Dari Sampah Jadi Solusi: Cara Cerdas Indonesia Daur Ulang Plastik dengan Teknologi Nuklir

Oleh: Arie Widowati

Bayangkan botol plastik bekas minuman, kantong kresek dari pasar, dan potongan kemasan makanan yang selama ini kita buang begitu saja. Tumpukan plastik yang awalnya jadi masalah lingkungan, kini bisa disulap jadi pagar rumah, lantai taman, atap sintetis, dan aneka produk bermanfaat lainnya. Ajaib? Tidak juga. Ini nyata dan sedang dilakukan di Indonesia menggunakan teknologi nuklir.

📲 Simak Berita Terpercaya Langsung di Ponselmu!

Ikuti MediaPatriot.CO.ID lewat WhatsApp Channel resmi kami:
👉 Klik di sini untuk bergabung

Lho, nuklir kok dipakai buat daur ulang plastik? Bukannya itu urusan reaktor atau listrik doang? Nah, di sinilah kita mulai mengenal sisi lain dari teknologi nuklir yang ramah lingkungan dan ternyata bisa jadi penyelamat bumi dari serbuan plastik sekali pakai.

Masalah Global Bernama Plastik
Plastik itu praktis. Murah. Tahan lama. Tapi justru itulah masalahnya. Karena tahan lama, plastik bisa bertahan di lingkungan selama ratusan tahun tanpa terurai. Sementara kita, sebagai konsumen modern, terus menggunakannya tanpa henti. Dari bungkus makanan, botol air mineral, sedotan, sampai kantong belanja, semuanya berbahan plastik.

Fakta pahitnya, Indonesia termasuk salah satu negara penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia. Setiap tahunnya, jutaan ton plastik berakhir di tempat pembuangan akhir, mencemari sungai dan laut, bahkan berubah menjadi mikroplastik yang mengancam kesehatan kita sendiri.

Tetapi di balik masalah besar itu, ada peluang besar juga. Jika dikelola dengan baik, limbah plastik bisa menjadi bahan baku baru yang berguna. Bahkan, bernilai jual tinggi. Dan inilah yang sedang digarap oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) lewat proyek inovatifnya bersama mitra industri.

Solusi dari Dunia Sains: Teknologi Nuklir untuk Daur Ulang
Proyek ini adalah bagian dari program internasional bernama NUTEC Plastics (Nuclear Technology for Controlling Plastic Pollution). Tujuannya simpel tapi ambisius: mengubah limbah plastik menjadi produk berguna dengan bantuan teknologi nuklir, khususnya teknologi radiasi.

Apa maksudnya? Bukan dibakar atau dilelehkan seperti metode biasa, tetapi plastik daur ulang dikenai radiasi (sinar gamma atau sinar elektron) untuk memodifikasi struktur kimianya. Dengan cara ini, plastik bisa diproses jadi bahan bangunan yang lebih kuat, tahan lama, dan bahkan tahan terhadap air dan rayap.

Proyek di Indonesia difokuskan untuk menghasilkan Wood Plastic Composite (WPC) yaitu bahan bangunan campuran antara plastik daur ulang (PE/PP) dan limbah biomassa seperti sekam padi atau tandan kosong sawit. Hasilnya bisa berupa papan lantai, pagar, atap sintetis, dan berbagai produk lainnya.

Apa Itu Kompatibilizer dan Mengapa Penting?
Nah, di sinilah bagian serunya. Plastik dan biomassa itu seperti air dan minyak, susah menyatu. Nah, supaya mereka bisa bersatu, dibutuhkan sesuatu yang disebut kompatibilizer. Ibaratnya seperti lem atau perekat yang bikin dua bahan berbeda bisa menyatu jadi satu material yang kuat dan stabil.

Kompatibilizer ini dibuat dari plastik daur ulang yang sudah dimodifikasi dengan radiasi. Hasilnya? Plastik yang tadinya sulit bercampur dengan bahan alami, kini bisa “berpegangan tangan” dan membentuk komposit yang kokoh.
Dan yang lebih hebat lagi, Indonesia adalah salah satu negara pertama di Asia Pasifik yang berhasil mengembangkan teknologi ini hingga ke tahap uji coba industri.

Dari Lab ke Industri: Tahapan Inovasi Teknologi
Inovasi ini bukan muncul dalam semalam. Tim BRIN sudah memulai riset sejak tahun 2020, dan mengikuti tahapan teknologi yang disebut Technology Readiness Level (TRL) semacam level game, tapi untuk sains. Dimulai dari:
• TRL 1-2: Ide dan konsep dasar
• TRL 3: Bukti konsep di laboratorium (April 2023)
• TRL 4: Uji coba skala kecil dan validasi teknologi (Agustus 2024)
• TRL 5: Demonstrasi di lingkungan industri (2025)
• TRL 6-7: Skala besar dan produksi massal (2026–2027)

Salah satu tonggak pentingnya adalah kerja sama BRIN dengan PT Viro, perusahaan nasional yang memproduksi bahan bangunan sintetis. Bersama-sama mereka mengembangkan produk prototipe seperti artificial thatch (atap sintetis), dan sudah mengujinya baik di lab maupun lapangan.

Bukan Cuma Lingkungan, Tapi Juga Ekonomi
Tentu saja proyek ini tak hanya soal penyelamatan lingkungan. Ada potensi ekonomi yang sangat besar!
• Pasar global Wood Plastic Composite (WPC) diperkirakan mencapai USD 7,2 miliar pada 2025.
• Pasar kompatibilizer plastik diperkirakan tumbuh hingga USD 286 juta pada 2026.
• Di Indonesia, pasar WPC diperkirakan mencapai USD 115 juta pada 2019, dan akan terus meningkat seiring pertumbuhan sektor konstruksi.

