MENGULIK MODERNISME PENDIDIKAN MESIR & DAMPAKNYA TERHADAP INDONESIA BERSAMA DUTA BESAR MESIR UNTUK INDONESIA DI FIB UI

Jakarta, MPI
Mahasiswa Program Studi Arab Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Asia Barat (IKABA FIB) Departemen Keilmuan mengadakan Webinar : Nadwah Ilmiah yang bertajuk “Mengulik Modernisme Pendidikan Mesir & Dampaknya Terhadap Indonesia”. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting pada tanggal 09 Desember 2023 dan dihadiri oleh 127 orang secara daring.

Webinar Nadwah Ilmiah kali ini menghadirkan narasumber yaitu Bapak Dr. (HC) Luthfi Rauf, M.A yang merupakan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Arab Mesir. Acara ini dimoderatori oleh Bapak Abdul Muta’ali, M.A., M.I.P., Ph.D. Yang merupakan Dosen Program Studi Arab FIB UI.

Di acara ini juga turut mengundang Duta Besar beserta jajarannya, Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Kepala Program Studi Arab FIB UI, Lembaga Dakwah Universitas Indonesia, dan Himpunan-himpunan di FIB UI.

Dalam presentasi yang disampaikan Bapak Dr. (HC) Luthfi Rauf, M.A. sangat kompleks dan detail, beliau juga membahas terkait profil Mesir, sejarah peradaban dan keilmuan Mesir, modernisasi di Mesir, lembaga pendidikan Mesir, pengenalan Al Azhar, sistem pendidikan Al Azhar, pembaruan pendidikan di Al Azhar, peran Indonesia dalam pembaruan di Al Azhar, kebangkitan nasionalisme di Mesir, hubungan Republik Indonesia dengan Mesir, dan pembahasan lainnya yang berkaitan dengan tajuk yang dibawakan.

Mesir atau yang memiliki nama lengkap Republik Arab Mesir. Presiden saat ini yaitu Abdel Fattah El Sisi. Mata uang yang digunakan yaitu Egyptian Pound (EGP). Negara ini terletak di Timur Laut Afrika dan Barat Daya Asia. Yang berbatasan langsung dengan Laut Mediterania, Laut Merah, Libya, Palestina, Jordania, Saudi Arabia dan Sudan. Negara ini memiliki jumlah penduduk 104,4 juta jiwa (2023), dimana 94% beragama Islam, 5% beragama Kristen Koptik dan 1% beragama Yahudi.

Mesir telah mengalami masa dan era yang cukup panjang, terutama di bidang keilmuan yaitu era Kenabian, Mesir Kuno, Mesir Helentik, Mesir Islam, Mesir Modern, Kerajaan Mesir, dan sekarang Mesir Era Republik.

Pendidikan telah menjadi pilar utama dalam perkembangan suatu bangsa. Perubahan dan reformasi dalam dunia pendidikan suatu negara dapat menjadi kunci transformasi masyarakatnya. Salah satu pergerakan pendidikan yang memberikan dampak signifikan terhadap Indonesia adalah modernisme pendidikan Mesir pada abad ke-19.

Dalam menghadapi era globalisasi yang semakin pesat, Mesir ternyata juga mengalami transformasi dalam sistem pendidikan dengan mengadopsi modernisme. Konsep sekularisme, rasionalisme, dan metode pengajaran inovatif menjadi pusat perubahan pendidikan. Pergeseran ini mempertegas nilai-nilai pendidikan yang lebih inklusif, menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat modern.

Di sisi lain, Al-Azhar, merupakan lembaga pendidikan tertua di dunia Islam, mempertahankan sistem pendidikan klasiknya. Dengan pusat keilmuan di Kairo, Al-Azhar telah menjadi ikon tradisi pendidikan Islam. Kurikulumnya mencakup studi agama, ilmu-ilmu sosial, dan humaniora. Sistem pendidikan klasik ini bertujuan untuk memelihara warisan keilmuan Islam.

Berbicara tentang modernisasi, Mesir memiliki orang yang disebut sebagai ‘Bapak Modernisasi Mesir’ yaitu Muhammad Ali Pasha yang hidup sekitar tahun 1769 – 1849 M. Beliau merupakan bapak modernisasi Mesir di abad 19-20 M. Beliau mengeluarkan kebijakan strategis di berbagai bidang, diantaranya yaitu:

  1. Pendidikan
    Pembangunan sekolah dan Universitas Modern, kaderisasi guru dan dosen, kaderisasi ilmuwan teknokrat cendekiawan ke Eropa, Italia dan Prancis. Bidang teknik, militer, kedokteran, bedah, mekanik, kimia, pertanian, sejarah alam.
  2. Industri
    Pembangunan pabrik-pabrik komoditas utama Mesir, pertanian dan pembangunan bendungan.
  3. Militer
    Pembangunan pabrik perkapalan, pembuatan angkatan laut, kaderisasi perwira militer.
  4. Media
    Pembangunan percetakan dan penerbitan media massa.
  5. Ekonomi
    Kebijakan pajak dan wakaf.

