KRITIK JOKER KARYA SUTRADARA TODD PHILLIPS
PENDEKATAN PSIKOLOGI

Oleh: Indah Pratiwi


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
1 Univeritas Muhammadiyah Prof. Dr.HAMKA
Email : ip2256637@gmail.com


Abstrak


Film memiliki nilai seni tersendiri, karena film tercipta sebagaisebuah karya dari tenaga-tenaga kreatif yang profesional di bidangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkritik film Joker Karya Sutradara Todd Phillips dengan menggunakan pendekatan psikologi. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif , sumber data dalam penelitian ini berupa dialog-dialog yang terdapat dalam film Joker Karya Sutradara Todd Phillips. Prosedur penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik simak, catat dan penentuan unit. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis isi. Subjek penelitian ini adalah film Joker. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Tema dalam film ini memiliki tema dengan problematika hidup yang dialami oleh tokoh utama. 2) Alur yang digunakan dalam film adalah alur maju(progresif) dan alur mundur atau alur campuran. 3) Latar, terdapat beberapa latar dalam film ini yakni latar tempat seperti di Gedung, Rumah sakit, di dalam kerata, Apotek Helms; latar waktu seperti kemarin dan malam hari; dan latar suasana seperti sedih, kecewa,u mencekam .4) Tokoh utama dalam film yaitu Arthur Fleck; 5) Sudut pandang dalam film ini menggunakan sudut pandang orang pertama. 6) Amanat yang disampaikan dalam film ini adalah Amanat yang disampaikan dalam film ini adalah Pola pikir Joker yang cerdas dan penuh rencana tersebut tentu bisa diterapkan dalam kehidupan. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia, dalam hidup manusia harus disiplin jika ingin sukses. Salah satu kunci kesuksesan ialah dengan disiplin, dan menaati peraturan merupakan syarat kedisiplinan, janganlah menghalalkan segala cara untuk menjadi sukses, khususnya merugikan orang lain, dan Kecerdasan yang Sering Disalah gunakan. Dunia hitam Joker memberikan pelajaran bahwa menjadi cerdas saja tidak cukup. Perlu adanya sikap dan hal lainnya yang menunjang kecerdasan. Jika hanya cerdas tanpa ada sikap yang baik, maka akan berujung buruk.
Kata Kunci: Kritik Sastra, Film Joker Karya Sutradara Todd Phillips ,dan Pendekatan Psikologi


Abstract


A film having the value of the the art of and hard to be solved , for his film we could truly build sebagaisebuah the artifacts of tenaga-tenaga creative ways to cope with in which both professionals in their field .This study aims to to criticise a movie the joker is the work of the director todd phillips by the use of an approach to psychology .Was used in the study a method of descriptive of qualitative , of the source of data in this research in the form of dialog-dialog that was found in a film the joker is the work of the director todd phillips .The procedure of this study is with uses the technique simak , kept account of everything and the determination of a unit .Analysis techniques the data used was from the analysis the contents of the .A subject of study this is a movie the joker is .The result of this research paper work showing that: 1 ) the theme in the film having the theme with problematika life experienced by the main figure .2 ) a groove used in film is the forward ( progressive ) and grooves backward or a groove a mixture .3 ) background , there are several background in the film is to background a place like in the building , the hospital , in kerata , apothecary helms; background time as yesterday and night; and background the atmosphere like sad , disappointed , serious .4 ) figures major in film that is arthur fleck; 5 ) the point of view of in the film use the point of view of the first person .6 ) the mandate delivered in this whole film is the mandate delivered in this whole film is mindset the joker intelligent and full of the plan sure it will applied in the life of .There is no man who perfect in the world , of human life be disciplined if want of success .One of the keys success was to discipline , and obey regulation is requirements discipline , not justifying any means to be successful , especially losers.

Key words: of literary criticism , a movie the joker is the work of the director todd phillips , and an approach to psychology

