Gandeng BKKBN, Komisi I DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, Melakukan Sosialisasi Penangan Stunting

Haltim, mediapatriot.co.id – Sosialisasi dan Penyuluhan / Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana) bersama mitra kerja, BKKBN dengan menghadirkan anggota DPR RI Dapil Maluku Utara Irine Yusiana Roba Putri. Secara daring. Bertempat di Desa Gulapapo Kecamatan Wasile Haltim Pada (26/0/11/12) berjalan dengan Khidmat.

Sekretaris PDI-P Halmahera Timur, Gafar Gorotomole mengatakan kegiatan hari ini ada kegiatan bersama antara BKKBN dengam dengan Ibu Irine yang juga kaders partai PDIP yang melakukan diskusi bersama tentang bahaya stanting di beberapa titik, di antara Kecamatan Wasile, Desa Batu Raja, Gulapapo, Wasile Tengah Puao, dan Desa Foli.

“Artinya kami dari DPC Haltim sangat mengapresiasi ibu Irine, atas kepedulian stungting, sehingga ini merupakan sebuah kerja sama untuk kita bergotong royong mengantisipasi bahaya stunting,” ungkapnya.

Ia berharap ke depan sosialisasi dari tiap petugas BKKBN membantu kesadaran dari masyarakat untuk mengikuti petunjuk dari pihak kesehatan. Dan masyarakat dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah di dapat ketika sosialisasi.

Sementara itu Amelia Pelafu, ketua Irine Center mengatakan kedepan kita bisa tatap muka langsung dengan ibu Irine serta ibu bisa turun bersama masyarakat Halmahera Timur dalam melakukan kunjungan kerja dalam memberikan pemahaman pada masyarakat.

“Ibu Irine punya program yang luar biasa, semoga masyarakat di Batu Raja, Desa Puao, Desa Foli, dan Gulapapo, bisa bertemu dengan Ibu Irine,” sebutnya.

Ia berharap apa yang di sampaikan pemateri tadi bisa benar-benar diserap baik oleh masyarakat.

“Apresiasi kepada semua pihak yang sudah mendukung berjalannya program Kunjungan kerja, terutama juga dari BKKBN, Harapan kami ibu bisa turun langsung karena ibu Irine adalah bagian dari masyarakat Halmahera Timur,” pungkasnya.

Sementara itu Ibu Irine Yusiana Roba Putri melalui zoom meeting mengatakan bangga bisa turut memberikan sumbangsi pemikiran bagi acara hari ini.

“Acara hari ini bertujuan membangun dan mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas ada banyak sekali yang di perlukan untuk kita lakukan dalam rangka mewujudkan keluarga yang berkualitas salah satunya adalah mencegah terjadinya stunting, yang menjadi fokus acara kita hari ini, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita pada anak yang berada di bawah lima tahun kekurangan disokomis, sehingga anak tidak dalam masa pertumbuhan yang baik untuk usianya,” jelas Irine.

Anggota DPR RI itu mengatakan Kekuarangan gizi terjadi sejak dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, tapi kondisi stunting setelah bayi berusia dua tahun makanya ada waktu emas untuk kondisi balita. Dari awal kehamilan bunda hingga bayi berusia dua tahun, Mengapa kita harus mencegah stuting agar tidak terjadi pada anak, karena stunting tentu sangat berbahaya, masalah itu akan menganggu pertumbuhan fisik dan mental dan juga perkembangan otak anak.

“Tentu di sini tidak ada satu pun orang tua yang mau anaknya kena stuting, nah penderitaannya akan dia bawa sampai dewasa, cirinya karena punya kekebalan tubuh yang rendah sehingga anak yang lebih sering sakit yang biasa nya diakibatkan penyakit infeksi contohnya sering demam, muntah, diare,” sebut Irine.

Ia juga bilang penyakit stunting bisa menyebabkan kemampuan kognitif anak menurun, ditandai dengan IQ yang rendah, ataupun kurang bisa mengikuti perkembangan kemampuan anak-anak, bisa dilihat dalam perkembangan mental atau pun pikiran anak, kita ingin semua ingin anak kita tumbuh dengan keadaan sehat jasmani dan rohani, upaya itu kita yang harus lakukan.

“Pemerintah melalui BKKBN mengeluarkan anggaran untuk mengatasi persoalan Stunting ini karena angka stating di Indonesia meningkat masih sangat tinggi itu menjadi keprihatinan pemerintah dan juga DPR RI, data pada 2019 menunjukan 27,67 %, sementara data bank dunia menunjukan 54 % angkatan kerja Indonesia saat ini mengalami stunting saat mereka bayi, sehingga kualitas sumber daya manusia Indonesia saat ini lebih rendah di bandingkan dengan kondisi angkatan kerja di Dunia,” terangnya.

Lebih lanjut Irine mengatakan pada awal Tahun 2021 pemerintah Indonesia menargetkan angka stuting akan turun menjadi 14% pada 2024, ini adalah target kita bersama yang harus melibatkan orang tua dan calon orang tua, anak anak muda juga menjadi fokus kegiatan BKKBN, karena tingginya nikah mudah, kurang begitu paham asupan gizi apa saja yang harus dia berikan terhadap bayi di kandungannya padahal masa di kandungan dan masa awal sebelum lahir adalah periode emas.

“Usia dini merupakan usia tumbuh kembang anak, investasi pada usia dini merupakan investasi yang bernilai paling tinggi, ini betul betul harus di perhatikan gizinya. Melahirkan manusia baru adalah tanggung jawab yang sangat besar, ada kebutuhan anak yang harus di cukupi kebutuhan ekonomi, bukan hanya pakai baju dan sepatu bagus tetapi, dukungan emosional dan sosial kepada anak , supaya anak kita sehat dan cerdas sejak usia dini hingga dewasa,” tandasnya.

Karena itu Irine Yusiana Roba Putri sangat berharap bapak ibu saudara bisa memanfaatkan acara hari ini sebaik mungkin untuk bertanya dan berdiskusi dengan tim BKKBN terkait dengan hal hal yang perlu di lakukan orang tua dan keluarga untuk mencegah stating sebagai bagian dari program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana. Bangga Kencana untuk menciptakan keluarga Indonesia yang berkualitas.

Untuk diketahui Yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah kepala desa Gulapapo, Sekretaris PDPI kabupaten Haltim, ketua Tim Irine center, BKKBN provinsi sebagai pemateri dan BKKBN kabupaten sebagai pemateri.