Media Capacity Building PT. AR Wahana Diskriminasi Wartawan serta Alihkan isu Lingkungan

terkhusus kementerian Lingkungan Hidup respon dan tinjau lokasi

 

Tapanuli Selatan-  Mediapatriot.co.id – PT. Agincourt Resources tambang emas Martabe yang berlokasi di Batangtoru, baru-baru ini telah melaksanakan Media Capacity Building dalam rangka sosialisasi dan edukasi ESG kepada jurnalis terpilih yang berada di Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Tapanuli Tengah dan kota Sibolga. Dan rangkaian dari kegiatan tersebut juga disebutkan merupakan pembekalan dari Lomba Karya Jurnalistik yang sedang diselenggarakan oleh PT. AR dengan tujuan akhir mengirimkan karya jurnalistik terbaik wartawan kepada panitia lomba

Dari kegiatan tersebut ada sekitar 22 wartawan yang berdomisili di kota Padangsidimpuan dan Kab. Tapsel mengikuti kegiatan tersebut yang belakangan diketahui masing-masing wartawan yang ikuti karena sebelumnya telah mendapatkan undangan dari pihak Cooparate Comunication PT. AR.

Beriring beredarnya informasi tersebut ke berbagai kalangan wartawan lainnya yang tidak ikut diundang dan menghadiri acara tersebut, muncul pertanyaan keingintahuan bagaimana cara agar bisa ikut diundang dan bergabung seperti acara dimaksud.

Salah seorang staf Corcom PT. AR, Oca Gloria Dolorosa saat dikonfirmasi wartawan via aplikasi WhatsApp kemarin terkait kegiatan tersebut menjelaskan, “Mohon maaf kami tidak bisa memberikan jawaban kepada peserta yang tidak hadir terutama yang sudah kami undang”.

Selanjutnya Oca juga menjelaskan Karena ini adalah kegiatan Perusahaan, Perusahaan punya hak penuh menentukan seluruh aspek kegiatan dan tidak harus menjelaskan keputusan yang diambil. Materi sudah dipaparkan saat sesi berlangsung kepada mereka yang diundang dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Menanggapi jawaban tersebut, beberapa jurnalis mengaku jawaban tersebut tidak memberikan solusi bagaimana kriteria wartawan agar bisa ikut dalam kegiatan tersebut.

“Saya sebenarnya ingin ikut kegiatan seperti itu, tapi saya tidak tahu caranya” jelas Romi Manullang.

Makanya saya menanyakan apa kriteria atau indikator sehingga perusahaan mau memilih saya agar bisa mengikuti acara Media Capacity Building itu.

Karena saya dengar bahwa wartawan yang diundang untuk mengikuti acara tersebut merupakan wartawan yang terpilih, jelas Manullang.

Diinfokan sebelumnya, selama 3 hari berturut-turut, PT.AR menggelar Media Capacity Building terhitung dari tanggal 5 Maret ; 6 Maret dan 7 Maret tahun 2024 dalam rangka sosialisasi dan edukasi ESG kepada jurnalis terpilih yang berada di Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Tapanuli Tengah dan kota Sibolga. Dan rangkaian ini juga disebutkan merupakan pembekalan dari Lomba Karya Jurnalistik yang sedang diselenggarakan oleh PT. AR dengan tujuan akhir mengirimkan karya jurnalistik terbaik wartawan kepada panitia lomba.

Satu hari kegiatan tersebut, salahseorang wartawan yang kebetulan ikut dalam undangan tersebut tampak bertanya-tanya kepada wartawan lain yang diundang apakah ada diberikan uang transport selama mengikuti acara tersebut.

Ada yang mengatakan sudah ditransfer, ada yang mengatakan hanya dimintai nomor rekening. Sedangkan wartawan yang tidak disebutkan namanya ini mengaku tidak ada dimintai nomor rekening maupun ditransfer, sampai-sampai beliau meminta bantuan salah seorang ketua organisasi wartawan agar turut serta mempertanyakan pihak panitia.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, wartawan mencoba menanyakan panitia jawabannya mengatakan “Mohon maaf kami tidak bisa memberikan jawaban kepada peserta yang tidak hadir terutama yang sudah kami undang”.

Terpisah Wakil Sekretaris PPLHI (Pemerhati Pembangunan Lingkungan Hidup Indonesia ) Wilayah Tapanuli Selatan Habibi Nasution mengtakan, diduga kegiatan itu hanya untuk mendukung pihak tambang mengalihkan perhatian publik, yang mana akhir ini kegiatan mereka terindikasi merusak lingkungan habitat orang utan(Pongo Tapanuliensis) yang hampir punah. Sementara kita ketahui orang utan Tapanuli menjadi Prioritas Nasional.

 

Melalui SK No 308/MENLHK/KSDAE/KSA.2/4/2019 Tentang Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orang Utan Indonesia Tahun 2019-2029 yang diluncurkan 12 Agustus 2019, Pemerintah Indonesia juga telah menertibkan rencana aksi pelestarian orang utan Tapanuli sebagai target Prioritas Nasional.

Dengan melalui pemberitaan ini atas nama lembaga saya minta dengan sangat agar pemerintah pusat terkhusus kementerian Lingkungan Hidup, respon dan tinjau lokasi.( Erijon Damanik )



Posting Terkait

Jangan Lewatkan