PENDAHULUAN
Sebuah karya tentunya tidak terlepas dari siapa penciptanya,karenanya bersifat mutlak. Bahkan semua itu dapat ditemui pada sebuah film dan karya sastra. Film secara harfiah yakni sinema, dijelaskan yakni cinemathographic yang berasal dari kata cinema dan tho/ “phytos” yakni cahaya serta graphic adalah tulisan/ gambar/ citra, bisa dikatakan film tersebut berarti melukiskan suatu gerak dengan cahaya. (Yulianto, 2017)
Film adalah sebuah representasi yang memperlihatkan suatu proses di mana arti (meaning) diproduksi dengan menggunakan bahasa (language) dan, dipertukarkan oleh antaranggota kelompok dalam sebuah kebudayaan (culture). Representasi menghubungkan antara konsep (concept) dalam benak kita dengan menggunakan bahasa yang memungkinkan kita untuk mengartikan benda, orang, kejadian yang nyata (real), dan dunia imajinasi dari objek, orang, benda, dan kejadian yang tidak nyata (fictional). (Toni & Fachrizal, 2017)
Film sebagai sistem konotasi atau ideologi, sehingga film apapun bisa diperlakukan sebagai mitos yang merujuk kepada fragmen ideologi tertentu. (Apa & Cinta, 2017)
Cinema and architecture are, as Juan Antonio Ramírez wrote, “two such different arts that it could well be said that they are radically incompatible: the solidity and physical nature of architecture would be opposed to the flickering and evanescent conjuring of what is being projected onto the screen” (Bergera, 2018)
Film Joker adalah salah satu film yang diadaptasi dari novel grafis Alan Moore, The Killing Joke bernuansa romantik, yang diterbitkan pada tahun 2016. Film ini rilis pada 31 Agustus 2019 (Venesia), 2 Oktober 2019 (Indonesia), 4 Oktober 2019 (Amerika Serikat) yang berdurasi 1 jam 22 Menit. Film berkisah tentang sosok Arthur Fleck alias Joker, seorang badut pembawa papan iklan berusia 40 tahun yang diperankan begitu baik oleh aktor berkebangsaan Amerika Serikat, Joaquin Phoenix. Hidup Arthur kacau balau. Ia dikisahkan menderita kelainan otak yang menyebabkan dia tertawa pada waktu yang tidak tepat. Suatu hari, papan iklan Arthur dicuri paksa oleh segerombolan anak jalanan yang kemudian mengeroyokinya di sebuah lorong. Usai kejadian itu, seorang rekan kerjanya meminjamkan sepucuk pistol sebagai alat perlindungan diri. Sebuah kesalahan kecil yang dilakukan Arthur saat melakukan kunjungan sebagai badut ke sebuah rumah sakit anak-anak, membuatnya dipecat dari pekerjaan. Di saat yang hampir bersamaan, ia juga baru mengetahui kalau kantor layanan sosial tempatnya memperoleh obat telah ditutup. Dalam perjalanan pulang menggunakan kereta bawah tanah, Arthur dirundung tiga pebisnis muda Wall Street, sehingga ia menembak mati ketiganya dengan pistol yang ia pinjam itu. Arthur tidak menyadari pembunuhan itu akan memulai gerakan unjuk rasa terhadap orang kaya di kota itu dengan menggunakan topeng badut. Sementara kancah politik di kota Gotham, tempat kisah dari film ini bergulir, seorang pria bernama Thomas Wayne yang tak lain adalah ayah Bruce Waiyne yang kelak menjadi sosok Batman, mencalonkan diri sebagai wali kota karena merasa resah dengan kekacauan di kota itu yang tidak kunjung pulih saban waktunya.Di lain hari, Arthur mencoba peruntungan di sebuah pentas stand up comedy. Sayangnya, penampilannya malam itu begitu buruk lantaran ia tidak bisa berhenti tertawa di atas panggung.Seorang pembawa acara talk show populer di televisi, Murray Franklin, bahkan menayangkan video penampilan buruk Arthur secara langsung sebagai ejekan.Sebuah fakta terkuak sewaktu Arthur mencuri surat milik ibunya. Ia menyadari kalau dirinya merupakan anak tidak sah dari politikus Thomas Wayne yang begitu terpandang.Mengetahui kenyataan itu, ia berteriak memaki ibunya karena sekian lama merahasiakan kebenaran tersebut. Kisah kemudian berkelindan menjadi petualangan seru penuh kejutan tentang pencarian jati diri Arthur, rahasia besar yang disimpan sang ibu, kesempatan berkarier di dunia komedi televisi, kekacauan sosial politik kota Gotham, hingga pembunuhan Thomas Wayne oleh sekelompok pengunjuk rasa.
Kritik (sastra) berasal dari kata krites (Yunani Kuno) yang berarti hakim. Krites sendiri semula beradasal dari krinein yang artinya menghakimi. Selanjutnya kritikos pada mulanya digunakan pada kaum Pergamon pimpinan Crates untuk membedakannya dengan kaum ahli tata bahasa (bahasawan) atau kaum gramatikos pimpinan Aristarchos di Alexandria. (Masalah-masalah sosial dalam novel, 2015). Adapun kritik sastra merupakan kegiatan atau perbuatan mencari serta menentukan nilai hakiki karya sastra lewat pemahaman dan penafsiran sistematik yang dinyatakan kritikus dalam bentuk tertulis. Kritik sastra adalah ilmu sastra untuk menghakimi karya sastra dengan memberi penilaian, dan memutuskan apakah karya tersebut bermutu atau tidak bermutu yang sedang dikritik. (Azma Adam, 2015)
Sebagaimana yang diungkapkann oleh Abrams bahwa kritik sastra adalah studi yang berhubungan dengan pendefinisian, penggolongan/pengkelasan, penguraian atau analisis, dan penilaian atau evaluasi. Kritik sastra adalah salah satu jenis esai, yaitu pertimbangan baik atau buruk suatu hasil kesustaeraan. Perkembangan itu tentu dengan memberikan alasan mengenai isi dan bentuk hasil kesusasteraan. (Karya & Puisi, 2018)
Psikologi berasal dari kata Yunani psyche, yang berarti jiwa, dan logos yang berarti ilmu. Jadi psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang menyelidiki dan mempelajari tingkah laku manusia Atkinson dalam Minderop (2013:3). Psikologi sering dikatakan sebagai ilmu kejiwaan atau ilmu tentang jiwa. Tujuan psikologi sastra adalah memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandugn di dalam suatu karya. Misalnya, melaui pemahaman terhadap para tokoh, di sini masyarakat dapat memahami perubahan, kontradiksi, dan penyimpangan-penyimpangan lain yang terjadi dalam suatu masyarakat khususnya yang terkait dengan psike (Minderop, 2010: 54).
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari dan menyelidiki aktivitas dan tingkah laku manusia. Aktivitas dan tingkah laku tersebut merupakan manifestasi kehidupan jiwanya. Kehidupan manusia tidak akan pernah bisa dimengerti tanpa memahami tujuan tertingginya. Pertumbuhan, aktualisasi diri, upaya keras mencapai kesehatan, pencarian akan identitas dan otonomi, kerinduan akan keunggulan (dan ungkapan lain dari berjuang “naik”) sekarang harus diterima sebagai kecenderungan manusiawi yang luas dan universal Maslow (2018:17). Factor-faktor yang mempengaruhi kepribadian adalah factor historis masa lampau dan factor kontemporer, analoginya factor bawaan dan factor lingkungan dalam pembentukan kepribadian individu (Minderop, 2010: 20).
Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karya dalam berkarya. Psikologi sastra mengenal karya sastra sebagai pantulan kejiwaan. Pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian diolah ke dalam teks dan dilengkapi dengan kejiwaannya. Karya sastra yang dipandang sebagai fenomena psikologis, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh. (Azizah et al., n.d.)
Pendekatan strukturalisme dalam penelahan karya sastra mengacu pada konsep pendeketan objektif yang menitikberatkan pembahasan pada objek kajian secara indipenden (otonom). Karya sastra dipandang sebagai kebetulan dan keterjalinan makna yang diakibatkan oleh adanya perpaduan isi dengan pemanfaatan bahasa sebagai alatnya. Dengan kata lain, pendekatan strukturalisme memandang dan menelaah karya sastra dari segi yang membangun karya sastra, yaitu: tema, alur, latar, dan penokohan. (Ariyanti, 2016)
Pendekatan struktural sangat penting bagi sebuah analisis karya sastra. Suatu karya sastra dibangun oleh unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan yang utuh dalam sebuah karya sastra. Karya sastra merupakan sebuah struktur. Struktur disini dalam arti bahwa karya sastra itu merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang antara unsur-unsurnya terjadi hubungan timbal balik. Jadi, kesatuan unsur-unsur dalam sastra bukan hanya berupa kumpulan atau tumpukan atau hal-hal, atau benda-benda yang berdiri sendiri, melainkan halhal yang saling berkaitan, dan saling tergantung. (Azma Adam, 2015)
Penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilakukan Feni Romlayana (2012) dengan judul “ANALISIS STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM FILM BUXIUDE SHIGUANGKARYA YAN RAN (KAJIAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD)” yang membahas tentang kepribadian, yaitu id, ego, dan superego yang menggambarkan penokohan dari tokoh utama Liang Guoqing dengan menggunakan teori yang diungkapkan oleh Sigmund Freud yang ada dalam karakter utama film BUXIUDE SHIGUANGKARYA YAN RAN . Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis kepribadian yaitu id, ego, dan superego. Penelitian yang dilakukan oleh Feni Romlayana juga menggunakan objek kajian Film. Perbedaannya adalah penelitin yang dilakukan oleh Feni Romlayana menggunakan Film Buxuide Shiguang dan penelitian ini menggunakan Film Joker sebagai objek kajiannya.

