Kota Tegal. media patriot.

Bagi masyarakat Kota Tegal nama Riani bukan lagi nama yang asing bagi Ibu muda berbadan kurus ini tinggal di Desa Tegalsari di dekat Pelabuhan, ia tinggal dengan ke 4 anaknya yang rata rata lelaki dan 2 sudah pandai mencari uang.

Riani seorang Ibu tunggal yang membesarkan ke 4 anak seorang diri mencari nafkah dan membesarkan, serta
Lahir di Tegal 25 Mei 1974 berSekolah hanya tamant SMPN.

Riani dalam usia yang sudah tidak muda berhadapan dengan persoalan Ekonomi yang memberatkan hidupnya, maklum ia telah memutuskan hidup sendiri menjadi ibu sekaligus juga seorang ayah bagi anak anaknya.

Kedua anaknya masih ada yang membutuhkan biaya besar untuk pendidikannya di SMP dan SMA, Tapi Ibu berbadan kecil ini malah mensyukuri nasib ya menjadi pemulung sampah. saat ditemui Team Media ia mengungkapkan suka dukanya menjadi pemulung.

“Suka duka hasil mulung bisa untuk membiayai hidup bersama keluarganya dan dukanya ia sering dikejar orang karena kadang ada juga orang salah buang barang berharga pun dibuang untuk itu Riani selalu memilih dan memilah barang yang dimulung.

“Kalau kertas dan kardus saya tumpuk dan dimulai ke lapak penerima. kalau kertas berkas penting disimpan khusus kali ada yang mencari saya kembalikan. dan usahanya lumayan.

Tapi ada juga orang yang memandang rendah dan jijik pada pemulung itu saya maklumi, Tapi saya tetap semangat.

Buktinya saya masih bisa menyisihkan sisa penjualan hasil mulung untuk kebutuhan rumah “Literasi Nurani ” baik untuk penataan buku dan membeli es krim atau makanan ringan untuk anak anak yang sukarela mau belajar menulis dan membaca di rumah kami yang sederhana.

Mbak Riani Pemulung berharap akan banyak kawan kawan berpotensi yang datang ke Rumah Literasinya untuk menyumbangkan kemampuannya agar anak anak tidak jenuh dan bisa membaca dan menggambar bersama.

Ketimbang saya disumbang uang saya masih hormat jika ada kawan yang datang membantu mengajari anak anak menyanyi mendongeng dan menari, Tapi saya cuma bisa memberi air minum saja. mohon maaf,” ujarnya.

Perihal kepeduliannya pada kegiatan pendidikan, Riani memang bercita cita menjadi guru tapi tidak terwujud.

Ia waktu kecil melihat ibunya punya usaha Taman Bacaan. impian Riani punya rumah baca dan setelah 3 tahun ia berhasil membuktikan rumah Literasinya banyak dikunjungi Anak anak SD dan SMPN.

Tapi rumah literasi nurani tidak komersial ia siap membuka ling kreatif dengan pihak manapun yang penting kata mbak Riani saya tidak punya niat memungut uang dari pembaca buku Tapi orang tua anak anak yang sering beri dukungan dengan mengirim kuah dan makanan ke Sanggar Literasinya.

Inilah bukti ketangguhan dan kehebatan Riani. ia rela jadi ibu dan sekaligus syah dari anak anaknya.dan hobinya yang lain menyayangi binatang
baik kucing maupun berang berang. (Nurochman Sudibyo)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan