Disusun Oleh:
—
Program Studi:
—
Universitas:
—
Tahun:
2025
ABSTRAK
Program Desa Berdaya 2025 di Desa Mengok, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, merupakan upaya penguatan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal bambu. Melalui kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek RI) dengan Universitas Jember, dilakukan pendampingan pengembangan produk arang bambu dan briket berorientasi ekspor. Program ini memanfaatkan inovasi teknologi tepat guna berupa alat pirolisis berbasis anaerob dan kondensasi serta pendekatan penguatan kelembagaan Kelompok Usaha Bersama (KUB). Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan efisiensi produksi, penguatan tata kelola kelembagaan, serta terbukanya akses pasar ekspor ke Jepang dan Timur Tengah. Program ini membuktikan bahwa kolaborasi akademisi dan masyarakat desa mampu mewujudkan pemberdayaan ekonomi berkelanjutan.
Kata kunci: Desa Berdaya, arang bambu, briket, lean manufacturing, pemberdayaan desa.
PENDAHULUAN
Desa Mengok merupakan salah satu desa di Kabupaten Bondowoso yang memiliki potensi bambu cukup besar. Selama ini bambu dimanfaatkan secara terbatas sebagai bahan bangunan dan kayu bakar, sehingga nilai tambah ekonominya belum optimal. Kondisi ini mencerminkan persoalan umum desa-desa produktif di Indonesia, yakni melimpahnya sumber daya alam yang belum diimbangi dengan penguatan kelembagaan dan inovasi teknologi.
Program Desa Berdaya 2025 hadir sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kapasitas desa dalam mengelola potensi lokal secara mandiri, profesional, dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi dengan Universitas Jember dan dukungan hibah dari Kemdiktisaintek RI, Desa Mengok diarahkan untuk mengembangkan produk arang bambu dan briket yang memiliki daya saing ekspor.
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan selama empat bulan, yaitu September–Desember 2025. Metode yang digunakan meliputi:
- Survei awal potensi desa dan kondisi kelembagaan KUB.
- Focus Group Discussion (FGD) untuk pemetaan kebutuhan dan permasalahan.
- Pelatihan kelembagaan dan manajemen operasional berbasis lean manufacturing.
- Pelatihan penggunaan alat pirolisis berbasis anaerob dan kondensasi.
- Pendampingan produksi dan penguatan jejaring pemasaran.
Pendekatan yang digunakan bersifat partisipatif dan humanis, sehingga masyarakat terlibat aktif dalam setiap tahapan program.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum program dilaksanakan, KUB Kartika Jaya dan KUB Mengok Jaya belum memiliki struktur organisasi yang jelas, dokumen AD/ART, maupun sistem kerja kolektif. Produksi arang bambu dilakukan secara tradisional dengan efisiensi rendah dan waktu produksi yang panjang.
Melalui pelatihan kelembagaan, kedua KUB mulai menerapkan tata kelola organisasi yang lebih terstruktur dan transparan. Penerapan prinsip lean manufacturing serta penggunaan alat pirolisis berbasis teknologi tepat guna mampu meningkatkan efisiensi produksi secara signifikan. Waktu produksi yang sebelumnya memerlukan satu hari penuh kini dapat diselesaikan dalam waktu sekitar lima jam.
Selain peningkatan efisiensi, program ini juga membuka peluang pasar ekspor. KUB Kartika Jaya dan KUB Mengok Jaya telah memiliki pra-perjanjian transaksi penjualan produk arang bambu dengan perusahaan yang terafiliasi ke pasar Jepang dan Timur Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa produk berbasis potensi lokal desa memiliki peluang besar di pasar internasional apabila didukung oleh inovasi dan tata kelola yang baik.
KESIMPULAN
Program Desa Berdaya 2025 di Desa Mengok berhasil meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat melalui penguatan kelembagaan dan penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan bambu menjadi arang dan briket berorientasi ekspor. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat desa terbukti mampu menciptakan model pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.
Keberhasilan ini menegaskan bahwa pemberdayaan desa tidak hanya bergantung pada ketersediaan sumber daya alam, tetapi juga pada pendampingan berkelanjutan, inovasi berbasis penelitian, serta kesadaran kolektif masyarakat untuk berkembang bersama.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemdiktisaintek RI atas hibah yang diberikan, serta kepada tim pelaksana pengabdian Universitas Jember dan masyarakat Desa Mengok atas kerja sama dan partisipasinya.
DAFTAR PUSTAKA
(Disesuaikan dengan ketentuan kampus)












Komentar