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, penelitian ini mendeskripsikan psikologi tokoh utama dalam film Joker Karya Sutradara Todd Phillips yaitu dengan menguraikan data-data berupa analisis psikolgi pada film Joker Karya Sutradara Todd Phillips dan mendeskripsikan kritik terhadap film Joker Karya Sutradara Todd Phillips Objek dari penelitian ini adalah film Joker yang dirilis pada 31 Agustus 2019 (Venesia), 2 Oktober 2019 (Indonesia), 4 Oktober 2019 (Amerika Serikat) yang berdurasi 1 jam 22 Menit Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak,catat, dan penentuan unit. Teknik simak digunakan untuk menyimak dengan cermat data-data yang diperlukan untuk analisis. Teknik catat digunakan untuk mencatat data-data yang diperlukan. Sedangkan teknik penentuan untit digunakan untuk menetukan bagian-bagian yang mengacu pada permasalahan. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis isi. Eriyanto menjelaskan bahwa analisis isi ditunjukan untuk mengidentifikasi secara sistematis isi komunikasi yang tampak (manifest, dan dilakukan secara objektif, valid, reliebel, dan dapat direplikasi.). (Akbar et al., 2018) Dalam penerapannya peneliti menyimak dengan baik isi teks dalam film yang bertujuan untuk mendapatkan analisis psikologi tokoh utama dalam film Joker. Serta untuk memeperoleh kelebihan dan kelemahan didalam Film Joker agar dapat memberikan kritik terhadap film tersebut.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pendekatan Struktural Film Joker
Pendekatan strukturalisme merupakan kajian terhadap unsur pembentuk karya sastra (unsur instrinsik) seperti tema, karakter, tokoh, plot, setting, dan amanat yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Dalam mengkritik Film Joker penulis menggunakan pendekatan ini sebagai pengantar (berisi gambaran/pengenalan cerpen yang akan dikritik) terhadap pembahasan utama, yakni pembahasan kritik cerpen menggunakan pendekatan psikologi dengan teori Sigmund Freud. Adapun unsur intrinsik yang penulis analisis dan kritik adalah tema, penokohan, latar, alur, sudut pandangan pencerita dan amanat.
Tema
Menurut Kenney dalam Pujiharto (2012:75-76) mengemukakan hal-hal yang oleh sebagian orang disebut tema, tetapi sesungguhnya bukan. Hal-hal tersebut adalah moral dan subjek. Tema dalam Film Joker adalah pembalasan dendam terhadap semua orang yang telah merendahkan Arthur yang berperan sebagai joker difilm tersebut. Hal ini terlihat pada kutipan berikut:
“ ayolah Murray, memangnya aku terlihat mampu membuat gerakan? Mereka kubunuh karena mereka jahat. Zaman sekarang semua orang jahat. Bisa buat gila” ucap Arthur (Film Joker: 01:42:52)
Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang dalam melukiskan tokoh, sedangkan perwatakan adalah cara pengarang menggambarkan watak dan kepribadian tokoh”. (Pujiharto, 2012: 44). Tokoh-tokoh pada film Joker dapat dilihat pada pembahasan berikut :
Arthur
Artur adalah tokoh utama dalam film ini. Dalam film ini, ia digambarkan memiliki dua watak yang bertolak belakang dan tidak konsisten, yakni jahat dan baik hati.
Baik hati. Hal ini terlihat pada kutipan:
“ Aku tahu rasanya Marray, Aku selalu jadi kepala rumah tangga. Aku merawat ibuku dengan baik.” Ucap Arthur (Film Joker : 13:50) “Dia selalu menyuruhku tersenyum bahagia, katanya aku dilahirkan untuk menyebarkan sukacita.” ucap Arthur (Film Joker : 14:03)
Jahat. Terlihat pada kutipan:
“Hai Penny, Penny Fleck. Aku selalu benci nama itu, ibu ingat pernah bilang kalau tawa ku adalah penyakit? Bahwa ada yang salah di diriku. Tak ada yang salah, inilah diriku. Happy.Bahagia. aku tak pernah bahagia seumur hidupku. Ibu tahu hal lucu? Apa yang membuatku tertawa, kukira hidupku tragedi, tapi aku sadar hidupku ini komedi.” Ucap Arthur (Film Joker: 01:19:56) “Hanya beberapa pekan ini berat, murray. Setelah, aku membunuh pegawai Wall Street itu” ucap Arthur (Film Joker: 01: 41: 28) “ aku tak punya apa-apa lagi. Tak ada yang bisa menyakitiku. Hidupku hanyalah komedi” ucap Arhur, “biar ku perjelas, menurutmu membunuh itu sebuah komedi?”Murray menimpalnya “ya, aku muak berpura-pura itu tak lucu. Komedi itu subjektif, Murray” ucap Artur (Film Joker: 01:41:58) “ ayolah Murray, memangnya aku terlihat mampu membuat gerakan? Mereka kubunuh karena mereka jahat. Zaman sekarang semua orang jahat. Bisa buat gila” ucap Arthur (Film Joker: 01:42:52)
Penny Fleck
Penny Fleck merupakan ibu angkat dari Arthur, karena di film tersebut Penny Fleck mengangkat Arthur sebagai anak. Wataknya adalah optimis :
“dia akan tolong kita” “ karena Thomas Wayne orang baik, kalau dia tahu hidup kita, rumah kita begini, dia akan gusar. Hanya itu yang bisa ibu jelaskan” ucap Ibu Arthur (Film Joker: 21:14)
Thomas Wayne (walikota)
Thomas Wayne merupakan ayah dari Arthur, tetapi ia tidak mengakui arthur sebagai ayahnya karena ibunya telah mengangkat arthur dari salah satu rumah sakit dikotanya saat bekerja dengannya. Wataknya adalah berpendirian :
“Mau tanda tangan?” Ucap Thomas (Film Joker: 01:05:23) “itu mustahil, karena kau diadopsi dan aku tak pernah tidur dengan ibumu. Dia belum cerita? Ibumu mengadopsimu saat bekerja untuk kami. Lalu dia ditahan dan dimasukan ke RSJ Arkham saat kau kecil. Dia gila. Pikirmu ini lucu?!” Ucap Thomas (Film Joker: 01:06:02)
Murry Franklin
Murry Franklin merupakan pembawa acara di salah satu show yang sangat terkenal yaitu ‘MURRAY SHOW’ yang selalu di tonton Arthur dengan ibunya. Wataknya adalah bijaksana:
“Aku pencari tamu Live With Murray Franklin. Murray memintaku menghubungi untuk mengundangmu sebagai tamu.” Ucap Shirley Woods “Murray inginku hadir di The Murray Franklin Show?” Ucap Arthur (Film Joker: 01:08:51) “Ya, itu tak lucu, Arthur. Itu bukan humor untuk acara ini.” Ucap Murray (Film Joker: 01:41:11)
Latar
Latar merupakan landas tumpu tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial budaya tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Nurgiyantoro, 2015:482). Latar-latar dalam film ini sangat membantu penonton dalam mencerna apa yang pengarang suguhkan.
Latar Tempat
Gedung
“ Gedung ini jelek sekali, kan?” ucap wanita yang sedang bersama Arthur (Film Joker: 20:06)
Rumah Sakit Anak
“Arthur, jelaskan kenapa kau bawa pistol ke Rumah Sakit anak?” Ucap Hoyt bos Arthur (Film Joker: 28:49)
Kereta
“Jefferson street. Pemberentian selanjutnya Ninth Ave”.ucap petugas kereta (Film Joker: 29:38)
Apotek Helms
masuk kedalam dan membeli beberapa obat” (Film Joker: 09:25)
Studio NCB di Gotham City
“Dari Studio NCB di Gtham City, inilah live with Murray Franklin!” ucap pembawa acara televisi (Film Joker: 11:54)
Latar Waktu
Malam hari
“Akhirnya malam ini saat anda pikir situasi takkan memburuk” ucap salah seorang pembawa acara di televisi (Film Joker: 10:50) “kau nonton Murray Show?” ucap Arthur “ya” ucap temannya Arthur “aku tampil malam ini.”ucap Arthur (Film Joker: 01:28:41)
Kemarin
“Apa rasanya kemarin? Apa teman bicara lebih membantu?” ucap perawat Psikiater Arthur (Film Joker: 06:47)
Latar Suasana
Sedih
”Ayolah, ibu bekerja untuknya bertahun-tahun. Setidaknya dia bisa balas surat itu.”ucap Arthur “jangan sedih makanlah. Ibu harus makan”.ucap Arthur (Film Joker: 11:10)
Kecewa
“Hoyt, kumohn Aku cinta pekerjaan ini.” Ucap Arthur (Film Joker: 28:45) “Omong kosong Badut macam apa yang membawa pistol? Kata Randall kau mau beli peluru 38 mm darinya.”ucap Hoyt bos Arthur ”Randal bilang begituh?” ucap Arthur “kau kacau dan pembohong, Arthur. Kau di pecat!” ucap Hoyt (Film Joker: 28:57)
Mencekam
“duaarr.. duarr hei.. hei.. help me” ucap seorang pemuda dikereta (Film Joker: 32:35) “ arrhh ,,, Arthu..! Tidak! Apa? Tidak! Kenapa kau lakukan itu?” ucap teman Arthur (Film Joker: 01:27:56)
Alur
Alur merupakan punggung cerita. Alurlah yang menghubungkan secara kausalitas yang satu dengan peristiwa yang lain Pujiharto, (2012: 41). Alur yang digunakan dalam film ini adalah Alur Maju dan Alur mundur (campuran). Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:
Alur Mundur
membaca surat ibunya Thomas tersayang, mungkin sebentar lagi aku meninggal. Cinta kita sesungguhnya menyiksa, memang terdengar konyol, tapi… aku dan putra mu butuh bantuan. Thomas, kau satu-satunya harapanku dan putramu, Arthur. Arthur anak baik dan selalu periang, aku mencintaimu selamana Penny Fleck.” (Film Joker: 48:16)
“Departemen Kesehatan, Kota Gotham. Departemen Rumah Sakit Divisi Psikiatri, Evaluasi: Penny Fleck, menunjukan perilaku aneh yang ekstrem, kekerasan fisik. Formulir Adopsi anak. “Kita sudah membahas ini Penny. Kau mengadopsinya. Kami punya bukti dokumennya.” Ucap salah seorang petugas kesehatan ”itu tak benar” ucap penny fleck ibu Arthur ‘ANAK DITELANTARKAN’ ” Thomas mengarangnya, supaya jadi rahasia kami .” ucap Penny Fleck “ kau juga sudah melihat salah satu kekasihmu berulang kali menyiksa anak adopsimu. Dan memukulimu” ucap seorang petugas kesehatan ‘SEORANG IBU MEMBIARKAN ANAK ADOPSINYA DISIKSA’ ”Penny, putramu ditemukan terikt di radiator di apartemen kotormu, kurang gizi dan memar disekujur tubuhnya, serta trauma parah dikepala.”ucap seorang petugas kesehatan “aku tak pernah dengar dia menangis, dia anak periang” ucap petugas kesehatan (Film Joker: 01:13:43)
Alur Maju
“Hei, kau membuntutiku hari ini?“ ucap seorang wanita kepada Arthur “ya” ucap Arthur “sudah kuduga, tadinya kuharap kau akan merampoknya.” Ucap seorang wanta “aku punya pistol, aku akan mampir besok.” ucap Arthur (Film Joker: 27:08) “Kau harus nonton pertunjukanku nanti” ucap Arthur (Film Joker: 27:39)

