Tangerang Selatan, MediaPatriot.co.id – 19 Oktober 2025 — Salah satu pemilik The Java Preanger Tea, Dr. Ir. Hj. Rohayati Suprihatini, menegaskan komitmennya dalam memperluas pasar ekspor teh Indonesia melalui partisipasinya di ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang Selatan.
Dalam pameran berskala internasional ini, The Java Preanger Tea mendapat perhatian besar dari pengunjung dan calon pembeli mancanegara. Produk teh asal Priangan tersebut menjadi sorotan karena merupakan satu-satunya teh di Indonesia yang telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG)—pengakuan resmi yang menunjukkan kualitas khas berdasarkan asal daerahnya.
“Alhamdulillah, respon pasar luar negeri sangat positif. Banyak yang tertarik karena ternyata Indonesia memiliki teh premium dengan Indikasi Geografis, yaitu Teh Java Preanger. Selama ini, IG lebih dikenal pada produk kopi seperti Gayo, Toraja, atau Kintamani. Tapi untuk teh, hanya Java Preanger yang punya pengakuan itu,” ujar Rohayati.
Menurutnya, pembeli dari luar negeri sudah familiar dengan konsep IG, seperti Darjeeling Tea dari India atau Ceylon Tea dari Sri Lanka. Karena itu, kehadiran Teh Java Preanger di pasar global membuka peluang besar bagi Indonesia untuk masuk ke segmen niche market teh premium dunia.
Salah satu produk unggulan yang banyak menarik minat calon pembeli adalah Sencha Powder atau Matcha Tea khas Rancabali, Kabupaten Bandung. “Matcha dari Rancabali memiliki karakter unik — gurih dengan aroma kacang rebus, tidak amis seperti matcha Jepang, dan tidak sepahit produk serupa dari luar negeri,” jelas Rohayati.
Saat ini, The Java Preanger Tea tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah calon pembeli potensial dari Australia, Malaysia, dan Singapura, yang dikenal sebagai pasar dengan permintaan tinggi untuk teh premium.
Rohayati juga mengapresiasi peran pemerintah yang dinilainya sangat mendukung pengembangan industri teh nasional. “Kesempatan untuk ikut serta dalam pameran seperti Trade Expo Indonesia ini sangat membantu kami memperluas pasar, baik domestik maupun ekspor. Pemerintah juga aktif mendampingi pelaku usaha dalam memenuhi berbagai standar dan persyaratan pasar internasional,” katanya.
Ke depan, ia berharap agar teh Indonesia dapat kembali berjaya seperti sebelum tahun 1990, saat komoditas ini masih dikenal sebagai emas hijau bernilai tinggi dan menjadi salah satu pemain utama di pasar dunia.
“Harapan kami sederhana, agar teh Indonesia bangkit dan kembali menjadi kebanggaan bangsa. Kami ingin para petani teh sejahtera, dan nama Java Preanger bisa sejajar dengan teh-teh legendaris dunia,” tutup Rohayati optimistis.
Red Irwan












Komentar