HUT ke-98 RSUD Kardinah Tegal: Dari Jejak Pejuang Perempuan Hingga Semangat Nguri-Nguri Budaya Lokal


Media Patriot Nasional – Sabtu, 25 Oktober 2025

TEGAL — Semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-98 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal berlangsung penuh makna dan kebersamaan. Tidak hanya menjadi momentum refleksi sejarah panjang sebuah rumah sakit kebanggaan warga Tegal, tetapi juga menjadi ajang pelestarian budaya lokal melalui kegiatan Lomba Membaca “Kolom Tegalan”, yang menarik perhatian puluhan peserta dari berbagai kalangan.

Acara yang digelar di Gedung PPM RSUD Kardinah, Sabtu (25/10/2025), diikuti 75 peserta dari lintas usia — mulai dari pelajar, tenaga kesehatan, hingga masyarakat umum. Pendaftaran dilakukan secara daring beberapa hari sebelumnya, dan seluruh peserta diwajibkan daftar ulang di lokasi sebelum lomba dimulai. Meski kuota peserta dibatasi, animo masyarakat begitu tinggi, mencerminkan kecintaan warga Tegal terhadap bahasa dan budaya daerahnya.

Semangat Kardinah Dihidupkan Kembali

Dalam suasana penuh semangat, Plt Kepala RSUD Kardinah, dr. Leni, membuka kegiatan dengan sambutan hangat. Ia mengucapkan selamat bertanding kepada para peserta lomba dan menegaskan bahwa di usia ke-98 tahun, RSUD Kardinah harus semakin dekat dengan masyarakat dan bermanfaat bagi semua kalangan.

“Kami ingin rumah sakit ini tidak hanya dikenal karena pelayanan kesehatannya, tetapi juga karena kontribusinya dalam melestarikan budaya lokal dan mengenang jasa pendirinya, Ibu Kardinah,” ujarnya di hadapan peserta dan undangan.

Lomba membaca kolom tegalan ini mengangkat karya tulis Yono Daryono, budayawan dan penulis tetap Kolom Tegalan di Harian Suara Merdeka. Dalam naskah yang wajib dibacakan, berjudul “Kardinah Pantas Menjadi Pahlawan Nasional”, tergambar perjuangan sosok perempuan luar biasa yang tak hanya mendirikan Sekolah Kepandaian Putri “Wisma Pranowo”, tetapi juga merintis berdirinya rumah sakit umum yang kini dikenal sebagai RSUD Kardinah.

Yono Daryono, yang juga menjadi salah satu dewan juri, menyampaikan bahwa lomba ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengenang jasa tokoh daerah. Kardinah, yang merupakan adik dari Raden Ajeng Kartini, disebutnya sebagai figur perempuan progresif yang berhasil mewujudkan cita-cita kakaknya dalam bidang pendidikan dan kesehatan.

“Kartini menulis cita-cita, Kardinah menjalankannya,” ujar Yono. “Ia bukan hanya simbol perempuan cerdas, tetapi juga perempuan yang bertindak nyata untuk masyarakat.”

Panitia dan Pejabat Turut Membaca Kolom

Sebelum lomba resmi dimulai, panitia dan pejabat RSUD Kardinah tampil bergantian membacakan Kolom Tegalan. Gaya penyampaian yang menggunakan logat khas Tegal membuat suasana acara menjadi hidup dan penuh tawa. Para peserta dan penonton menikmati setiap bacaan dengan riang, karena selain menampilkan kemampuan berbahasa, acara ini juga menonjolkan sisi humor dan kehangatan khas warga Tegal.

Bahkan, mantan Direktur RSUD Kardinah ikut membacakan naskah reflektif tentang perjalanan sejarah rumah sakit tersebut. Dalam pembacaannya, ia mengenang perjuangan Kardinah dalam membangun fasilitas kesehatan bagi rakyat kecil, lalu menutup penampilannya dengan pembacaan doa Al-Fatihah untuk almarhumah Ibu Kardinah.

