Mesuji – MEDIAPATRIOT .CO. ID-Sidang Paripurna mendengarkan pidato kenegaraan HUT RI ke-78 kemerdekaan RI tahun 2023, itu dipimpin Ketua DPRD Mesuji, Hj Elfianah didampingi Wakil Ketua I Bob Nasution, Wakil Ketua II Jhon Tanara,St dan segenap anggota DPRD dari fraksi- fraksi partai yang hadir.
Hadir dalam rapat paripurna itu,Pj Bupati Mesuji Drs, Sulpakar,M.M dan Sekretaris daerah Syamsuddin,Sos.serta anggota Forkopimda Kabupaten Mesuji dan segenap tamu undangan serta masyarakat.
Turut hadir juga Kapolres Mesuji Ade Hermato, yang di wakili anggota polres Mesuji, Dandim 0426 tulang bawang, beserta pejabat pimpinan tinggi pratama dan camat lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji Lampung.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim rapat paripurna DPRD Kabupaten Mesuji pada hari ini secara resmi dibuka dan terbuka untuk umum,” ujar Elfianah.
Setelah dibuka, rapat paripurna tersebut kemudian dilanjutkan dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan RI Tahun 2023.
“Berkenaan dengan hal tersebut, marilah kita mengikuti dan mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia melalui media elektronik. Untuk itu, kepada seluruh undangan dimohon tidak meningalkan tempat sebelum acara selesai,” imbuh Elfianah.Rabu (16/8/23),
Sementara itu, dari pantauan Dinas Kominfo Mesuji, dalam sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI 2023 yang digelar di gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Presiden RI Jokowi hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo sekitar pukul 08.30 WIB. Kepala Negara tampak mengenakan kemeja putih dipadu kain tenun yang juga dilengkapi dengan hiasan kalung dan ikat kepala. Sementara Ibu Negara mengenakan kebaya warna cokelat, Presiden RI, Ir. Joko Widodo yang mengenakan pakaian adat Tanimbar, Maluku.
dalam pidato kenegaraannya presiden RI menyampaikan saat ini Indonesia sudah memasuki tahun politik. Suasana sudah hangat-hangat kuku dan sedang trend di kalangan politisi dan parpol kita harus bijak menggunakan Kebebasan dalam demokrasi jangan digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.
Polusi di wilayah budaya kita saat ini jangan sampai melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia. Selain itu Jokowi mengajak agar seluruh elemen bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik, bersatu menjaga mentalitas masyarakat, sehingga bisa tetap melangkah maju, menjalankan transformasi bangsa. Menuju Indonesia maju, menuju Indonesia Emas 2045.
Kata Jokowi, bahwa Indonesia saat ini punya peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045, meraih posisi jadi 5 besar kekuatan bahkan strategi untuk meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju. Bonus demografi yang akan mencapai puncak di tahun 2030-an adalah peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045. 68% adalah penduduk usia produktif yang menjadi kunci peningkatan produktivitas nasional.
Momentum Presidensi Indonesia dalam G20, keketuaan Indonesia di ASEAN, konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM, kemanusiaan dan kesetaraan serta kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia 3 tahun terakhir ini, telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia. Dan ditengah kondisi dunia yg bergolak akibat perbedaan, Indonesia dengan Pancasilanya, dengan harmoni keberagamannya, dengan prinsip demokrasinya, mampu menghadirkan ruang dialog, mampu menjadi titik temu dan menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan dengan strategi pertama mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia. Pemerintah telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6% di 2022, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 % di 2022, menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 % 2022. Menyiapkan anggaran perlindungan sosial total sebesar Rp 3.212 T dari tahun 2015 – 2023, termasuk didalamnya KIS, KIP, KIP Kuliah, PKH, Kartu Sembako serta perlindungan kepada lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya. Selain itu, juga dilakukan upaya re-skilling dan up-skilling tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja dan Program Kartu Pra-Kerja.
Presiden Jokowi menegaskan kaya SDA saja tidak cukup, jadi pemilik saja tidak cukup, karena itu akan membuat menjadi bangsa pemalas. “Saya ingin tegaskan, Indonesia tidak boleh seperti itu. Indonesia harus menjadi negara yang juga mampu mengolah sumber dayanya, mampu memberikan nilai tambah dan mensejahterakan rakyatnya. Dan ini bisa kita lakukan melalui hilirisasi”, tegasnya.
Berdasar International Institute for Management Development (IMD), daya saing Indonesia di 2022 naik dari rangking 44 menjadi 34. Ini merupakan kenaikan tertinggi di dunia. Pembangunan dari desa pinggiran dan daerah terluar yang pada akhirnya memeratakan ekonomi dengan dana desa yang digelontorkan, total mencapai Rp. 539 T dari tahun 2015 s.d 2023.
Oleh karenanya, Presiden menegaskan kepemimpinan kedepan sangat menentukan masa depan Indonesia. “Bukan tentang siapa yang jadi presidennya, bukan itu. Tapi apakah sanggup atau tidak untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah dimulai saat ini. Apakah berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak?, karena yang dibutuhkan itu adalah nafas yang panjang. Kita tidak sedang jalan-jalan sore, kita juga tidak sedang lari sprint, tapi yang kita lakukan harusnya adalah lari marathon untuk mencapai Indonesia Emas”, tegas Jokowi.
Diakhir pidatonya, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada pimpinan lembaga tinggi negara, para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemimpin adat. Kepada guru, budayawan, tenaga kesehatan. Kepada partai politik, politisi, aparat pemerintah, & TNI-Polri, serta kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memberikan dukungan selama ini. Juga kepada Bank Indonesia, OJK, LPS, KPK, Ombudsman, KPU, Bawaslu, Komnas HAM, & Lembaga nasional lainnya, yang telah berkontribusi sesuai peran dan kewenangannya.
“Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mempermudah upaya kita dalam meraih Indonesia Maju yang kita cita-citakan. Marilah kita bersatu padu, terus melaju untuk Indonesia Maju, Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila! Merdeka! Merdeka! Merdeka!”, tutup Presiden RI Ir. H. Joko Widodo.(wyn)