Sudut Pandang
Menurut Brook dan Henshaw dalam Sukada (2013: 92) menyebut adanya tiga fokus perhatian tersebut, yaitu fokus pada minat, fokus pada tokoh, dan fokus pada narasi. Sudut pandang dalam film Joker Karya Sutradara Todd Phillips ini menggunakan sudut pandang orang peratama dan sudut pandang orang kedua yang menggunakan kata ganti Aku, Kamu Kau, Dia. Hal ini dapat dibuktikan dengan dialog sebagai berikut.
“Tapi ada komplain lagi, membuatku kesal. Toko Musik Kenny, dia bilang kau menghilang tak kembalikan papannya” ucap hoyt bos Arthur “Aku diserang, kau belum dengar?” ucap Arthur (Film Joker: 17:57)
Amanat
Amanat yang disampaikan dalam film ini adalah Pola pikir Joker yang cerdas dan penuh rencana tersebut tentu bisa diterapkan dalam kehidupan. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia, dalam hidup manusia harus disiplin jika ingin sukses. Salah satu kunci kesuksesan ialah dengan disiplin, dan menaati peraturan merupakan syarat kedisiplinan, janganlah menghalalkan segala cara untuk menjadi sukses, khususnya merugikan orang lain, dan Kecerdasan yang Sering Disalah gunakan. Dunia hitam Joker memberikan pelajaran bahwa menjadi cerdas saja tidak cukup. Perlu adanya sikap dan hal lainnya yang menunjang kecerdasan. Jika hanya cerdas tanpa ada sikap yang baik, maka akan berujung buruk.

