu menghadirkan pembelajaran yang inovatif, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga pendidik, tiga guru dari SMP Negeri 1 Lemahabang yakni Ibu Riska Rengganis, S.Pd., Ibu Maesita Nurhidayati, S.Pd., dan Bapak Abdul Majid, M.Pd. mengikuti kegiatan On The Job Training (OJT) Siklus 1 yang diselenggarakan oleh Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Barat.
Acara bergengsi ini digelar di SMP Negeri 1 Weru, Kabupaten Cirebon, dan menjadi salah satu program unggulan pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Barat melalui peningkatan kompetensi guru.
Makna On The Job Training dalam Dunia Pendidikan
On The Job Training (OJT) adalah sebuah kegiatan pelatihan di mana peserta, dalam hal ini para guru, mendapatkan kesempatan langsung untuk belajar sambil praktik di tempat kerja sesungguhnya. Model pelatihan ini dinilai efektif karena guru tidak hanya memperoleh teori, tetapi juga langsung mempraktikkan pembelajaran di kelas, berinteraksi dengan siswa, serta melakukan evaluasi pembelajaran.
Menurut berbagai penelitian pendidikan, OJT mampu meningkatkan keterampilan pedagogik, keprofesionalan, serta sikap guru dalam menghadapi dinamika kelas yang beragam. Karena itulah, kegiatan ini menjadi salah satu program prioritas BBGTK Jawa Barat yang konsisten digelar setiap tahun.
Peserta dari SMP Negeri 1 Lemahabang
Tiga guru dari SMPN 1 Lemahabang menjadi bagian dari OJT Siklus 1 ini. Mereka adalah:
- Ibu Riska Rengganis, S.Pd. – seorang guru yang dikenal inovatif dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi.
- Ibu Maesita Nurhidayati, S.Pd. – guru yang aktif mendorong kreativitas siswa dalam pembelajaran sosial dan humaniora.
- Bapak Abdul Majid, M.Pd. – pendidik berpengalaman yang juga kerap menjadi mentor bagi rekan guru dalam pengembangan perangkat ajar.
Kehadiran mereka dalam program ini tidak hanya membawa nama sekolah, tetapi juga menjadi bentuk nyata komitmen SMPN 1 Lemahabang dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Cirebon.
Penyelenggara: BBGTK Jawa Barat
Kegiatan ini diprakarsai oleh Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Jawa Barat, sebuah lembaga resmi di bawah Kementerian Pendidikan yang memiliki tanggung jawab meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. BBGTK secara rutin menyelenggarakan berbagai program pelatihan, baik berbasis daring maupun luring, untuk menjawab kebutuhan guru di era digital.
Khusus untuk OJT Siklus 1 tahun 2025, BBGTK memilih SMPN 1 Weru sebagai tempat pelaksanaan, karena sekolah tersebut memiliki sarana prasarana memadai serta reputasi baik dalam mengimplementasikan program-program pengembangan profesi guru.
Pelaksanaan Kegiatan di SMPN 1 Weru
Acara berlangsung pada tanggal 10–12 September 2025 dengan suasana penuh semangat. Sejak pagi, para peserta OJT dari berbagai sekolah di Cirebon dan sekitarnya hadir di SMPN 1 Weru.
Agenda kegiatan meliputi:
- Pembukaan resmi oleh perwakilan BBGTK Jawa Barat.
- Pemaparan materi pembelajaran berbasis Deep Learning oleh fasilitator nasional.
- Simulasi dan praktik pembelajaran di kelas nyata.
- Diskusi kelompok mengenai tantangan dan solusi pembelajaran abad 21.
- Evaluasi dan refleksi oleh peserta bersama pengawas pendidikan.
SMPN 1 Weru dipilih karena selain fasilitas lengkap, sekolah ini juga menjadi salah satu model percontohan penerapan kurikulum merdeka di Kabupaten Cirebon.
Harapan untuk Guru Peserta OJT
Melalui kegiatan ini, guru diharapkan dapat:
- Meningkatkan keterampilan dalam menyusun perangkat ajar yang sesuai dengan kurikulum merdeka.
- Menguasai strategi pembelajaran berbasis student centered learning.
- Mengintegrasikan teknologi digital dalam pembelajaran sehari-hari.
- Menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing dengan menularkan ilmu yang didapatkan.
Bapak Abdul Majid, salah satu peserta dari SMPN 1 Lemahabang, menyampaikan,
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Kami tidak hanya mendapat teori, tetapi juga praktik langsung. Pengalaman di lapangan ini membuat kami lebih percaya diri untuk menghadapi tantangan pembelajaran di sekolah.”
Peran Strategis Guru dalam Pendidikan Abad 21
Di era digital, guru tidak lagi hanya berperan sebagai penyampai ilmu, melainkan juga fasilitator, motivator, dan inspirator. Melalui OJT, guru dilatih untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif – empat kompetensi yang dikenal sebagai 4C dalam pembelajaran abad 21.
Kegiatan OJT juga membantu guru memahami bagaimana mengintegrasikan teknologi, misalnya menggunakan aplikasi pembelajaran, platform digital, hingga metode pembelajaran interaktif yang membuat siswa lebih aktif dan termotivasi.
Dampak Jangka Panjang bagi SMPN 1 Lemahabang
Dengan mengikuti OJT, ketiga guru dari SMPN 1 Lemahabang diharapkan membawa perubahan positif, di antaranya:
- Peningkatan kualitas pembelajaran di kelas.
- Penyebaran pengetahuan baru kepada guru lain melalui workshop internal sekolah.
- Pengembangan program inovatif sekolah yang mendukung predikat sekolah unggul di Kabupaten Cirebon.
- Mendorong prestasi siswa karena mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik dan relevan.
Penutup
Kegiatan On The Job Training Siklus 1 di SMPN 1 Weru menjadi bukti nyata komitmen pemerintah melalui BBGTK Jawa Barat dalam mendukung peningkatan kualitas guru. Partisipasi Ibu Riska Rengganis, S.Pd., Ibu Maesita Nurhidayati, S.Pd., dan Bapak Abdul Majid, M.Pd. dari SMPN 1 Lemahabang menjadi tonggak penting dalam perjalanan mereka sebagai pendidik profesional.
Dengan bekal ilmu, keterampilan, dan pengalaman baru, mereka diharapkan mampu menjadi motor penggerak perubahan di SMPN 1 Lemahabang serta memberikan dampak nyata bagi mutu pendidikan di Kabupaten Cirebon.
Pendidikan yang berkualitas tidak mungkin terwujud tanpa guru yang berkualitas. OJT adalah salah satu jalan menuju guru profesional, dan guru profesional adalah kunci menuju masa depan bangsa yang lebih cerah.(Hamdanil Asykar)
Komentar