Wajah Suram UMKM, Gus Huda: Habis Covid Dihadang Kenaikan BBM, Maju Terus atau Mundur Teratur?

Kota Bekasi, MPN
Kalangan masyarakat sejatinya menyambut optimis terhadap motivasi yang diberikan pemerintah melalui tema perayaan Hari Kemerdekaan ke-77, yakni Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Tema ini secara tidak langsung memberikan semangat tersendiri bagi kalangan masyarakat untuk bangkit kembali dari keterpurukan setelah beberapa tahun dilanda pandemi Covid-19.

Namun sayangnya, sikap optimis masyarakat saat ini cenderung berubah kembali menjadi sikap pesimis. Kondisi ini menyusul kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 4 September 2022.

Dampak kenaikan harga BBM ini tak terkecuali dirasakan juga oleh kalangan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Seperti yang disampaikan Ketua Kadin Indonesia Kota Bekasi, Huda Sulistio, kenaikan harga BBM yang belum lama ini ditetapkan pemerintah merupakan keputusan yang tidak tepat dan menimbulkan satu dilema bagi para pelaku UMKM.

“Baru saja bangkit dari keterpurukan setelah pandemi Covid-19, kini pelaku UMKM kembali dihadapi satu dilema baru, yakni kenaikan harga BBM. Mau tidak mau, para pelaku UMKM harus berfikir kembali, mau terus atau mundur teratur? ini yang saya sebut sebagai dilema,” ungkap Gus Huda, Selasa (13/9).

Bagi para pelaku yang ingin terus melanjutkan berwirausaha di sektor UMKM, kata Huda, pasti akan berhitung ulang antara biaya produksi dengan harga penjualan untuk hasil produksinya. “Karena kebaikan BBM pasti akan berdampak terhadap kenaikan harga yang lainnya, seperti bahan baku, ongkos operasional, dan sebagainya,” imbuh lelaki yang populer disapa Gus Huda ini.

“Ada dua opsi bagi para pelaku UMKM, yakni mengurangi jumlah produksi atau menaikkan harga jual. Kedua opsi ini masing-masing memiliki resiko. Jika mengurangi jumlah produksi tentu berdampak kepada hasil keuntungan, sedangkan jika menaikkan harga jual tentu berdampak terhadap menurunnya minat pembeli. Ini merupakan dua pilihan yang sulit,” tegas Gus Huda menambahkan.

Gus Huda memaparkan, UMKM merupakan wirausaha yang dilakukan kelompok masyarakat atau perorangan yang hanya menghasilkan produk skala kecil. “Beda dengan pabrik atau industri yang menghasilkan produksi skala besar, kalau UMKM produk atau barang yang dihasilkan relatif sedikit. Kalau produknya dikurangi lagi berarti akan berdampak terhadap jumlah keuntungan yang didapat pelaku UMKM,, sedangkan kalau jumlah produknya tetap tapi harga jual produknya dinaikkan maka berimbas kepada minat beli masyarakat yang menurun,” ulasnya.

“”Itu opsi bagi pelaku UMKM yang ingin bertahan dan tetap melanjutkan wirausahanya. Tapi kalau pelaku UMKM menyerah dan memilih berhenti berwirausaha, maka akan berdampak teehadap bertambahnya jumlah pengangguran, dan ini menjadi masalah baru bagi pemerintah,” ujarnya.

Karenanya, Gus Huda berharap pemerintah mengkaji kembali kenaikan harga BBM. “Dengan tema perayaan Hari Kemerdekaan, pemerintah mengajak masyarakat untuk bangkit, tapi kok sekarang malah dihambat lagi oleh naiknya harga BBM? Pemerintah jangan PHP lah,” pungkasnya. (Mul)


Klik Logo Diatas
Streaming 100.3FM Radio Elgangga

Siapakah Calon Walikota Bekasi 2024? Polling Diselenggarakan Oleh mediapatriot.co.id

View Results

Loading ... Loading ...


Baca Juga Berita Terbaru Hari Ini Seputar Politik, Pendidikan, Ekonomi, Bisnis, Sosial, Budaya, Pertahanan, Keamanan, Luar Negeri dan Dalam Negeri



Promosi Produk Harga Murah dengan Diskon Besar Hanya di Media kami Hubungi Bagian Promosi & Iklan mediapatriot.co.id KLIK DISINI


Posting Terkait

Jangan Lewatkan