Hasil Analisi Kritik Film Joker dengan Pendekatan Psikologi
Pada pendekatan struktural penulis telah menggambarkan isi dari film tersebut, selanjutnya hasil tersebut penulis terapkan sebagai dasar pengantar untuk menerapkan kritik film dengan menggunakan pendekatan psikologi dan teori struktur kepribadian manusia yang dikemukakan Sigmund Freud. Dia menyimpulkan, bahwa struktur kepribadian manusia itu tersusun dalam tiga tingkat, dalam Saraswati Ekarini mengatakan (Arroisy et al., 2011) Sebagai teori kepribadian psikoanalisis mengatakan bahwa jiwa terdiri dari 3 sistem yaitu: Id (“es”), superego (“uber ich”) dan ego (“ich”). Id terletak dalam ketidaksadaran. Ia merupakan tempat dari dorongan-dorongan primitif, yaitu dorongan-dorongan yang belum dibentuk atau dipengaruhi oleh kebudayaan yaitu dorongan untuk hidup dan mempertahankan kehidupan (life instinct) dan dorongan untuk mati (death instinct). Superego adalah suatu sistem yang merupakan kebalikan dari id. Sistem ini sepenuhnya dibentuk oleh kebudayaan. Segala norma-norma yang diperoleh melalui pendidikan itu menjadi pengisi dari sistem superego sehingga superego berisi dorongan-dorongan untuk berbuat kebajikan, dorongan untuk mengikuti norma-norma masyarakat dan sebagainya. Ego adalah sistem tempat kedua dorongan dari Id dan superego beradu kekuatan. Fungsi ego adalah menjaga keseimbangan antara kedua sistem yang lainnya, sehingga tidak terlalu banyak dorongan dari Id yang dimunculkan ke kesadaran sebaliknya tidak semua dorongan superego saja yang dipenuhi. Ego sendiri tidak mempunyai dorongan atau energi. Ia hanya menjalankan prinsip kenyataan (reality principle), yaitu menyesuaikan dorongan-dorongan Id atau superego dengan kenyataan di dunia luar. Ego adalah satusatunya sistem yang langsung berhubungan dengan dunia luar, karena itu ia dapat mempertimbangkan faktor kenyataan ini.
Tokoh Arthur
Arthur atau Joker adalah tokoh utama yang terdapat pada Film Joker, ia berasal dari keluarga yang susah dan tidak utuh, tidak memiliki Ayah dan ibunya memiliki penyakit kejiwaan, tokoh Arthur ini sejak kecil sudah mengalami kekerasan baik itu verbal maupun non verbal, ia tidak mendapat kasih sayang ataupun perhatian bahkan semua orang seolah tidak mengganggapnya ada dan tidak berarti. Hal tersebut membuat Arthur mengidap dua gangguan mental yang serius seperti Pseudobulbar Affect. Pengidap Pseudobulbar Affect sering kali mengeluarkan ekspresi yang berbeda dengan perasaan sebenarnya seperti akan tertawa setiap kali merasa sedih, gugup ataupun cemas. Dan mengidap Skizofrenia. Pengidap Skizofrenia mengalami kesulian untuk membedakan mana kehidupan nyata dan khayalan semata atau delusi. Id dapat dilihat ketika Arthur berkonsultasi dengan Psikiater yang menanganinnya. Keinginan Athur yang sangat ingin sekali menjadi komedian untuk mendapatkan perhatian dan kebahagiaan. Berikut kutipan dialog yang menunjukkan id Arthur.
“Sudah Ku bilang Aku ingin menjadi comedian tunggal.” Dan dalam jurnal hariannya Arthur menuliskan sebuah kalimat “KU HARAP KEMATIANKU LEBIH BERHARGA DARI HIDUPKU.” (Joker, 6:05)
Dari kutipan dialog tersebut maka dapat dilihat id Arthur yang sejak dari dulu mempunyai keinginan untuk diperhatikan dan dianggap oleh orang-orang. Selain keinginan Arthur untuk mendapat perhatian dan kebahagian.
Terdapat juga id, ego, sekaligus Superego dilihat dari adegan ketika teman seperlawakan Arthur menawarkan pistol kepada Arthur untuk membalas perbuat anak-anak remaja yang selalu mengganggunya dan memukulinya ketika Ia sedang menjadi badut dan Arthur pun mempunyai hasrat terpendam untuk membalaskan perbuatan anak-anak nakal yang telah mengaggunya dan Arthur pun menerima pistol itu. Berikut kutipan dialog yang menunjukkan id, ego, dan superegoArthur.
“Kau baik? Ku dengar kau dipukuli. Dasar biadab.” Ucap Randall. “Cuma Anak-anak harusnya ku abaikan.” Jawab Arthur. “tidak mereka akan terus menindasmu. Dunia sudah gila, mereka Binatang. Kau tahu? Ini (menyodorkan pistol kepada Arthur)” Ucap Randall. “apa itu (sambil membuka bungkusan yang berisi pistol).” Jawab Arthur. “Kau harus lindungi diri. Kalau tidak, Kau akan mati.” Ucap Randall. “Randall, Aku tak boleh bawa senjata.” Jawab Arthur. ”Tenang Arth, Kau bisa bayar kapan-kapan.Kau temanku.” Ucap Randall.
Dari kutipan dialog tersebut maka dapat dilihat id Arthur yang mempunyai hasrat terpendam untuk membalaskan dendam kepada anak-anak yang telah mengganggunya dan memukulinya itu. Dan ego terlihat dari tindakan Arthur yang menerima pistol itu dan membawanya, superego Arthur terlihat ketika ia benar-benar menerima pistol itu, ia tidak tahu bahwa keputusan untuk menerima pistol itu adalah salah, oleh sebab itu id,ego,dan superego Arthur tidak seimbang.
Id, ego dan superego juga terlihat pada adegan ketika Arthur sedang berada di dalam Kereta. Ia melihat tiga orang pemuda yang sedang menggaggu wanita yang sedang duduk di gerbong kereta. Id Arthur adalah berkeinginan untuk menolong wanita tersebut dari tiga pemuda yang mengganggunya. Wanita itu pun pergi dari gerbong itu, dan tiga pemuda itupun mendatangi Arthur yang sedang tertawa terbahak-bahak hal tersebut karena Arthur mengidap Pseudobulbar Affect yang sering kali mengeluarkan ekspresi yang berbeda dengan perasaan sebenarnya seperti akan tertawa setiap kali merasa sedih, gugup ataupun cemas. Lalu pemuda itu menghajar Arthur hingga terkulai lemas. Arthur pun tidak bisa mengendalikan lagi ego nya yang besar itu sehingga egonya pun menekan id nya untuk menembak ketiga pemuda tersebut. Superegopun terlihat ketika Arthur benar-bener melepaskan tembakan kepada tiga pemuda itu. Hal ini dapat dilihat dari kutipan dialog berikut.
“HAHAHAHAHAHA.” Arthur tertawa dengan keras. “Ada yang lucu Bajingan? Kawan, jawab. Apa yang lucu? ” sahut salah satu pemuda tersebut. “Tidak ada. Aku mengidap penyakit” Jawab Arthur. “ Biar Ku beri kau pelajaran. Tahan dia. Jangan coba-coba berdiri dasar aneh.” Ucap pemuda yang menggaggunya itu. Dan Arthur pun melepaskan tembakan dari pistol yang Ia bawa dan berucap “Astaga.”
