Kota Bekasi, MPN
Tekad Sadan Sopian sejak lama tak pernah berubah. Kepeduliannya terhadap lingkungan mendorong hatinya untuk bergelut dengan sampah setiap harinya.
Dengan mendirikan Bank Sampah Sumber Jaya Kranggan, Sadan Sopian mendedikasikan sebagian hidupnya dengan mengelola sampah hasil rumah tangga. Dibantu beberapa orang pekerja, Sadan Sopian sibuk memilah sampah yang dianggap tak berguna oleh mayoritas kalangan masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, tekad dan motivasi yang ditanam Sadan Sopian dalam mengelola bank sampah pun mukai berbuah manis. Selain penambahan armada kendaraan pengangkut sampah, dukungan pun mulai mengalir dari sejumlah pihak yang memiliki kesamaan visi menjaga lingkungan.
Belum lama ini, Bank Sampah Sumber Jaya Kranggan yang dikelola Sadan Sopian menerima bantuan dari pihak Universitas Borobudur, Jakarta. Bantuan itu berupa unit mesin pencacah plastik dan mesin pengelola bubur sampah untuk menghasilkan maggot.
Tanpa membuang waktu, Sadan pun langsung mengoperasionalkan kedua mesin tersebut. Setiap harinya Bank Sampah Sumber Jaya Kranggan memproduksi sekitar 150 kilogram bubur sampah untuk budidaya maggot dan 150 kilogram sampah non organik.
Ungkapan terimsa kasih disampaikan Sadan Sopian terhadap kepedulian pihak Universitas Borobudur ini. Dia pun mengaku makin termotivasi untuk mengabdikan hidupnya bergelut dengan sampah agar menjadi nilai ekonomis.
“Dengan dukungan dari Universitas Borobudur, kami mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir sekitar 300 kilogram tiap hari,” ungkap Sadan saat diajak berbincang
Lebih lanjut Sadan juga mengaku masih membutuhkan perhatian dari Pemerintah Kota Bekasi untuk mengembangkan budidaya maggot. “Ya jujur saja selama ini belum ada perhatian dari Pemkot yang menyentuh Bank Sampah Sumber Jaya Kranggan, padahal kami sudah lama eksis mengelola sampah,” tegas dia mengakhiri perbincangan. (Mul)















