Minggu.2/11/2025.Pukul.12:56.WIB.

Warisan Keagungan Kasunanan Surakarta Menjadi Inspirasi Pelestarian Budaya Nusantara
Mediapatriot.co.id | Langkat-Sumatera Utara,Minggu, 2 November 2025 — Seluruh Nusantara turut dirundung duka mendalam atas berpulangnya Sri Susuhunan Paku Buwono XIII (PB XIII) Hangabehi, Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat, pada Minggu (2/11/2025) sekitar pukul 07.00 WIB di Rumah Sakit Indriati, Grogol, Solo Baru. Beliau wafat pada usia 77 tahun.
Kepergian PB XIII bukan hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta, namun juga menyentuh berbagai lapisan masyarakat Indonesia yang selama ini menaruh hormat atas kontribusinya menjaga kelestarian budaya luhur Jawa.
Di Sumatera Utara — terkhusus di Kabupaten Langkat — ungkapan belasungkawa datang dari tokoh adat, akademisi, para budayawan hingga masyarakat umum. Mereka menilai, PB XIII merupakan simbol wibawa tradisi, penjaga nilai-nilai kebangsaan, serta tokoh pemersatu keragaman adat Nusantara.
Sosok Raja yang Merawat Tradisi dan Persatuan
Selama masa kepemimpinannya, PB XIII dikenal sebagai figur yang konsisten menguatkan jati diri budaya melalui revitalisasi seni, tata nilai keraton, serta diplomasi kultural dengan berbagai daerah di Indonesia.
Ia menjadi panutan dalam menjaga kesinambungan Keraton Surakarta sebagai pusat peradaban Jawa yang tetap relevan dengan zaman yang terus berubah.

Di tingkat nasional, kiprah PB XIII turut memperkuat peran keraton sebagai penjaga moral kebangsaan dan fondasi identitas Indonesia yang kaya akan kearifan lokal.
Resonansi Duka hingga Sumatera Utara
Masyarakat Sumatera Utara memiliki keterikatan emosional dan historis dengan kerajaan-kerajaan di Jawa, terutama dalam konteks jaringan budaya Melayu dan penyebaran nilai-nilai kesultanan di masa silam.
Tidak sedikit tokoh adat dan pemerhati budaya di Langkat yang memandang PB XIII sebagai penjaga aset kebudayaan yang juga menjadi kekayaan bersama Bangsa Indonesia.
“Beliau adalah tokoh nasional yang tak hanya menjaga marwah Jawa, tetapi juga menjaga jalinan budaya seluruh Nusantara. Kami turut berduka sedalam-dalamnya,” demikian ungkapan duka dari sejumlah tokoh masyarakat Langkat.
Warisan Berharga untuk Generasi Mendatang
Wafatnya PB XIII menjadi momentum reflektif akan pentingnya menjaga warisan budaya. Keraton Surakarta merupakan pusat penting sejarah kesultanan Nusantara yang menyimpan nilai filosofis, seni, sastra, hingga tata pemerintahan tradisional.
Pemikiran PB XIII yang kuat mengenai sinergi antara tradisi dan modernitas merupakan inspirasi bahwa adat istiadat harus tetap menjadi identitas bangsa, meskipun negara terus berlari mengikuti arus globalisasi.
Doa dan Harapan
Dari Langkat hingga penjuru tanah air, doa mengalir agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga diberikan ketabahan.
Pemerintah daerah, tokoh budaya, serta masyarakat berharap estafet kepemimpinan keraton akan terus menjaga visi almarhum demi kelestarian budaya Nusantara.
Kepergian Sri Susuhunan Paku Buwono XIII bukan sekadar kehilangan bagi Keraton Surakarta, tetapi juga kehilangan bagi bangsa yang tengah berupaya merawat identitas dan karakter nasional.
Jejak perjuangan beliau dalam merawat budaya akan terus hidup dalam hati masyarakat Indonesia.
Selamat jalan, Kanjeng Sinuhun.
Jasa dan pengabdianmu untuk kebudayaan akan menjadi cahaya bagi generasi yang akan datang.
(Ramlan|Mediapatriot.co.id|Kabiro Langkat)