Kutipan dialog tersebut menampilkan id Arthur yang ingin menolong wanita yang sedang diganggu. Ego nya yang besar dan tidak bisa ditahan lagi telah mendorong Arthur untuk menembaki ketiga pemuda itu. Dan superego terlihat ketika Arthur benar-benar mengambil keputusan untuk menebak ketiga pemuda tersebut dan setelah ia melakukannya ia pun sama sekali tidak merasa menyesal justru ia terlihat senang dan puas. Id, ego, dan superego Arthur tidak seimbang ditambah Arthur tidak menimbang apa yang dilakukannya salah atau tidak.
Adapun id, ego dan superego diadegan yang lain, id Arthur yang sangat ingin sekali melenyapkan Ibunya setelah Ia mengetahui fakta tentang Ibunya yang sebenarnya yang selama ini disembunyikan dari Arthur. Id itu pun sejalan dengan tekanan egonya yang besar dan tak terkendali, ego itupun yang mendorong untuk melancarkan aksinya membunuh Ibunya dan superego terlihat ketika Arthur benar-benar membunuh ibunya yang sedang dirawat di Rumah Sakit. Arthur membekap ibunya dengan bantal hingga nafasnya habis dan tewas. Hal ini dapat dilihat darikutipan dialog berikut.
“Hai, Penny. Penny Fleck. Aku selalu benci nama itu. Ibu ingat pernah bilang kalau tawaku adalah penyakit? Bahwa ada yang salah didiriku? Tak ada yang salah. Inilah diriku. Happy. Aku tak pernah bahagia seumur hidupku. Ibu tahu yang lucu? Apa yang membuatku tertawa? Ku kira hidupku tragedi, tapi aku sadar hidupku ini komedi.” Ucap Arthur sambil membekap Ibunya dengan bantal.” (Joker, 1:20:01)
Kutipan tersebut menampilkan id Arthur yang sangat ingin melampiaskan kemarahannya kepada Ibunya yang sudah membohonginya. Ego sudah mendominasi dirinya Ia pun gelap mata dan benar-benar membunuh Ibunya dan superego terlihat pada Arthur yang telah membunuh Ibunya tanpa rasa menyesal sedikitpun. Id,ego dan superego Arthur tidak seimbang dan lagi Arthur yang tidak pernah sama sekali menyesal ketika ia selalu mengambil keputusan yang salah.
Id,ego dan superego Arthur juga terlihat pada adegan ketika kedua temmanya Randall dan Gary berkunjung ke Rumah Arthur, untuk menanyakan pembunuhan tiga pemuda di kereta, Arthur pun merasa tersinggung dengan sikap Randall ditambah lagi Randall sudah menjebak Ia dengan memberikan pistol kepada Arthur untuk dibawanya ketika sedang menjadi badut untuk melindungi diri dari gangguan anak-anak berandal yang sering menggaggunya, oleh karena itu Arthur pun dipecat dari profesinya sebagai badut karena kedapatan membawa pistol. Id Arthur yang sudah dendam sekali ingin membalaskan sakit hatinya pada randal dan dengan egonya yang besar itupun Arthur sangat berniat membunuh Randall dengan menusuk lehernya meggunakan gunting dengan membabi buta, dan superegopu terlihat ketika Arthur benar-benar mengambil keputusan untuk membunuh Randall dengan keji. Hal ini dapat dilihat darikutipan dialog berikut.
“Hai Arthur apa kabar?” Ucap Gery. “Hai teman-teman masuklah.” Jawab Arthur. “Kau ada pertunjukan?” ucap Randall. “Tidak.” Jawab Arthur. “Kau mau unjuk rasa di Balai Kota? Ku dengar akan anarkis” ucap Randall. “Unjuk rasa hari ini?” Tanya Arthur. “Ya, Kenapa pakai riasan?” Ucap Randall. “Ibuku meninggal Aku merayakannya.” Jawab Arthur. “Kami sudah dengar makanya Kami mampir mau menyemangatimu.” Ucap Randall. “Baik sekali, tapi tak perlu aku baik saja. Aku berhenti minum obat. Aku merasa jauh lebih baik.” Ucap Arthur. “Baik itu bagus. Kurasa Kau belum dengar, tapi polisi mendatangi toko menanyai semua orang perihal pembunuhan dikereta, jadi Hoyt bilang mereka menanyaimu dan kini mereka mencariku. Aku mau tahu ucapanmu. Memastikan pernyataan kita sama. Mengingat Kau temanku.” Ucap Randall. “Ya, itu penting. Masuk akal. Terimakasih banyak Randall.” Ucap Arthur sambil menikam leher Randall dengan gunting. (Joker, 1:26:20)
Kutipan itu menampilkan id Arthur saat Ia tersinggung dengan ucapan Randall terkait pembunuhan di kereta ditambah lagi Arthur kesal karena Randall terlah menjebaknya dengan memberikan pistol yang menyebabkan Arthur kehilangan pekerjaannya sebagai badut dan hal tersebut membuat Arthur dendam dan sangat ingin membalaskan dendam terhadap Randall dan ego Arthur yang besar mendorong id nya untuk membunuh Randall secara brutal, dan superego Arthur yang mengambil keputusan untuk membunuh Randall dengan menusukan Lehernya menggunakan gunting dengan membabi buta, dan Arthurpun tidak menyesal sama sekali dengan keputusan yang ia ambil.
Id,ego dan superego terdapat juga dalam adegan ketika Arthur datang dalam undangan Acara komedi milik Murray Franklin, untuk menjadi bintang tamu di acara tersebut, akan tetapi Arthur datang dalam undangan tersebut bukan untuk menghibur penonton melainkan untuk membunuh Murray Franklin yang telah mempermalukan dan merendahkan Arthur dengan memutar video milik Arthur yang sedang berkomedi. Perlakuan Murray Franklin telah merendahkannya waktu itu membuat id Arthur sangat ingin sekali membalaskan sakit hatinya dan ego Arthur yang sudah memuncak itupun melancarkan id Arthur untuk membunuh Murray Franklin dan superegonya pun terlihat ketika Arthur benar-benar menembak kepala dan dada Murray Franklin.
Hal ini dapat dilihat darikutipan dialog berikut.
“Kau jahat, Murray.” Ucap Arthur. “Aku jahat? Kenapa bisa? “ Tanya Murray Franklin. “Memutar Videoku. Mengundangku ke sini. Kau Cuma ingin meledekku. Kau sama seperti mereka.” Jawab Arthur. “Kau tak tahu apa-apa soal Aku. Lihatlah akibat perbuatanmu. Terjadi kerusuhan. Dua polisi dalam keadaan kritis dan kau tertawa. Kau tertawa. Seseorang tewas hari ini karena perbuatanmu.” Ucap Murray Franklin. “Aku tahu. Mau dengar guyonan lagi? Saaat kau menggaggu orang sakit mental dimana dia dikucilkan dan diperlakukan buruk? Akan kuberi tahu, Kau dapat ganjarannya!” Ucap Arthur dan menembakan peluru ke kepala dan dada Murray.


