Cirebon β Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kabupaten Cirebon kembali menggelar kegiatan rutin bulanan dengan tema βMengkaji Transformasi Lahan untuk Keseimbangan Alam dan Kreasi Manusia dalam Pembelajaran Mendalam.β
Acara ini dipimpin oleh Ketua MGMP IPS Kabupaten Cirebon, Sukirna, S.Pd, dan diikuti oleh puluhan guru IPS dari berbagai SMP di wilayah tersebut.
Kegiatan yang berlangsung di salah satu ruang pertemuan SMPN 4 Palimanan ini menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi pendidikan dan pengawas, antara lain Ani Suparti, M.Pd, selaku Pengawas Manajerial Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, serta Misno, M.Pd, Kepala SMPN 4 Palimanan.
Dalam sambutannya, Sukirna, S.Pd menyampaikan bahwa kegiatan rutin MGMP ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi guru dalam mengintegrasikan isu-isu aktual ke dalam pembelajaran. Tema transformasi lahan diangkat karena dinilai relevan dengan tantangan lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Cirebon.
βTransformasi lahan adalah fenomena nyata yang bisa diamati langsung oleh peserta didik. Guru perlu membimbing siswa agar tidak hanya memahami perubahan lahan dari sisi fisik, tetapi juga dampak sosial dan ekologisnya,β ujar Sukirna.
Sementara itu, Ani Suparti, M.Pd dalam paparannya menekankan pentingnya guru mengaitkan konsep-konsep IPS dengan konteks lokal agar pembelajaran terasa bermakna. Ia menilai, topik transformasi lahan dapat menjadi jembatan bagi siswa untuk memahami keterkaitan antara manusia dan lingkungan.
βGuru harus menjadi fasilitator yang mampu menumbuhkan kesadaran kritis siswa terhadap perubahan di sekitar mereka. Dengan pendekatan inquiry dan proyek berbasis lingkungan, pembelajaran IPS akan lebih hidup,β tuturnya.
Senada dengan itu, Misno, M.Pd menyampaikan bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan harus berperan aktif dalam menjaga keseimbangan alam. Menurutnya, banyak perubahan lahan di sekitar Palimanan yang bisa dijadikan bahan kajian lapangan oleh siswa, mulai dari konversi sawah menjadi perumahan hingga perubahan tata ruang akibat pembangunan jalan baru.
Kegiatan MGMP IPS ini tidak hanya berisi diskusi, tetapi juga praktik perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis proyek lingkungan. Para guru peserta diajak membuat model pembelajaran yang menekankan keterlibatan aktif siswa dalam mengamati, meneliti, dan menemukan solusi atas permasalahan nyata di lapangan.
Di akhir kegiatan, para guru sepakat untuk memperluas hasil kajian ini ke dalam kolaborasi antarsekolah. Diharapkan, ke depan MGMP IPS Kabupaten Cirebon tidak hanya menjadi wadah pertemuan rutin, tetapi juga pusat inovasi pembelajaran sosial yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.
Dengan tema yang menghubungkan antara keseimbangan alam dan kreasi manusia, kegiatan ini mencerminkan komitmen guru-guru IPS di Kabupaten Cirebon untuk terus beradaptasi dengan dinamika zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal dan kepedulian terhadap lingkungan.(Supardi/Hamdanil)
Komentar