Jakarta, MediaPatriot.co.id – 5 November 2025— Strategi Institute bekerja sama dengan Gerakan Bhineka Nasionalis (GBN) menggelar Seri Diskusi Kebangsaan bertajuk “Skandal Whoosh: Pintu Masuk Bongkar Korupsi Jokowi”, di Gedung Gerakan Bhineka Nasionalis, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (5/11/2025).
Gerakan Bhineka Nasionalis dipimpin oleh Ketua Umum DPP GBN, Eros Djarot, dan menghadirkan sejumlah tokoh nasional serta pakar kebijakan publik untuk membedah isu transparansi dan tata kelola proyek strategis nasional (PSN).
Eros Djarot menegaskan bahwa diskusi ini untuk menggugah kesadaran publik agar lebih kritis terhadap penggunaan uang negara dan proses pembangunan nasional.
“Bangsa ini tidak akan maju bila rakyatnya diam terhadap kebijakan yang tidak transparan. Kita harus berani bicara, berani mengawasi, dan berani menuntut keterbukaan. Siapa pun pemimpinnya, prinsip kejujuran dan akuntabilitas harus menjadi dasar dalam setiap kebijakan negara,” ujar Eros.
Lebih lanjut, Eros menilai kasus proyek kereta cepat Whoosh bisa menjadi momentum penting untuk menata ulang sistem pembangunan yang selama ini sering tertutup dan minim evaluasi publik. Ia mengajak para akademisi, aktivis, dan jurnalis untuk terus mengawal proses transparansi agar negara benar-benar berpihak kepada rakyat.
“Kita sedang berusaha menyelamatkan marwah bangsa. Kalau proyek besar seperti Whoosh tidak bisa diaudit secara terbuka, maka kepercayaan rakyat terhadap pemerintah akan terus tergerus,” tegasnya.
Sementara itu, pakar transportasi dan kebijakan publik Agus Pambagio menyoroti berbagai kejanggalan dalam proyek Whoosh yang baru diresmikan beberapa waktu lalu. Ia menilai proyek yang semula digadang-gadang sebagai simbol kemajuan transportasi modern Indonesia itu justru menyisakan persoalan serius, mulai dari pembengkakan biaya hingga ketidakjelasan pengembalian investasi.
“Kita harus melihat proyek ini bukan semata sebagai pembangunan infrastruktur, tetapi sebagai cermin bagaimana kebijakan publik dijalankan. Siapa yang mengambil keputusan, bagaimana prosesnya, dan siapa yang diuntungkan — semua harus transparan,” ujar Agus.
Agus juga menegaskan pentingnya keterbukaan pemerintah terhadap publik, terutama dalam hal dokumen proyek dan hasil audit keuangan. Menurutnya, transparansi adalah kunci utama untuk membangun kepercayaan publik dan memastikan akuntabilitas negara dalam setiap kebijakan besar.
“Kalau semua transparan, tidak perlu takut. Justru ini kesempatan untuk menunjukkan bahwa negara serius dalam menjalankan tata kelola pemerintahan yang bersih,” tambahnya.
Ia mendorong BPK dan KPK untuk turun tangan melakukan audit menyeluruh terhadap proyek Whoosh, agar potensi penyimpangan bisa dicegah dan tidak terulang dalam proyek strategis nasional lainnya.
“Momentum ini bukan untuk mencari kambing hitam, melainkan untuk membongkar sistem yang tidak transparan agar ke depan pembangunan bisa berjalan lebih akuntabel dan berpihak pada rakyat,” tegas Agus.
Diskusi yang berlangsung dinamis ini menyoroti pentingnya pengawasan publik dan peran lembaga independen dalam mengawal proyek-proyek besar yang menggunakan dana negara. Strategi Institute melalui forum ini berharap dapat membuka ruang dialog kritis antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam menciptakan tata kelola pembangunan yang lebih bersih dan bertanggung jawab.
Dengan berbagai pandangan yang muncul, acara ini diharapkan menjadi titik awal evaluasi menyeluruh terhadap proyek Whoosh dan PSN lainnya, sekaligus memperkuat budaya transparansi dalam pemerintahan di masa mendatang.
(Red Irwan)














Komentar