Setelah sesi pembukaan, seluruh panitia, juri, dan peserta berfoto bersama sebagai tanda dimulainya lomba. Suasana hangat dan penuh kekeluargaan terasa di setiap sudut gedung, menggambarkan nilai-nilai kebersamaan yang terus dipertahankan oleh keluarga besar RSUD Kardinah.

Pesan dari Dewan Juri: Jaga Logat dan Makna

Ketua Dewan Juri, Dr. Maufur, yang juga Rektor Universitas Bamada Tegal dan penulis Kolom Tegalan, menekankan pentingnya keaslian dalam pelafalan bahasa Tegal. Ia mengingatkan bahwa waktu pembacaan maksimal lima menit, dan peserta diharapkan menjaga intonasi serta logat khas Tegalan dengan benar.

“Improvisasi boleh dilakukan, tetapi jangan mengubah makna. Bahasa Tegal punya cita rasa sendiri. Di sinilah keindahan lomba ini — antara budaya dan sastra, antara pesan dan pelafalan,” kata Maufur yang disambut tepuk tangan para peserta.

Selain Maufur dan Yono Daryono, dewan juri juga terdiri dari Atmo Tan Sidik, budayawan Pantura yang dikenal sebagai pemerhati budaya Jawa pesisir. Ketiganya bersepakat bahwa lomba seperti ini merupakan langkah nyata untuk nguri-nguri budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi.

Dokter Reni: Gratis dan Penuh Nilai Edukasi

Sementara itu, dr. Reni, salah satu panitia HUT RSUD Kardinah, menjelaskan bahwa lomba ini adalah bagian dari rangkaian acara ulang tahun rumah sakit yang juga meliputi pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat.

“Kami ingin menggabungkan dua hal: pelayanan kesehatan dan pelestarian budaya. Peserta lomba tidak dipungut biaya karena ini bentuk apresiasi kami terhadap masyarakat Tegal,” ujarnya.

Menurut dr. Reni, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk memperkenalkan kembali sosok Kardinah kepada generasi muda. “Banyak yang belum tahu kalau Ibu Kardinah itu adik dari Ibu Kartini. Beliau menulis buku tentang perempuan, masakan, dan batik — bukti bahwa perjuangan beliau sangat luas,” tambahnya.

Kardinah dan Harapan Jadi Pahlawan Nasional

Harapan agar Ibu Kardinah diangkat sebagai Pahlawan Nasional mengemuka sepanjang acara. Plt Kepala RSUD Kardinah, dr. Leni, menegaskan pihaknya akan mengajukan usulan resmi kepada pemerintah pusat.

“Kalau Ibu Kartini dikenal karena pemikirannya, maka Ibu Kardinah patut dikenang karena tindakannya. Ia bukan hanya menginspirasi, tetapi benar-benar membangun lembaga nyata — sekolah dan rumah sakit — yang masih berdiri hingga kini,” tutur dr. Leni.

Dukungan juga datang dari Bendahara RSUD Kardinah, Ibu Nurhalifah, yang menambahkan bahwa untuk sementara pimpinan RSUD masih dijabat oleh pejabat sementara karena Pemerintah Kota Tegal sedang mempersiapkan proses lelang jabatan kepala rumah sakit.

“Yang pasti, sesuai aturan, kepala RSUD Kardinah harus seorang dokter,” jelasnya.

Lomba yang Sarat Makna

Sepanjang lomba, peserta bergantian membacakan naskah Kolom Tegalan berjudul “Kardinah Pantas Menjadi Pahlawan Nasional.” Dengan logat Tegal yang beragam, mereka menampilkan gaya pembacaan yang ekspresif, lucu, dan menyentuh. Setiap peserta mendapat apresiasi dari penonton yang sebagian besar merupakan pegawai RSUD, keluarga peserta, dan masyarakat sekitar.

