Jakarta, MediaPatriot.co.id — Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam meneguhkan kembali Pancasila sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Setelah lama mengalami kekosongan pembinaan ideologi pascareformasi, BPIP kini menunjukkan kinerja nyata yang menjangkau berbagai lapisan, mulai dari dunia pendidikan, kebijakan publik, hingga ruang digital yang dihadapi generasi muda.
Sepanjang 2025, BPIP mencatat kemajuan signifikan dalam perumusan kebijakan strategis, penguatan pendidikan Pancasila, serta penggerakan partisipasi masyarakat. Upaya ini dilakukan untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tidak berhenti pada tataran wacana, melainkan hadir dan dirasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, menegaskan bahwa Pancasila harus dihidupi dalam praktik nyata.
“Pancasila tidak cukup dihafalkan. Ia harus menjadi jiwa dalam kebijakan negara, sistem pendidikan, dan perilaku sosial masyarakat. Di situlah kerja BPIP kami arahkan,” ujar Yudian.
Peta Jalan Pembinaan Ideologi Pancasila 2025–2029
Pada aspek kebijakan, BPIP menetapkan Peraturan BPIP Nomor 4 Tahun 2024 sebagai pijakan utama arah pembinaan ideologi Pancasila. Regulasi ini melahirkan Peta Jalan Pembinaan Ideologi Pancasila 2025–2029 yang disusun bersama 47 kementerian/lembaga serta 38 pemerintah provinsi.
Melalui peta jalan tersebut, dirancang sebanyak 1.049 aksi pembinaan ideologi Pancasila yang terstruktur, bertahap, dan berkelanjutan. Kebijakan ini juga menjadi instrumen strategis dalam mendukung Asta Cita Presiden, khususnya penguatan ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.
“Dokumen ini adalah kompas bersama agar setiap kebijakan publik tidak keluar dari nilai luhur Pancasila,” tegas Yudian.
Ruang Digital Berbasis Nilai Pancasila
BPIP juga menyoroti tantangan besar di era digital. Tanpa pijakan nilai Pancasila, ruang digital berpotensi menjadi ladang subur bagi ujaran kebencian, polarisasi, dan disinformasi, terutama bagi generasi muda.
Isu tersebut mengemuka dalam Talkshow Refleksi Akhir Tahun 2025 BPIP bertema “Memperkokoh Ideologi Pancasila di Ruang Digital: Pancasila sebagai Landasan Ruang Aman dan Kreativitas Generasi Muda” yang digelar di Auditorium Sukarman, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Senin (15/12). Acara ini dipandu oleh News Presenter KompasTV, Frisca Clarissa.
Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, menegaskan peran negara dalam memastikan ruang digital tetap beretika.
“Jika ruang digital dibiarkan tanpa nilai, yang tumbuh bukan kreativitas, melainkan kekerasan dan perpecahan. Negara harus hadir melalui kebijakan yang berpihak pada generasi muda,” ujarnya.
Dari perspektif anak muda, kreator konten Jovial Da Lopez menilai Pancasila sebagai panduan konkret dalam berkarya.
“Pancasila itu kompas. Tanpanya, konten mudah terjebak sensasi dan provokasi. Dengan Pancasila, ruang digital bisa aman sekaligus berdampak positif,” katanya.
Sementara itu, praktisi pendidikan sekaligus influencer, Husein Ali Rafsanjani, menekankan pentingnya penguatan karakter sejak dini.
“Anak-anak masuk ke ruang digital lebih cepat dari kesiapan karakternya. Pendidikan Pancasila harus hadir sebelum algoritma membentuk perilaku mereka,” ujarnya.
BPIP Dorong Kolaborasi Nasional
Wakil Kepala BPIP, Dr. Rima Agristina, S.H., S.E., M.M., menegaskan bahwa capaian BPIP sepanjang 2025 merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor. Menurutnya, penguatan ideologi Pancasila membutuhkan keterlibatan aktif seluruh elemen bangsa.
“BPIP tidak bisa bekerja sendiri. Kami mendorong sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, komunitas, dan generasi muda agar Pancasila benar-benar menjadi nilai hidup, termasuk di ruang digital. Ketika Pancasila dipahami dan dipraktikkan bersama, kita sedang membangun masa depan Indonesia yang berkarakter, inklusif, dan berkeadaban,” tutur Rima.
Talkshow Refleksi Akhir Tahun 2025 ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi BPIP sebagai wujud keterbukaan informasi publik. BPIP menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi nasional demi menghadirkan ruang digital yang aman, kreatif, dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Red Irwan













Komentar