Jakarta, MediaPatriot.co.id – 10 Oktober 2025 — Dalam upaya memperkuat komunikasi antara wakil rakyat dan masyarakat, Dewan Kita bersama Turun Tangan menggelar Forum Temu Dewan bertema “Warga Tanya Apa? Dengar Langsung Update Progress Pekerjaan DPR Kita” di Teater Wahyu Sihombing, Jakarta, pada Kamis (10/10/2025).
Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh legislatif nasional, di antaranya Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, M.P.P. (Ketua Komisi X DPR RI), Dr. Eddy Soeparno, S.H., M.H. (Wakil Ketua MPR RI), dan Willy Aditya (Anggota DPR RI Fraksi NasDem).
Hetifah Sjaifudian: Komisi X Berkomitmen Perkuat Pendidikan dan Kepemudaan
Dalam forum tersebut, Hetifah menegaskan bahwa perjuangan DPR, khususnya Komisi X, adalah untuk seluruh rakyat Indonesia tanpa pandang bulu. Ia menyoroti revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) serta penyusunan UU Guru dan Dosen yang tengah digodok untuk memperkuat kesejahteraan tenaga pendidik.
“Kami berjuang untuk semua orang. Tidak pilih-pilih, semua harus bisa menikmati hasil kebijakan yang kami buat,” ujarnya.
Hetifah juga menambahkan bahwa seluruh kementerian kini memiliki program kepemudaan yang bertujuan memfasilitasi ruang ekspresi dan pengembangan potensi anak muda.
“Pemerintah berkewajiban membuka akses bagi pemuda untuk berekspresi dan mendapatkan pekerjaan. Acara seperti ini penting agar kami bisa mendengar langsung aspirasi pelajar dan masyarakat,” tambahnya.
Eddy Soeparno: Dorong Pemerataan Pembangunan di Cianjur Selatan
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menyoroti masih terbatasnya infrastruktur di daerah pemilihannya, Cianjur Selatan, terutama dalam hal kelistrikan.
“Di Cianjur Selatan, pembangunan terbatas karena gardu listrik masih minim. Saya sudah meminta PLN untuk membangun gardu baru, dan kini sudah ada program Cianjur Caang yang menjangkau 50 ribu rumah,” ungkap Eddy.
Ia juga menyinggung dinamika politik dan kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif.
“Secara kelembagaan DPR sudah berjalan benar, tetapi yang sering jadi masalah adalah partai politiknya. Saya dulu ikut demo di depan DPR, sekarang malah saya yang didemo,” ucapnya disambut tawa peserta.
Willy Aditya: DPR Hadir untuk Kesejahteraan dan Keadilan Sosial
Anggota DPR RI Fraksi NasDem Willy Aditya turut berbagi pengalaman dalam proses legislasi, termasuk pembahasan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) dan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak.
Ia menegaskan bahwa UU TPKS tidak berkaitan dengan isu moralitas seperti “free sex” atau LGBT, melainkan fokus pada perlindungan korban.
“Saya melakukan lebih dari 120 kali RDPU, berdialog dengan semua pihak, baik yang pro maupun kontra. Setelah mangkrak 12 kali, akhirnya UU TPKS bisa disahkan,” jelasnya.
Willy juga menyoroti pentingnya kesejahteraan ibu dan anak dalam kebijakan publik.
“Anak bukan hanya tanggung jawab ibu, tapi juga bapak. Di luar negeri, cuti melahirkan bisa sampai tiga tahun. Kami ingin memperjuangkan kebijakan yang lebih manusiawi, termasuk penyediaan tempat penitipan anak,” katanya.
Ia menutup dengan refleksi tentang dinamika politik di parlemen.
“Proses politik di DPR itu penuh warna. Ada delapan fraksi dengan pandangan berbeda, bahkan di dalam satu fraksi pun bisa ada perbedaan. Tapi di situlah seni dari demokrasi,” ujarnya.
Forum Bangun Dialog Sehat antara Dewan dan Masyarakat
Forum Temu Dewan ini menjadi wadah interaktif antara masyarakat dan para legislator untuk saling bertukar pandangan, sekaligus memperkuat transparansi dan akuntabilitas kinerja parlemen.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan partisipasi publik terhadap proses legislasi semakin meningkat dan hubungan antara rakyat serta wakilnya semakin erat.
(Red Irwan)
Komentar