Disusun oleh:
Camilla Edgina Purnomo (007251031)
Dosen Pengampu : Tania Ardiani Saleh, Dra., M.S.
MATA KULIAH LOGIKA DAN PEMIKIRAN KRITIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2025
GAJI GURU : BEBAN ATAU PENGHARGAAN ?
Oleh: Camilla Edgina Purnomo
Pendahuluan
Guru membentuk moral, etika, dan kepribadian generasi muda, dan juga guru memainkan peran penting dalam membentuk masa depan bangsa. Karena guru tidak hanya mengajar siswa-siswi mereka, tetapi juga harus membantu anak-anak bangsa berkembang menjadi orang yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Guru juga merupakan pusat pendidikan untuk mencapai keberhasilan proses belajar mengajar. Sistem pendidikan tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa guru yang berkualitas tinggi dan lingkungan yang mendukung. Oleh karena itu, kualitas guru sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Namun demikian, di balik tugas yang mulia ini, para guru masih menghadapi banyak masalah, terutama terkait kesejahteraan.
Rendahnya kompensasi adalah salah satu masalah paling penting, terutama bagi guru honorer atau guru yang belum berstatus sebagai pegawai tetap. Banyak orang yang harus bekerja dari pagi hingga sore, bahkan di luar jam kerja, namun gaji mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kondisi ini dapat berdampak pada motivasi siswa dan kualitas pendidikan yang diberikan, selain kesejahteraan seorang guru.
Masalah gaji guru ini menjadi paradoks tersendiri di tengah tingginya harapan masyarakat terhadap peran guru. Meskipun dipercaya bahwa guru dapat mendidik generasi yang lebih baik, hak fundamental mereka sebagai tenaga pendidik masih belum sepenuhnya terpenuhi. Oleh karena itu, sangat penting bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk lebih memperhatikan nasib guru agar mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan baik tanpa khawatir tentang keadaan ekonomi yang tidak menentu.
Isi/Argumen
Pertama, gaji guru seharusnya dipandang sebagai penghargaan daripada tanggung jawab fiskal. Karena mereka melahirkan generasi yang akan menentukan kemajuan negara dan profesi guru adalah investasi jangka panjang. Guru yang sejahtera akan lebih fokus, kreatif, dan termotivasi untuk melakukan apa yang mereka lakukan.
Kedua, tugas guru tidak berhenti ketika waktu pelajaran selesai. Mereka mempunyai tanggung jawab untuk menyiapkan materi, memeriksa tugas, membuat penilaian, dan membimbing siswa di luar kelas. Banyak guru, terutama di daerah, menerima gaji jauh di bawah tugas mereka.
Dalam situasi seperti ini, guru sering harus mencari pekerjaan tambahan untuk bertahan hidup. Akibatnya, waktu dan tenaga yang seharusnya dicurahkan untuk pendidikan komprehensif berkurang.
Ketiga, kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kesejahteraan guru. Guru yang tenang secara keuangan akan lebih mampu mengajar dengan penuh perhatian dan inovasi. Sebaliknya, guru yang menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar cenderung kesulitan memberikan yang terbaik dari diri mereka. Oleh karena itu, meningkatkan gaji guru adalah tindakan strategis untuk meningkatkan pendidikan nasional, bukan hanya pengeluaran.
Penutup
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gaji guru seharusnya dianggap sebagai penghargaan yang layak atas dedikasi dan tanggung jawab besar mereka, bukan sebagai beban keuangan. Guru adalah pilar utama dalam dunia pendidikan dan memainkan peran yang sangat penting dalam menghasilkan siswa yang berkualitas. Dengan memberikan kesejahteraan yang memadai, guru tidak hanya merasa dihargai secara moral, tetapi mereka juga memiliki kestabilan keuangan yang memungkinkan mereka untuk berkonsentrasi dan memaksimalkan upaya mereka.
Bukan hanya tentang slip gaji, kesejahteraan guru menunjukkan bagaimana negara memperlakukan orang-orang yang akan membentuk masa depannya. Menghargai guru juga berarti berkontribusi pada masa depan negara yang lebih cerdas, berdaya saing, dan lebih baik. Oleh karena itu, peningkatan kesejahteraan guru harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak, terutama pemerintah, agar pendidikan nasional menjadi lebih adil dan berkualitas.
Referensi
Judijanto, L., Baruno, Y. H. E., & Pahrijal, R. (2025). Efektivitas kebijakan kenaikan gaji guru ASN dan non-ASN dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik di Indonesia. West Science Education Journal, 1(2).
Media Indonesia. (2024, November 29). Kesenjangan gaji guru di Indonesia: Perbandingan dengan ASEAN dan G20.
NU Online. (2024, September 30). Beban dan tanggung jawab sama, kenapa gaji guru honorer jauh dibanding guru ASN?

















Komentar