Proyek Aspirasi Mengecewakan Masyarakat

Indramayu, MPI.co.id

Dilaksanakan pembangunan betonisasi Jalan Desa Tahun Anggaran 2021 Desa Cidempet, blok Rawa Mulya, Kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu yang mendapatkan Dana Aspirasi H. Saefudin dari Golkar.

Pelaksanaan Tersebut dilaksanakan secara bertahap dimana proses pengerjaannya dilaksakan pada tahun 2021 ini yang pembiayaannya bersumber dari dana Aspirasi DPRD Indramayu Tahun Anggaran 2021, tanpa adanya papan Proyek.

Pada tahun 2021 ini dimana pekerjaannya dimulai bulan awal juli ini dengan volume pekerjaannya sejumlah 300 m x 2.5 m (Meter), dengan anggaran sebesar Rp. 195.000.000 yang bersumber dari Dana Aspirasi, dimana pekerjaannya masi berlangsung sampai dengan saat ini.

Namun pelaksanaan dilapangan tidak seseui spek yang ada, sehingga pelaksanaan sangatlah kurang sesuai sehingga pelaksanaan pekerjaan asal-asalan yang berakibatkan masyarakat kecewa.

Drainase diperlukan karena air mempunyai pengaruh yang buruk untuk jalan, antara lain sebagai berikut :

  • Jalan menjadi jelek jika badan jalan tidak cepat kering sehabis hujan
  • Jalan akan mudah terputus (pavement erosions) bila air dibiarkan melintangi permukaan jalan
  • Jalan menjadi rusak bila air dibiarkan mengalirdi tengah jalan
  • Jalan menjadi bergelombang bila fondasi jalan tidak kering

Pertimbangan yang paling sederhana dari masalah drainase adalah :

  • Jalan kawasan perbukitan diusahakan mengikuti punggung bukit karena jalan yang mengikuti punggung bukit tidak akan mengalami masalah drainase sebab air tidak perlu melintangi jalan.
  • Jalan yang dibuat pada lereng bukit harus ada galian dan timbunan, selokan pinggir jalan, talud, gorong-gorong dan bangunan pelengkap lainnya.
  • Jalan yang dibangun di lembah (cekungan) sebaiknya dihindari karena kemungkinan jalan tidak bisa dikeringkan.

Jalan direncanakan untuk kecepatan 15 s.d. 20 km/jam, pandangan bebas harus memperhatikan keselamatan pemakai jalan yaitu :

  • Tikungan vertical dengan pandangan bebas 30 m
  • Tikungan horizontal dibuat dengan pandangan bebas 30 m
  • Jari-jari tikungan minimal 10 m dan untuk tikungan tajam perkerasan dibuat dengan pelebaran dan kemiringan melintang miring ke dalam.

Pertimbangan yang harus diperhatikan adalah tempat menunggu kendaraan yang berjalan dari lain arah, tempat ini harus kelihatan dari tempat sebelumnya.

  • Tanjakan diukur dengan rumus “jumlah meter naik per setiap seratus meter horizonta“ (10 m naik per 100 m horizontal sama dengan tanjakan 10 %)
  • Untuk peningkatan keselamatan dan penggunaan jalan, pilih trase jalan tanjakan yang tidak terlalu curam. Jika jalan menanjak terus, tanjakan maksimal dibatasi 7 %
  • Pada bagian pendek, tanjakan di batasi 20 %. Setelah 150 m, harus disediakan bagian datar atau menurun.

Pada daerah perbukitan sering dijumpai pada jalan yang menanjak dengan kemiringan > 10%. Bila terdapat tikungan tajam didaerah tersebut jalan harus direncanakan sebagai berikut :

  • Perkerasan pada tikungan diperlebar menjadi > 4 m
  • Tikungan dibuat pada bagian datar untuk mempermudah perjalanan bagi yang naik atau turun
  • Perencanaan drainase jalan dibuat sedemikian hingga saluran dari atas diteruskan lurus ke depan dan airnya dibuang jauh dari jalan, dan saluran pada jalan bagian bawah dimulai dari luar bagian datar (sesudah tikungan).(Deswin. N)