Selain itu Mesir juga mempunyai banyak sekali ilmuwan dan cendekiawan yang sangat ahli di bidangnya yang kemudian menuangkan ide serta gagasan dan inovasi yang sampai sekarang digunakan di Mesir, diantaranya:

  • Syekh Abdullah As Syabrowi (1724-1758 M)
    Menambahkan pengajaran ilmu matematika dan sosial.
  • Syekh Ahmad Ad Damanhuri (1769-1778 M)
    Selain ahli agama juga pakar kimia Kedokteran, falak, matematika, falsafah dan sains.
  • Syekh Hasan Al-Athar (1830-1834 M)
    Selain ahli agama juga dokter bedah ahli falak dan astronomi.
  • Syekh Hasuna Nawawy (1907-1909 M)
    Membidani pembaruan kurikulum baru di Al-Azhar yaitu geografi , math , tarikh.
  • Syekh Ahmady Dzawahiry (1929-1935 M)
    Membidani UU NO 49 1930 Reformasi AL-Azhar dan pendirian Universitas Al-Azhar.
  • Syekh Mahmud Syaltut (1958-1963 M)
    UU 103 Revitalisasi Al Azhar tahun 1961 yaitu fakultas untuk perempuan.

Modernisme di bidang pendidikan merupakan langkah bagus demi menyongsong pendidikan yang lebih baik dan lebih berkualitas. Dampak yang mungkin dirasakan oleh Indonesia terhadap kemodernitasan pendidikan di Mesir ialah:

  1. Pengaruh Pemikiran Keislaman
    Modernisme pendidikan Mesir menciptakan gelombang pemikiran keislaman yang lebih terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan adaptif terhadap konteks zaman. Dampaknya terasa dalam pembentukan wawasan Islam yang lebih dinamis dan inklusif di Indonesia.
  2. Transformasi Sistem Pendidikan
    Konsep pendidikan modern dari Mesir memberikan inspirasi untuk mereformasi sistem pendidikan di Indonesia. Pendekatan sekularisme, rasionalisme, dan pendidikan berbasis ilmiah mulai diterapkan, menciptakan dasar untuk perkembangan pendidikan yang lebih modern dan relevan.
  3. Perubahan Sosial dan Budaya
    Modernisme pendidikan Mesir ikut membentuk perubahan sosial dan budaya di Indonesia. Pendidikan yang lebih terbuka membantu masyarakat menjadi lebih terdidik, terbuka terhadap perubahan, dan menerima nilai-nilai modern. Hal ini menciptakan landasan untuk perkembangan masyarakat yang lebih dinamis dan progresif.
  4. Pemahaman Terhadap Dunia Global
    Modernisme pendidikan Mesir membantu Indonesia untuk lebih memahami dan merespons dinamika dunia global. Pendidikan yang terkait dengan nilai-nilai modern membuka peluang bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam konteks global tanpa kehilangan identitas dan nilai-nilai lokal.
  5. Pemantapan Intelektualisme
    Dampak modernisme pendidikan dari Mesir menciptakan fondasi untuk pemantapan intelektualisme di Indonesia. Pemikiran-pemikiran modern dan ilmiah menjadi lebih merata dalam masyarakat, membentuk cendekiawan dan intelektual yang berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran di Indonesia.
  6. Perkembangan Keterbukaan Terhadap Ilmu Pengetahuan
    Modernisme pendidikan Mesir membantu mengembangkan sikap terbuka terhadap ilmu pengetahuan di Indonesia. Pemahaman terhadap metode ilmiah dan rasionalisme meningkat, membantu masyarakat Indonesia untuk lebih kritis dan analitis dalam menjawab tantangan zaman.

Dengan demikian, modernisme pendidikan Mesir memainkan peran penting dalam membentuk arah perkembangan Indonesia, menciptakan perubahan dalam pemikiran keislaman, pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan.

Penulis : Aditya Nugraha (2206826002 – Universitas Indonesia)
Dosen : Dr. Ade Solihat, S.S., M.A.

Reporter MPI, Yadi


Klik Logo Diatas
Streaming 100.3FM Radio Elgangga

Siapakah Calon Walikota Bekasi 2024? Polling Diselenggarakan Oleh mediapatriot.co.id

View Results

Loading ... Loading ...


Baca Juga Berita Terbaru Hari Ini Seputar Politik, Pendidikan, Ekonomi, Bisnis, Sosial, Budaya, Pertahanan, Keamanan, Luar Negeri dan Dalam Negeri



Promosi Produk Harga Murah dengan Diskon Besar Hanya di Media kami Hubungi Bagian Promosi & Iklan mediapatriot.co.id KLIK DISINI


Posting Terkait

Jangan Lewatkan