STORY TELLING RUMAH ADAT BATAK OH SIMARMATA SH DI ALNGIT LUMBAN SUHI SUHI TORUAN KEC PANGURURAN KAB SAMOSIR

Samosir, mediapatriot.co.id – Saya lahir pada tanggal 23 Januari 1938 di Lumban Bona Bona Alngit Desa Lumban Suhi Suhi Toruan Situasi pada masa itu sangatlah sulit karena sedang masa penjajahan Orangtua saya yaitu ayah Mangga Albinus Simarmata gelar Voorziter dan ibu Katarina boru Manik merupakan pedagang ulos yang penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari hari.

Walaupun keadaan keluarga saya waktu itu sangatlah memprihatikan tapi tidak menyurutkan harapan ayah dan ibu saya untuk memberikan pendidikan yang terbaik buat saya Bagi suku Batak, anak lelaki pertama adalah penerus marga yang akan mengangkat harkat dan martabat keluarga Sebagai anak pertama dalam keluarga, ayah dan ibu saya berupaya agar saya bisa bersekolah di tempat yang bagus Karena di kampung kelahiran saya Alngit belum ada sekolah yang berkualitas, ayah membawa saya ke Binjai untuk meneruskan SMP sekitar tahun 1953 an

Untuk biaya hidup kami di Binjai, ayah saya menjual rumah adat Batak milik keluarga kami yang selama ini kami tempati di Lumban Bona Bona kepada tulang saya marga Sihotang di Janji Marapot Karena sudah tidak punya rumah di Lumban Bona Bona, kami pun pindah ke tepi jalan raya Alngit dan membangun rumah kayu untuk kami tempati Ayah saya berpesan kepada saya jika saya sudah bekerja maka kumpulkanlah uang agar bisa membangun rumah baru untuk ayah dan ibu di Alngit Barulah pada tahun 1976 an, sekitar 20 tahun kemudian,

Pada saat saya bertugas sebagai Ketua Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Deli, saya bisa membangun rumah adat Batak yang di modifikasi untuk ayah dan ibu saya sebagai pengganti rumah adat Batak milik keluarga kami yang dulu dijual ayah saya untuk biaya hidup kami di Binjai Ayah dan ibu saya sangat berbahagia sekali karena saya bisa memberikan rumah baru sebagai pengganti rumah yang sudah dijual itu Rumah adat Batak yang sudah dijual kepada tulang Sihotang masih ada sampai sekarang, namun ayah saya berpesan, tidak perlu lagi menebus rumah yang sudah dijual itu karena saya sudah membangun rumah baru untuk mrnggantikannya Rumah adat Batak inilah yang kami tempati sampai sekarang.jika sedang mudik ke Samosir.

Dengan adanya program pemerintah yaitu Samosir sebagai salah satu Daerah Super Prioritas Pariwisata, anak saya DR drh Rotua Wendeilyna Simarmata MSi mengurus ijin ke Pemkab Samosir agar Rumah Adat Batak tersebut dapat difungsikan sebagai Homestay Nomor Induk Berusaha (NIB) dan ijin lingkungan sudah terbit pada akhir tahun 2021 sebagai Simarmata Wendeilyna Homestay Namun belum bisa menerima tamu tamu karena disamping kanan rumah saya ini sedang ada pembangunan sehingga rumah saya terkena semburan debu dan tumpahan semen Rencananya pertengahan tahun ini barulah bisa menerima tamu tamu untuk menginap.

Selama tinggal di Simarmata We deilyna Homestay, para tamu dapat menikmati fasilitas yang sudah ada Harga sewa kamar sangat terjangkau, makan dan minum pun dapat disediakan dan dapat berkunjung ke pertenun ulos Batak, ladang jagung, ikut beternak ayam yang ada di sekitar Alngit ini, demikian disampaikan Opung Reiner Parlindungan pemilik Rumah Adat Batak OH Simarmata SH di Simarmata Wendeilyna Homestay Diakhir perbincangan dengan awak media, Opung Reiner Parlindungan menginformasikan jika dari pelabuhan Tomok akan menempuh waktu sejam untuk tiba di Simarmata Wendeilyna Homestay, sedang dari simpang empat Tano Ponggol hanya sekitar 15 menit


Klik Logo Diatas
Streaming 100.3FM Radio Elgangga

Siapakah Calon Walikota Bekasi 2024? Polling Diselenggarakan Oleh mediapatriot.co.id

View Results

Loading ... Loading ...


Baca Juga Berita Terbaru Hari Ini Seputar Politik, Pendidikan, Ekonomi, Bisnis, Sosial, Budaya, Pertahanan, Keamanan, Luar Negeri dan Dalam Negeri



Promosi Produk Harga Murah dengan Diskon Besar Hanya di Media kami Hubungi Bagian Promosi & Iklan mediapatriot.co.id KLIK DISINI


Posting Terkait

Jangan Lewatkan