Kutipan itu menampilkan id,ego dan superego Arthur yang benar-benar tidak seimbang dan tidak bisa ditahan lagi karena dirinya tidak dihargai dan direndahkan, Arthur sangat kesal karena semua orang tidak mengerti dan berempati kepada dirinya, oleh sebab id yang sudah lama ia pendan dan ego yang sudah tidak bisa dibendung lagi superego Arthurpun mengambil keputusan tanpa menimbang-nimbang hal tersebut benar atau tidak dan seketika itupun Arthur menembak Murray Franklin dan setiap Ia melakukan kejahatan ia tidak pernah merasa menyesal, Ia justru puas dan menari-nari setelah membalaskan dendam dan membunuh orang-orang yang telah menyakitinya, bahkan ia tidak menyesal telah membunuh Ibunya.


Dapat ditarik kesimpulan bahwa id, ego dan superego dalam tokoh Arthur sebagai tokoh utama sangat tidak sejalan ego milik Arthur yang mendorongnya untuk meakukan tindakan yang tidak benar seperti membunuh Ibunya, Teman, orang-orang yang telah menyakitinya. Seharusnya ego itu dapat ditahan mengingat dampak dari ego yang dituruti akan mengacaukan segalanya. Walaupun banyak orang yang mengabaikannya, menyakitinya bahkan Ibunya pun membohonginya. Tetap saja mendendam itu tidak baik karena mendendam itu ibarat kita minum racun tapi mengharapkan orang lain yang mati. Apalagi sampai membunuh itu sangatlah tidak benar ditambah tidak ada penyesalan dan perbaikan diri. Hal itu sangatlah buruk dan tidak benar dan sangat menyimpang dalam sosial. Perbuatan tersebut selain merugikan orang lain juga merugikan diri sendiri.

