Pelatihan Ubah Sampah Jadi Briket, Yayasan Lapak Perubahan Nusantara Terima Kunjungan Universitas Respati Indonesia

Kota Bekasi, MPN
Pihak Universitas Respati Indonesia belum lama ini melakukan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan mengusung tema Implementasi Model Edukasi Pengembangan Keterampilan Zero Sampah. Kegiatan ini bekerjasama dengan Yayasan Lapak Perubahan Nusantara (YLPN) yang berlokasi di wilayah Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.

Selain pengurus YLPN, kegiatan ini juga diikuti oleh pengurus RT dan RW setempat serta para nasabah Bank Sampah Sumber Jaya Keanggan yang dikelola oleh YLPN. Sementara itu, kegiatan dirangkai dengan pelatihan cara mengolah sampah menjadi bahan bakar briket.

Hasil kegiatan ini kemudian menghasilkan kerjasama antara Universitas Respati Indonesia dengan YLPN dalam memasyarakatkan bahan bakar briket sebagai upaya bersama mewujudkan Indonesia Zero Sampah. Program pelatihan ini pun mendapat respon yang antusias dari para peserta yamg notabene berasal dari kalangan ibu-ibu rumah tangga.

Usai kegiatan, Tina Rosa selaku Penanggungjawab Kegiatan dari Universitas Respati Indonesia Program Studi Pascasarjana Manajemen Administrasi Bisnis menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lepada masyarakat terkait pemamfaatan sampah secara maksimal. “Salah satu contoh bisa kita manfaatkan menjadi bahan bakar briket yang berasal dari sampah-sampah organik dari rumah tangga,” ungkapnya.

Selain untuk meminimalisir penumpukan sampah, upaya ini juga akan menghasilkan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat atau kalangan keluarga. “Karena prosesnya tidaklah sulit, cukup kita lakukan pemilahan sampah organik dengan sampah non organik, lalu sampah organiknya bisa kita olah menjadi briket,” ulasnya.

“Bahan bakar briket bisa menjadi bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar gas yang biasa dipakai konsumen rumah tangga. Briket memiliki beberapa keunggulan, diantaranya lebih tahan lama penggunaannya, panasnya lebih maksimal, dan yang pasti lebih murah dibandingkan bahan bakar lain,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua YLPN Sadan Sopian menyampaikan respon yang positif terhadap kegiatan pelatihan ini. “Kami bersyukur bisa berkolaborasi dengan Universitas Respati Indonesia dalam rangka memberikan pelatihan dan edukasi kepada masyarakat, tentu saja kegiatan ini memberikan manfaat yang besar bagi kalangan masyarakat,” tegasnya.

Selama ini, kata Sadan, masyarakat hanya menganggap sampah sebagai barang yang sudah tidak berharga lagi. “Padahal jika kita kelola, sampah bisa menghasilkan nilai ekonomi danenghasilkan pundi-pundi rupiah, apalagi jika kita bisa mengolahnya menjadi bahan bakar briket,” paparnya.

“Jika kita konsumsi untuk sendiri, minimal kita bisa menghemat pengeluaran untuk membeli gas tabung. Tapi kalau bisa kita hasilkan dengan skala besar maka kita bisa menjualnya dan pada akhirnya bisa membuka peluang kerja baru di bidang UMKM dengan produk bahan bakar briket,” katanya.

Sadan kemudian berharap ada tindak lanjut dsri kegiatan pelatihan ini. “Saya yakin masyarakat menyambut antusias program ini karenanya saya berharap adanya program lanjutan agar masyarakat bisa mendapatkan pemahaman yang lebih luas, bukan sekedar membuat briket, tapi bisa juga memasarkannya,” pungkasnya. (Mul)


Klik Logo Diatas
Streaming 100.3FM Radio Elgangga

Siapakah Calon Walikota Bekasi 2024? Polling Diselenggarakan Oleh mediapatriot.co.id

View Results

Loading ... Loading ...


Baca Juga Berita Terbaru Hari Ini Seputar Politik, Pendidikan, Ekonomi, Bisnis, Sosial, Budaya, Pertahanan, Keamanan, Luar Negeri dan Dalam Negeri



Promosi Produk Harga Murah dengan Diskon Besar Hanya di Media kami Hubungi Bagian Promosi & Iklan mediapatriot.co.id KLIK DISINI


Posting Terkait

Jangan Lewatkan