Tidak sekadar lomba baca, kegiatan ini menjadi sarana edukasi sejarah dan budaya. Nilai-nilai perjuangan, kepedulian sosial, dan semangat melayani masyarakat yang diwariskan Kardinah kembali bergema di tengah ruang-ruang rumah sakit yang telah hampir seabad berdiri.

Dari Ruang Kesehatan Menuju Ruang Budaya

RSUD Kardinah, yang kini menjadi rumah sakit rujukan utama di wilayah Pantura Jawa Tengah, telah berkembang pesat dalam pelayanan medis dan manajemen rumah sakit modern. Namun, di balik kemajuan itu, semangat pendirinya tidak pernah pudar.

Melalui kegiatan seperti lomba baca kolom ini, rumah sakit tidak hanya berperan sebagai pusat kesehatan, tetapi juga pusat kebudayaan dan nilai-nilai kemanusiaan. Acara yang masih berlangsung hingga sore hari itu menjadi simbol bagaimana sejarah, sastra, dan pelayanan publik bisa berjalan beriringan.

Di usia ke-98 tahun, RSUD Kardinah bukan sekadar lembaga kesehatan. Ia adalah warisan sejarah, simbol perjuangan perempuan Tegal, dan bukti bahwa pelayanan untuk rakyat bisa dibarengi dengan pelestarian budaya.

Semangat Kardinah hidup di setiap langkah pengabdiannya — dari bilik perawatan hingga panggung lomba, dari doa Al-Fatihah hingga tawa logat Tegalan yang menggema di ruangan itu. Sebuah bukti bahwa cinta terhadap masyarakat dan budaya lokal tidak pernah lekang oleh waktu.(NurDibyo)




Wartawan di lapangan dibekali Kode Sandi untuk membuka DAFTAR WARTAWAN Dibawah ini:DAFTAR WARTAWAN>>>


Tentang Kami

Mediapatriot.co.id adalah portal berita online nasional yang menyajikan informasi aktual, terpercaya, dan berimbang. Kami hadir untuk memberikan akses berita yang cepat dan akurat kepada masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang sosial, hukum, budaya, pemerintahan, dan berbagai isu strategis lainnya.
Didirikan oleh jurnalis senior Hamdanil Asykar, Mediapatriot.co.id berkomitmen menjaga integritas jurnalistik dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik sesuai pedoman Dewan Pers. Dengan jaringan kontributor di berbagai daerah, kami menghadirkan berita lokal dengan cakupan nasional.
Misi kami adalah menjadi media digital yang membangun kesadaran publik melalui berita-berita edukatif, mendalam, dan bebas hoaks. Kami percaya bahwa informasi yang sehat adalah pilar utama demokrasi dan kemajuan bangsa.
Tim redaksi kami terdiri dari wartawan-wartawan berpengalaman yang mengedepankan prinsip keberimbangan, cek fakta, dan validasi sumber dalam setiap pemberitaan. Kami juga membuka ruang partisipasi publik melalui opini dan laporan warga yang dikurasi secara profesional.
Mediapatriot.co.id juga menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mendorong literasi digital serta pemberdayaan masyarakat melalui media.
Untuk pertanyaan, saran, atau kerja sama media, silakan hubungi kami melalui halaman Kontak.

<<<<Ada Lowongan Kepala Biro Media Online Nasional di Pencarian Google Hari Ini>>>


MEDIAPATRIOT.CO.ID adalah media online nasional terlengkap & terpercaya yang selalu menyajikan berita aktual seputar politik, hukum, ekonomi, budaya, hingga gaya hidup. Temukan informasi terbaru hanya di portal berita kami.

Chat MediaPatriot via WhatsApp

📲 Simak Berita Terpercaya Langsung di Ponselmu!

Ikuti MediaPatriot.CO.ID lewat WhatsApp Channel resmi kami:
👉 Klik di sini untuk bergabung


<<<<Ada Lowongan Kepala Biro Media Online Nasional di Pencarian Google Hari Ini>>>


Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar