KOMNAS HAM Belum Temukan Indikasi Pelanggaran HAM Berat

Ketua Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik menyatakan bahwa dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, pihaknya belum menemukan bukti pelanggaran HAM berat dalam kasus penembakan 6 laskar FPI oleh pihak kepolisian.

📲 Simak Berita Terpercaya Langsung di Ponselmu!

Ikuti MediaPatriot.CO.ID lewat WhatsApp Channel resmi kami:
👉 Klik di sini untuk bergabung

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan bahwa berdasarkan Statuta Roma, suatu kasus dapat dikategorika kedalam pelanggaran HAM berat, jika tindakan penyerangan serta pembunuhan itu merupakan hasil dari sebuah kebijakan atau lembaga negara.

“Kalau kita lihat kasus (penembakan 6 laskar) FPI apakah ada kebijakan dalam hal ini kepolisian atau lembaga negara ya Presiden begitu? Itu tidak kita temukan,” ujar Ahmad.

Hal ini dikatakannya karena saat ini telah banyak beredar video-video hoax mengenai kasus kematian 6 laskar Front Pembela Islam (FPI). Video hoax tersebut kemudian dijadikan dasar untuk mendesak Komnas HAM untuk menyatakan bahwa kasus tersebut merupakan pelanggaran HAM berat.

“Memang ada pihak yang mendesak dan membangun opini sejak awal serta terus menerus bahwa kasus ini adalah pelanggaran HAM berat. Cara menyebarluaskan disinformasinya melalui berbagai video-video pendek yang dijadikan satu video,” kata Taufan.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, memastikan bahwa Pihak Kepolisian akan mengusut secara transparan kasus penembakan 6 anggota FPI. Proses penyelidikan akan diawasi langsung oleh Divisi Propam Polri.

“Semua tindakan yang dilakukan oleh anggota dalam sidik dilakukan pengawasan dan pengamanan oleh Divisi Propam. Semua itu dilakukan agar pengusutan kasus ini transparan,” ujar Argo Yuwono.

Lebih lanjut Argo mengatakan bahwa Kepala Divisi Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, sudah membentuk tim untuk mengawasi kasus tersebut. Kasus penembakan tersebut. Kasus tersebut kini ditarik oleh Mabes Polri.

“Kadiv Propam sudah membentuk tim. Saat ini kasus tersebut sudah ditarik ke Mabes Polri,” tambahnya.




Wartawan di lapangan dibekali Kode Sandi untuk membuka DAFTAR WARTAWAN Dibawah ini:DAFTAR WARTAWAN>>>


Tentang Kami

Mediapatriot.co.id adalah portal berita online nasional yang menyajikan informasi aktual, terpercaya, dan berimbang. Kami hadir untuk memberikan akses berita yang cepat dan akurat kepada masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang sosial, hukum, budaya, pemerintahan, dan berbagai isu strategis lainnya.
Didirikan oleh jurnalis senior Hamdanil Asykar, Mediapatriot.co.id berkomitmen menjaga integritas jurnalistik dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik sesuai pedoman Dewan Pers. Dengan jaringan kontributor di berbagai daerah, kami menghadirkan berita lokal dengan cakupan nasional.
Misi kami adalah menjadi media digital yang membangun kesadaran publik melalui berita-berita edukatif, mendalam, dan bebas hoaks. Kami percaya bahwa informasi yang sehat adalah pilar utama demokrasi dan kemajuan bangsa.
Tim redaksi kami terdiri dari wartawan-wartawan berpengalaman yang mengedepankan prinsip keberimbangan, cek fakta, dan validasi sumber dalam setiap pemberitaan. Kami juga membuka ruang partisipasi publik melalui opini dan laporan warga yang dikurasi secara profesional.
Mediapatriot.co.id juga menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mendorong literasi digital serta pemberdayaan masyarakat melalui media.
Untuk pertanyaan, saran, atau kerja sama media, silakan hubungi kami melalui halaman Kontak.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan