Tegal, MPI.co.id
Terkait mulai banyaknya anugrah yang dliperoleh Pa Dakri bin Salim (65) warga asli Indonesia asal Desa Semedo Kab. Tegal, untuk jerih payahnya bertahun melestarikan temuannya batuan fosil purba yang. Pada akhirnya merupakan zitus penting untuk dapat digali sebagai ilmu pengetahuan.
Penghargaan yang paling membahagiakan Pak Dakri adalah ketika hasil temuannya itu diperkuat oleh team dari Dinas Purbakal Sangiran Yogyakarta yang memutuskan bahwa kepeloporan dan penemuan pak Dakri benar benar lengkap setelah diteliti Bumi Semedo memang tepat untuk dibangun sebuah museum nasional bernama “Museum Situs Semedo” .Semua temuan Pak Dakri yang lengkap dan temuan kawan kawannya Duman cs.
Akan menjadi benda benda yang bakal di pamerkan di dalam museum tersebut sebagai serba edukasi dan ilmu pengetahuan.
Penghargaan besar berbentuk pembangunan, musium dengan biaya berkisar 49 miliar lebih ini tentu saja tidak cuma membanggakan pak Dakri sekeluarga sebagai pelopor dan penemu Situs Semedo.
Hampir semua rakyat kabulaten Tegal pun bangga karena di daerah yang tersudut, di sebuah desa yang ada di kaki bukit dan gigir gunung telah berdiri megah Museum terbesar di Indonesia.
Konon tanggal 12 oktober ini musium akan dibuka dengan resmi oleh pemerintah.
Tentu saja dengan munculnya kabar akan dibukanya museum Situs Semedo. Banyak lembaga dan organisasi yang secara pribadi dan golongan memberikan penghargaan pada kepeloporan pak Dakri selaku penemu Situs Semedo.
Saat ditemui dirumahnya usai menerima penghargaan dari pemuda pancasila Rabu 28 September 2022. Pak Dakri malah banyak diam. “igu hak mereka monggo msu membuat acara apapun dan mau memberikan surat penghargaan akan kami terima.
“kalian nanti bisa banyak belajar dari benda benda yang kami temukan, saya sendiri akan memilih untuk tinggal di rumah ini yang sudah dibangun oleh Ibu Bupati.
Tapi kalau kawan kawan punya kepedulian membantu menyelesaikan pembangunan rumah ini monggo. Itulah penghargaan yang paling berharga setelah dibangunnya museum untuk kota semua. Saya mau banyak merenung dan berdoa semoga anak cucu saya kelak hidupnya bahagia dan berkecukupan, “ujar pak dakri langsung diam dan metokok dalasm dalam. (Nurdibyo)