Kab Bandung, Mediapatriot.co.id
Bupati Bandung Dadang Supriatna mendukung Program ‘Satu Pegawai Satu Kilogram Telur’ bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bandung.
Program yang diinisiai Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung ini merupakan bentuk nyata kepedulian PKK dan Pemkab Bandung dalam upaya percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting.
“Program Satu ASN Satu Kilogram Telur ini khususnya menyasar ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK), sebagai kelompok prioritas penerima manfaat,” jelas Bupati Bandung saat pelantikan Ketua TP PKK dan Ketua Posyandu Tingkat Kecamatan dan Kelurahan, di Gedung Dewi Sartika Soreang, Senin 4 Agustus 2025.
Oleh karena itu tambah Bupati, saya mengajak kepada seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung untuk berpartisipasi aktif dengan bersedekah telur.
Bupati Dadang yang akrab disapa Kang DS ini menyatakan, di era sekarang ini, Tim Penggerak PKK dan Posyandu memiliki peran strategis yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Dalam pelantikan Ketua PKK dan Posyandu tingkat Kecamatan dan Kelurahan ini, Kang DS memberikan arahan agar PKK dan Posyandu fokus pada penanganan stunting dan gizi anak. Sebab menurutnya kondisi stunting masih menjadi perhatian nasional, termasuk di Kabupaten Bandung.
“Saya minta agar TP PKK dan Posyandu di semua tingkatan dapat bersinergi dengan puskesmas, kader kesehatan, serta pemerintah daerah dalam intervensi pencegahan dan penanganan stunting, termasuk melalui 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” kata Kang DS.
Arahan kedua, PKK juga harus bergerak dalam rangka pemberdayaan ekonomi keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).
“Saya juga mendorong TP PKK Kecamatan dan Kelurahan untuk lebih aktif mengembangkan UP2K. Manfaatkan potensi lokal, dorong wirausaha perempuan, dan dukung pemasaran produk melalui media digital serta Bazar UMKM yang diselenggarakan pemerintah daerah,” pesan Bupati Kang DS.
Ketiga, ia juga berpesan terkait penguatan ketahanan keluarga dan pendidikan anak. Sebab menurutnya peran ibu dalam membentuk karakter anak sangatlah vital.
“Mari kita tingkatkan peran PKK dalam gerakan PAUD holistik integratif, pengasuhan berbasis kasih sayang, serta edukasi tentang bahaya pernikahan usia dini, perundungan, dan penyalahgunaan media sosial di kalangan remaja,” serunya.
Arahan keempat terkait Gerakan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “TP PKK dan TP Posyandu saya harapkan menjadi penggerak utama di lingkungan masing-masing untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, pengelolaan sampah rumah tangga, serta pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman obat dan sayuran.
Arahan selanjutnya, terkait digitalisasi data dan pelaporan. Kang DS mendorong agar pengelolaan Program PKK dan Posyandu ke depan memanfaatkan teknologi digital, baik dalam hal pendataan keluarga, pelaporan kegiatan, maupun komunikasi antar kader.
“Pemerintah Kabupaten Bandung siap mendukung pelatihan dan penyediaan sarana dasar penunjang digitalisasi ini,” tandasnya.
Ia berharap, para ketua yang baru saja dilantik dapat menjadi lokomotif penggerak perubahan, menjalin sinergi dengan stakeholder lainnya, dan membawa semangat baru dalam mewujudkan keluarga yang sehat, mandiri, dan berkualitas.
Pada kesempatan tersebut Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Emma Dety Permanawati memohon dukungan dari Bupati Bandung untuk Gerakan Satu Kilo Telur untuk ASN di Pemkab Bandung.
“Gerakan 1 ASN 1 Kilo Telur ini menyasar ibu hamil. Menurut data Dinas Kesehatan sebanyak 2.012 orang ibu bertatus hamil KEK. Untuk itu kami minta kepada Bapak Bupati untuk bisa mengeluarkan kebijakan untuk program ASN sedekah 1 Kg telur per bulannya,” ungkap Emma.
Rie/*
Komentar