Bareng Komisi IX DPR RI, BKKBN Ungkap Hasil Positif Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting di Kota Bekasi

Kota Bekasi, MPN
Jelang penghujung tahun anggaran 2022, Komisi IX DPR RI bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengakhiri rangkaian kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penurunan Angka Stunting di Kota Bekasi pada Sabtu (19/11) yang dilaksanakan di wilayah Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih. Sosialisasi bertajuk Komunikasi Informasi dan Edukasi ini diikuti sekitar 200 peserta dari kalangan pengurus TP PKK, kader Posyandu dan tokoh masyarakat setempat.

Nampak hadir sejumlah narasumber, diantaranya Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB pada BKKBN Ri Martin Suanta, Koordinator Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Jabar Angela Sri Melani Winyarti, dan Kepala DPPKB Kota Bekasi Marisi. Sementara itu Anggota Komisi DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto yang biasa mengawal kegiatan sosialisasi seperti ini berhalangan hadir karena alasan kondisi kesehatan, dan diwakili oleh Huda Sulistio selaku Tenaga Ahli Komisi IX DPR RI.

Saat menyampaikan pemaparannya, Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB pada BKKBN Ri Martin Suanta menyampaikan keberhasilan BKKBN dalam rangka mewujudkan keluarga masyarakat yang sehat. “Dulu, satu keluarga bisa memiliki anak lebih dari 5 anak tapi sekarang mayoritas keluarga memiliki 2 anak, sesuai kampanye yang dilakukan BKKBN yakni Dua Anak Lebih Sehat,” ujarnya.

Sementara terkait upaya pencegahan dan penurunan angka Stunting, Martin menegaskan pemerintah tidak hanya memberikan sosialisasi atau pemahaman tentang Stunting kepada kalangan keluarga masyarakat. “Saat ini penerintah memberikan perhatian kepada calon pasangan pengantin, misalnya dengan memberikan pembinaan selama tiga bulan sebelum jadwal pernikahan,” ujarnya.

Martin kemudian menjelaskan tentang Stunting yang merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang dan stimulasi lingkungan yang kurang mendukung. “Stunting pada anak ini ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak yang berada di bawah standar,” ungkapnya.

Martin menambahkan Stunting berdampak jangka panjang hingga lanjut usia. “Oleh karena itu harus kita cegah sedini mungkin karena Stunting ini berdampak sangat buruk bagi masa depan anak-anak generasi bangsa,” tegasnya.

Anak yang mengalami kondisi Stunting, menurut Martin, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya, namun juga terganggu perkembangan otaknya. “Tentu, ini sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi sang anak di sekolah, produktifitas dan kreativitas di usianya yang produktif,” imbuhnya.

Sementara itu, Huda Sulistio menyampaikan pemaparan mewakili Anggota Komisi IX DPR RIWenny Haryanto. Menurutnya, pembangunan keluarga menjadi salah satu isu pembangunan nasional dengan penekanan pada pentingnya penguatan ketahanan keluarga. “Perlindungan dan pemberdayaan terhadap keluarga sebagai unit terkecil di dalam masyarakat menjadi sasaran utama dalam pembangunan keluarga. Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas, berketahanan dan sejahtera yang hidup dalam lingkungan yang sehat pada setiap tahapan kehidupan,” kata lelaki yang populer disapa Gus Huda ini.

Menurut Huda, upaya percepatan penurunan Stunting, Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana juga tidak luput dari tantangan yang sangat berat dengan hadirnya pandemi Covid-19. “Untuk dapat mewujudkan keluarga yang sehat, tidak cukup hanya sekedar mematuhi aturan-aturan untuk mencapai keluarga sehat, akan tetapi juga harus menerapkan pola dan kebiasaan hidup sehat setiap saat,” ungkapnya.

Walaupun sampai detik ini belum ada keluarga yang berani menyatakan bahwa keluarga mereka sehat paripurna, hal tersebut tidak berarti bahwa keluarga sehat itu sulit dicapai, akan tetapi kemauan untuk hidup sehat belum benar-benar dimiliki oleh keluarga tersebut. “Keluarga berperan penting dalam mencetak generasi masa depan yang berkualitas dan sangat menentukan kualitas bangsa,” tambah Gus Huda.

Keluarga menjadi lingkungan pertama untuk mengenalkan kebiasaan hidup sehat, cinta kasih, agama, moral, budaya dan sebagainya. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pembinaan tumbuh kembang, pemberian gizi yang baik. menanamkan nilainilai moral dan pembentukan kepribadian tiap individu dalam masyarakat dengan pola asuh yang tepat.

“Sebagai Anggota Komisi IX, Saya senantiasa mengajak setiap lapisan masyarakat terutama yang berada di Kota Bekasi, untuk selalu menerapkan upaya dan langkah-angkah penting dalam menurunkan angka stunting sekaligus mengendalikan laju penambahan kasus Covid19, seperti menerapkan protokol kesehatan 5M, mensukseskan Program Vaksinasi Nasional, dan melakukan semua upaya dalam rangka peningkatan akses informasi, pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan tentang perawatan, pengasuhan dan perkembangan anak, remaja dan peningkatan kualitas lingkungan Keluarga,” kata Gus Huda saat membacakan pemaparan dari Wenny Haryanto.

“Menurunkan angka stunting dan memutus mata rantai penularan Covid-
19 merupakan tanggung jawab kita semua. Sangat penting untuk disadari
oleh setiap orang, untuk selalu berperan serta aktif dalam pengentasan
Stunting dan tetap melaksanakan Protokol Kesehatan 5M, untuk masa depan Indonesia, agar dapat terwujud Generasi Emas Indonesia yang kuat, sehat, produktif berakhlak terpuji,” pungkasnya. (Mul)


Klik Logo Diatas
Streaming 100.3FM Radio Elgangga

Siapakah Calon Walikota Bekasi 2024? Polling Diselenggarakan Oleh mediapatriot.co.id

View Results

Loading ... Loading ...


Baca Juga Berita Terbaru Hari Ini Seputar Politik, Pendidikan, Ekonomi, Bisnis, Sosial, Budaya, Pertahanan, Keamanan, Luar Negeri dan Dalam Negeri



Promosi Produk Harga Murah dengan Diskon Besar Hanya di Media kami Hubungi Bagian Promosi & Iklan mediapatriot.co.id KLIK DISINI


Posting Terkait

Jangan Lewatkan