Tokoh Penny Fleck


Penny Fleck adalah Ibu Arthur, ia bekerja di kediaman Thomas Wayne sekaligus sebagai kekasih gelapnya Thomas Wayne. Keberadaan Penny Fleck disembunyikan demi reputasinnya. Penny Fleck sangat mencintai Thomas tetapi Thomas sebaliknya Ia membuang penny dan Arthur membiarkanya hidup dalam kesusahan. Penny selalu mengaggap Thomas laki-laki yang baik dan hebat. Id penny yang sangat menginginkan dan berharap suatu saat nanti akan mendapat bantuan dari Thomas, dan ego penny yang selalu tergerak untuk menuliskan surat kepada Thomas selama bertahun-tahun walaupun tidak ada satupun surat yang dibalas. Hal ini dapat dilihat darikutipan dialog berikut.
“Happy, Ibu menulis surat baru untuk Thomas Wayne surat penting. Jangan lupa kirim suratnya.” Ucap penny fleck (Joker, 47:05)
Kutipan tersebut menampilkan id dan ego Penny Fleck, id Penny yang sangat ingin sekali suratnya dibalas dan id nya itu turuti oleh egonya yang selalu menuliskan dan mengirimkan surat untuk Thomas Wayne.


Ego juga tergambarkan Penny Fleck yang membohongi Arthur, Ia tidak memberitahu akan kebenaran tentang hubungannya dengan Thomas Wayne, demi reputasi Thomas, Penny sangat egois karena cintanya kepada Thomas, Ia rela membohongi Arthur. Hal ini dapat dilihat darikutipan dialog berikut.
“Dia pria hebat, Happy. Dia pria berkuasa. Kami jatuh cinta. Dia bilanng sebaiknya kita tak bersama, demi reputasinya. Ibu tak bisa beri tahu siapapun karena Ibu tanda tangani kontrak.” Ucap Penny Fleck (Joker, 49:39)
Kutipan itu menampilkan ego Penny Fleck, ia menuruti egonya yang membuatnya jadi egois sampai rela membohongi Arthur, demi Thomas yang tidak mencintainya.

Aspek superego tidak digambarkan pada tokoh Penny Fleck karena, tidak ada rasa penyesalan ataupun rasa ingin memperbaiki diri, Ia hanya menuruti id dan egonya saja demi kepentingannya sendiri.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek yang paling dominan dalam tokoh Penny Fleck adalah ego, Ia terlalu mementinkan egonya sendiri tanpa memikirkan orang lain dan sayangnya superego dalam tokoh Penny Fleck tidak digambarkan.

Tokoh Thomas Wayne
Aspek yang sangat signifikan dalam tokoh Thomas Wayne adalah ego, dengan egonya yang besar Ia meninggalkan dan menelantarkan Penny Fleck dan Thomas bahkan tidak pernah mengganggapnya ada, dan ia pun sangat berambisius untuk menjadi orang yang paling berkuasa. Hal ini dapat dilihat darikutipan dialog berikut.
“Dengar, Aku bukan Ayahmu, karena Kau diadopsi dan aku tidak pernah tidur dengan Ibumu. Apa maumu? Uang?” Ucap Thomas Wayne. (Joker, 1:05:50)


Dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek yang paling dominan pada Tokoh Thomas Wayne adalah ego, Ia sangat berambisi untuk jadi orang yang berkuasa hingga ia menuruti egonya yang besar itu, Ia tega membuang Penny Fleck dan Arthur. Seharusnya ego tidak membuatnya menjadi egois, mengingat Penny Fleck yang sangat mencintainya dan rela berkorban untuknya, seharusnya Ia menghargai dan tidak menelantarkannya.

Tokoh Murray Franklin
Pada Tokoh Murray Franklin lebih didominasi aspek ego, hal tersebut terlihat betapa egoisnya Murray, demi sebuah acara komedinya Ia menjatuhkan dan merendahkan Arthur sebagai bahan lawakannya. (Joker, 59:52)
Dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek yang paling dominan pada Tokoh Thomas Wayne adalah ego, demi acaranya agar terlihat lucu Ia menjatuhkan dan merendahkan Arthur. Perbuatan tersebut sangatlah buruk karena dapat merugikan orang lain dan dapat membuat orang tersebut malu. Menghibur orang tidak harus menjatuhkan orang lain. Karena hal tersebut dapat menyakiti perasaan orang lain.

KESIMPULAN


Film joker adalah film yang mampu mengajarkan kita untuk melihat realitas dan keadaan sosial yang semakin hari makin tidak harmonis minimnya tingkat empati terhadap sesama manusia. Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara id, ego dan superego. Kepribadian tokoh didominasi dan ego yang dipengaruhi oleh dorongan-dorongan Id yakni mengutamakan dendam dan kesenangan setelah dendam tersebut terbalaskan sehingga tokoh sentral merealisasikan dorongan-dorongan tersebut dalam bentuk ego yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang ada.


Setelah dianalisis dengan menggunakan kritik psikologis teori milik Sigmund Freud dengan tiga aspek yakni id, ego dan superego. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tokoh sentral yang terdapat dalam film Joker bukanlah manusia normal karena tokoh sentral yang terdapat dalam film Joker mempunyai gangguan mental yang menyebabkan dirinya melakukan penyimpangan.


Klik Logo Diatas
Streaming 100.3FM Radio Elgangga

Siapakah Calon Walikota Bekasi 2024? Polling Diselenggarakan Oleh mediapatriot.co.id

View Results

Loading ... Loading ...


Baca Juga Berita Terbaru Hari Ini Seputar Politik, Pendidikan, Ekonomi, Bisnis, Sosial, Budaya, Pertahanan, Keamanan, Luar Negeri dan Dalam Negeri



Promosi Produk Harga Murah dengan Diskon Besar Hanya di Media kami Hubungi Bagian Promosi & Iklan mediapatriot.co.id KLIK DISINI