Sempat Ditunda Akibat Covid-19, 3 Unit Pasar Rakyat di Kabupaten Banggai Diresmikan Penggunaannya (Berita MPI)

BANGGAI, SULAWESI TENGAH, MPI_Menghabiskan anggaran sebesar hampir 14 Milyar Rupiah, akhirnya 3 unit pasar rakyat di Kabupaten Banggai, yakni pasar Pagimana, pasar Sindang Sari dan pasar Sumber Mulya, diresmikan penggunaannya setelah sebelumnya sempat tertunda akibat wabah Covid-19.

Secara simbolis pasar rakyat ini diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Drs. H. Longki Djanggola, M.Si. didampingi Bupati Banggai, Dr. Ir. H. Herwin Yatim, M.M., Kamis (17/09), dan dipusatkan di halaman Pasar Pagimana, Kecamatan Pagimana.

Peresmian ini turut dihadiri Wakil Bupati Banggai, Drs. H. Mustar Labolo, M.Pd., Unsur Forkopimda, Camat Pagimana, sejumlah Kepala OPD dan undangan lainnya.

Dalam laporannya, Kadis Perindag Banggai, Hasrin Karim, menyampaikan dalam rangka meningkatkan perekonomian kerakyatan sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Banggai, pihaknya melakukan peningkatan infrastruktur dengan membangun sejumlah pasar rakyat.

Lebih lanjut dikatakan, tahun 2019 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai melalui Tugas Perbantuan membangun 3 pasar rakyat namun pemanfaatan pasar tersebut tertunda akibat musibah Virus Covid-19.

Sementara itu, pada kesempatan ini, Gubernur Sulteng, longky Djanggola, menyampaikan dua dari tiga pasar yag diresmikan, yaitu pasar Sindang Sari dan pasar Sumber Mulya, belum pernah mendapatkan bantuan untuk pengembangannya.

Untuk itu, ia berharap keberadaan pasar rakyat dengan wajah yang baru ini dapat berfungsi sebagai salah satu akselerator penggerak kemajuan perekonomian daerah dan masyarakat.

Longky menegaskan pasar merupakan sarana vital yang diperlukan masyarakat untuk mempermudah memasarkan hasil pertanian, perikanan, kerajinan dan sebagainya.

“Dibangunnya pasar rakyat ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menghadirkan fasilitas perekonomian yang makin memadai. Mari kita rawat dan pelihara kebersihan, keindahan dan kerapian penataannya agar kesan pasar tradisional yang kumuh, kotor dan jorok bisa dihindari,” tegasnya.

Longky juga meminta kepada pihak pengelola agar menjaga pasar dari aksi-aksi kriminalitas, konflik antar pedagang, monopoli dagang, dan tindakan pungutan liar (pungli).

“Saya minta pihak pengelola bisa mengelola pasar dengan baik. Jangan ada aksi-aksi kriminalitas, konflik antar pedagang, monopoli dagang dan tindakan kesewenang-wenangan oknum yang suka memungut iuran-iuran ilegal. Ini semua dapat mengganggu aktivitas pelaku ekonomi dalam berusaha,” tandasnya.

Perlu diketahui, 3 unit pasar rakyat ini dibangun dengan anggaran yang bersumber dari dana APBN Kementerian Perdagangan RI tahun 2019.

Untuk pasar rakyat Pagimana dengan jumlah 170 los dan 42 petak menghabiskan dana bantuan sebesar 6.170.200.000 Milyar Rupiah.

Sedangkan pasar Sindang Sari sebesar 3.801.720.000 Milyar Rupiah dengan jumlah 88 los dan 13 petak.

Dan pasar Sumber Mulya dengan jumlah 92 los dan 9 petak menghabiskan anggaran sebesar 3.804.580.000 Milyar Rupiah.(dewi)


Klik Logo Diatas
Streaming 100.3FM Radio Elgangga

Siapakah Calon Walikota Bekasi 2024? Polling Diselenggarakan Oleh mediapatriot.co.id

View Results

Loading ... Loading ...


Baca Juga Berita Terbaru Hari Ini Seputar Politik, Pendidikan, Ekonomi, Bisnis, Sosial, Budaya, Pertahanan, Keamanan, Luar Negeri dan Dalam Negeri



Promosi Produk Harga Murah dengan Diskon Besar Hanya di Media kami Hubungi Bagian Promosi & Iklan mediapatriot.co.id KLIK DISINI


Posting Terkait

Jangan Lewatkan