Kab Bandung, Mediapatriot.co.id
HARI Kesaktian Pancasila bukan hanya sekedar momentum mengenang masa lalu, tapi merupakan sebuah refleksi untuk masa depan.
Selain sebagai pengingat generasi penerus bangsa dan negara, Pancasila juga merupakan bingkai persatuan dan kesatuan.
Hal itu dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Renie Rahayu Fauzi seusai mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila tahun 2025 di Lapangan Upakarti, Komplek Pemkab Bandung, Rabu 1 Oktober 2025.
” Saya diberikan amanah membacakan ikrar hari Kesaktian Pancasila, ini sebuah kehormatan bagi saya, ikrar ini sebagai wujud komitmen kita bersama dalam menjaga, mengamalkan dan menguatkan nilai nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pemersatu bangsa,” ucap Renie.
Didaulat membacakan ikrar hari Kesaktian Pancasila merupakan pengalaman yang sangat berharga, terlebih sebagai anggota legislatif dari Fraksi PKB yang merupakan bagian dari generasi penerus bangsa dan negara.
” Kita tahu bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa harus diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam penyelenggaraan peradilan,” ujarnya.
Renie mengingatkan, peringatan hari Kesaktian Pancasila berkaitan erat dengan peristiwa bersejarah yang terjadi pada 30 September 1965, yang kita kenal dengan sebutan G30S PKI atau gerakan 30 September.
” Atas dasar peristiwa bersejarah itu, tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai hari kesaktian Pancasila, sebagai penanda kemenangan ideologi Pancasila dari ancaman ideologi lain yang berusaha merongrong persatuan bangsa,” ungkap Renie.
Sebagai Ketua Perempuan Bangsa Kabupaten Bandung, Renie mengingatkan, Hari Kesaktian Pancasila menjadi momen untuk mengingat pentingnya penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
” Pancasila mengandung prinsip dasar seperti persatuan, keadilan sosial dan gotong royong, diharapkan terus menjadi pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan jaman,” tuturnya.
Nilai nilai Pancasila yang inklusif dan terbuka lanjut Renie, memungkinkan Indonesia tetap menjaga kebhinekaan dalam kesatuan, setiap sila dari Pancasila mengandung makna yang mendalam dan relevan.
” Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi landasan moral bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas religius. Sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab menegaskan bahwa penghormatan terhadap hak asasi manusia dan keadilan sosial harus menjadi prioritas utama dalam membangun bangsa,” terang Renie.
Ditegaskan Renie, Pancasila telah terbukti mampu mengatasi berbagai tantangan dan ancaman.
Dengan terus menjaga dan mengamalkan Nilai Pancasila, Indonesia akan mampu tetap kokoh menghadapi berbagai dinamika global dan internal di masa depan, Pancasila adalah pilar utama yang menjamin keberlanjutan bangsa.
Rie/**
Komentar