Artinya, daur ulang plastik ini bisa menjadi ladang bisnis baru yang sekaligus menyelesaikan masalah sampah.

Kenapa Teknologi Nuklir?
Mungkin banyak yang masih ragu: bukankah nuklir berbahaya?
Justru sebaliknya, dalam konteks ini, teknologi radiasi tidak menggunakan bahan radioaktif yang membahayakan publik, melainkan memanfaatkan sinar gamma atau sinar elektron yang bersifat aman, terkendali, dan hanya memodifikasi sifat fisik dan kimia plastik.

Keunggulan teknologi radiasi dibanding metode daur ulang konvensional antara lain:
• Tidak menghasilkan emisi beracun
• Tidak membutuhkan bahan kimia tambahan
• Lebih presisi dan bisa disesuaikan dosisnya
• Efektif memperbaiki sifat plastik daur ulang
Dengan kata lain, teknologi ini adalah jalan tengah yang ramah lingkungan sekaligus efisien.

Dari Limbah Jadi Produk Bernilai
Dalam proyek ini, BRIN menggunakan plastik daur ulang dari pasar industri dan rumah tangga, ditambah limbah biomassa seperti sekam padi, serat kelapa sawit, atau limbah pertanian lainnya. Semua bahan itu kemudian dicampur, diproses dengan radiasi, dan dibentuk jadi produk baru.

Salah satu produk andalan yang sudah dikembangkan adalah Artificial Thatch
Atap sintetis yang terbuat dari 78% plastik daur ulang dan 25% sekam padi, hasil kolaborasi BRIN dan PT Viro. Produk ini sudah melalui uji ketahanan, termasuk:
• Uji laboratorium dengan UV light selama 7 bulan
• Uji lapangan di fasilitas PT Viro

Hasilnya? Produk ini tahan lama, tidak mudah lapuk, dan tentu saja… membantu mengurangi sampah plastik

Kolaborasi Internasional
Indonesia tidak sendiri. Proyek NUTEC Plastics ini melibatkan banyak negara di Asia Pasifik, termasuk Malaysia, Thailand, Filipina, China, Pakistan, Vietnam, dan lainnya.

Masing-masing negara mengembangkan aplikasi teknologi radiasi untuk jenis limbah plastik yang berbeda. Ada yang membuat blok beton dari plastik, ada yang mengolah jaring lobster bekas, hingga membuat bahan tekstil dari kain daur ulang.

Semua ini dikoordinasikan oleh IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) dan menunjukkan bahwa teknologi nuklir bisa jadi solusi global untuk masalah plastik.

Dukung Inovasi Anak Bangsa
Inovasi ini adalah bukti bahwa sains dan teknologi bisa menyelesaikan masalah besar dengan cara yang elegan. Tidak harus rumit, tidak harus mahal. Yang penting: kolaboratif, terukur, dan berdampak nyata.

Kini saatnya kita mendukung:
• Produk daur ulang local
• Riset dan inovasi nasional
• Teknologi bersih dan ramah lingkungan

Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?

Penutup: Dari Limbah Jadi Harapan
Plastik memang masalah, tetapi juga bisa jadi berkah. Dengan pendekatan yang tepat, seperti yang dilakukan oleh BRIN dan para mitra industrinya, kita bisa mengubah “musuh lingkungan” menjadi sahabat pembangunan.
Siapa sangka, teknologi nuklir yang selama ini terdengar menakutkan justru jadi penyelamat dalam urusan plastik? Bukan hanya menghasilkan listrik, tapi juga pagar taman.
Mari kita dukung lebih banyak inovasi seperti ini. Bukan hanya karena keren, tapi karena dunia benar-benar membutuhkannya.

Dari plastik ke pagar. Dari limbah ke nilai. Dari nuklir untuk masa depan yang lebih bersih.

Narasumber:
Dr. Tita Puspitasari, M.Si. (Periset ORTN- BRIN)
NPC TC-RAS 1031 Recycling Plastics (NUTEC Plastics)




Wartawan di lapangan dibekali Kode Sandi untuk membuka DAFTAR WARTAWAN Dibawah ini:DAFTAR WARTAWAN>>>


Tentang Kami

Mediapatriot.co.id adalah portal berita online nasional yang menyajikan informasi aktual, terpercaya, dan berimbang. Kami hadir untuk memberikan akses berita yang cepat dan akurat kepada masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang sosial, hukum, budaya, pemerintahan, dan berbagai isu strategis lainnya.
Didirikan oleh jurnalis senior Hamdanil Asykar, Mediapatriot.co.id berkomitmen menjaga integritas jurnalistik dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik sesuai pedoman Dewan Pers. Dengan jaringan kontributor di berbagai daerah, kami menghadirkan berita lokal dengan cakupan nasional.
Misi kami adalah menjadi media digital yang membangun kesadaran publik melalui berita-berita edukatif, mendalam, dan bebas hoaks. Kami percaya bahwa informasi yang sehat adalah pilar utama demokrasi dan kemajuan bangsa.
Tim redaksi kami terdiri dari wartawan-wartawan berpengalaman yang mengedepankan prinsip keberimbangan, cek fakta, dan validasi sumber dalam setiap pemberitaan. Kami juga membuka ruang partisipasi publik melalui opini dan laporan warga yang dikurasi secara profesional.
Mediapatriot.co.id juga menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mendorong literasi digital serta pemberdayaan masyarakat melalui media.
Untuk pertanyaan, saran, atau kerja sama media, silakan hubungi kami melalui halaman Kontak.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan