LABUHANBATU SELATAN, Patriot.co.id — Peristiwa nahas menimpa seorang warga berinisial SU Harahap yang sedang melintas di jalan lintas umum wilayah PT Perkebunan Normark, Kecamatan Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Korban tertimpa pohon besar yang tumbang secara tiba-tiba saat melintas dari arah Rantau Prapat menuju Desa Padangri, tepatnya di Jalan Lintas Perkebunan Desa Normark pada 28 Oktober 2025 lalu.

Menurut keterangan warga sekitar, saat kejadian, korban tidak sempat menghindar ketika pohon yang berada di sisi jalan tumbang secara mendadak. Akibat insiden itu, SU Harahap mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan langsung dilarikan ke rumah sakit oleh warga yang berada di lokasi untuk mendapatkan perawatan medis.
Warga yang berada di sekitar tempat kejadian segera memberikan pertolongan pertama dan membawa korban ke rumah sakit terdekat di Rantau Prapat. Setelah sempat dirawat dan kondisinya mulai membaik, keluarga korban kemudian mencoba menghubungi pihak PT Perkebunan Normark, tempat di mana pohon tersebut tumbang.
Keluarga berharap pihak perusahaan memiliki itikad baik untuk menjenguk atau memberikan bantuan sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden yang terjadi di area perkebunan mereka yang juga berfungsi sebagai jalan umum.
Namun, berdasarkan hasil klarifikasi yang dilakukan oleh beberapa awak media bersama keluarga korban pada 6 November 2025, pihak perusahaan dinilai tidak menunjukkan respon yang memadai. Asisten atau Humas PT Perkebunan Normark, yang berlokasi di Desa Normark, Kecamatan Kota Pinang, disebut telah menerima informasi mengenai kejadian tersebut, namun hingga tiga hari setelahnya tidak ada upaya dari pihak perusahaan untuk mengunjungi korban maupun memberikan bantuan medis tambahan.
Hal ini menimbulkan dugaan kuat bahwa perusahaan berusaha menghindar dari tanggung jawab sosial terhadap warga sekitar. Padahal, pohon yang tumbang tersebut merupakan tanaman di lahan milik perusahaan, dan insiden terjadi di jalan umum yang kerap dilalui masyarakat.
“Sudah kami sampaikan secara baik-baik kepada pihak perkebunan agar menjenguk korban atau sekadar memberikan perhatian. Namun sampai sekarang belum ada itikad baik dari pihak perusahaan,” ujar salah satu perwakilan keluarga korban kepada wartawan.
Keluarga SU Harahap mengaku kecewa dengan sikap perusahaan yang dinilai tidak memiliki kepedulian terhadap keselamatan masyarakat yang melintas di wilayah mereka. Menurut keluarga, kejadian seperti ini bisa saja terulang jika tidak ada tindakan nyata dari perusahaan untuk menebang atau merapikan pohon yang berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Ketika awak media mencoba mengonfirmasi melalui panggilan telepon dan pesan WhatsApp kepada Asisten/Humas PT Perkebunan Normark pada Sabtu, 8 November 2025, tidak ada jawaban maupun tanggapan yang diberikan hingga berita ini diturunkan.
Beberapa warga sekitar juga membenarkan bahwa pihak perusahaan belum terlihat melakukan tindakan atau memberikan penjelasan resmi kepada masyarakat maupun keluarga korban. Kondisi ini menambah kekecewaan masyarakat terhadap pihak PT Perkebunan Normark, yang dinilai kurang memiliki empati terhadap lingkungan sosial di sekitar areanya.
“Kami berharap kejadian ini menjadi perhatian serius, karena jalan itu bukan hanya dilalui karyawan perkebunan, tetapi juga masyarakat umum yang beraktivitas setiap hari,” kata salah satu warga Desa Normark.
Para tokoh masyarakat setempat meminta agar instansi terkait seperti pemerintah daerah Labuhanbatu Selatan maupun Dinas Tenaga Kerja dan Perkebunan turun tangan untuk melakukan klarifikasi dan memastikan adanya tanggung jawab dari pihak perusahaan. Mereka menilai sudah seharusnya perusahaan besar yang beroperasi di wilayah masyarakat ikut bertanggung jawab atas keselamatan publik di area mereka.
Kecelakaan akibat pohon tumbang bukan hal baru di sejumlah wilayah perkebunan. Banyak kasus serupa terjadi karena minimnya perawatan dan pengawasan terhadap pohon tua yang berpotensi roboh saat diterpa angin kencang atau kondisi cuaca ekstrem. Dalam konteks ini, PT Perkebunan Normark diharapkan dapat segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pepohonan di sepanjang jalur yang dilalui warga, guna mencegah jatuhnya korban serupa di masa mendatang.
Sampai berita ini dipublikasikan, belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan terkait tindakan lanjutan maupun bentuk tanggung jawab terhadap korban SU Harahap. Sementara itu, korban kini dilaporkan sudah dalam kondisi membaik setelah menjalani perawatan di RSUD Rantau Prapat.
Kasus ini menjadi sorotan masyarakat karena menyangkut keselamatan publik dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap warga sekitar. Publik menanti langkah tegas dari PT Perkebunan Normark agar tidak mengabaikan kejadian yang dapat mencoreng citra perusahaan di mata masyarakat.
(PP)











Komentar