Tegal, mediapatriot.co.id — Semangat gotong royong dan kepedulian lingkungan semakin terasa di Desa Wringinjenggot, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Kegiatan bertajuk “GEBER ASIK” (Gerakan Bersih dan Asri Kolaborasi) yang digagas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama Dinas Sosial Kabupaten Tegal mendapat sambutan luar biasa dari warga, perangkat desa, dan para pegiat kebersihan.




Acara ini dihadiri oleh Camat Balapulang, Ketua IPI (Ikatan Pemulung Indonesia) Jawa Tengah, Ketua IPI Kabupaten Brebes, serta perwakilan Dinas Sosial Kabupaten Tegal. Tak ketinggalan, 160 anggota PKK Desa Wringinjenggot turut berpartisipasi dengan membawa setoran sampah nonorganik sebagai bentuk dukungan nyata terhadap program kebersihan.
Kepala Desa Wringinjenggot, Abdul Kholis, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kehadiran berbagai pihak dalam kegiatan tersebut.
“Kami merasa bersyukur karena kegiatan ini mendapat perhatian dari banyak pihak. Kehadiran Ketua IPI Jawa Tengah dan Ketua IPI Kabupaten Brebes yang juga pernah menjabat Danramil Balapulang menjadi motivasi tersendiri. Program ini tidak hanya menggerakkan masyarakat untuk memulung, tetapi juga mendidik ibu-ibu PKK agar kreatif mendaur ulang sampah menjadi benda bermanfaat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua IPI Jawa Tengah menegaskan bahwa hingga kini, gerakan pemulung dan pengelolaan sampah di wilayah Jawa Tengah masih dalam tahap administrasi. Namun, pihaknya berkomitmen bahwa setelah sistem dan sarana siap, gerakan pemulung bersatu akan dilakukan serentak di seluruh daerah.
“Kami percaya dengan kepemimpinan Pak Kades dan semangat ibu-ibu PKK. Desa Wringinjenggot bisa menjadi contoh bagaimana masyarakat bisa mandiri dalam mengelola sampah,” ucapnya.
Dukungan serupa juga datang dari Ibu Siti Aminah dari Dispermades Kabupaten Tegal. Ia menyampaikan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab DLH, tetapi juga bagian dari pembangunan desa berkelanjutan.
“Sampah organik yang sudah dikumpulkan bisa masuk ke bank sampah. Kelak, jika dikelola dengan baik, sampah bisa menjadi emas. Kegiatan kecil seperti mengumpulkan botol plastik bekas minuman saat pertemuan PKK, jasmiyahan, atau kegiatan sosial lainnya harus terus digalakkan. Tidak boleh ada kesempatan yang terlewat dalam mengumpulkan sampah,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekcam Balapulang yang hadir mewakili Camat menyampaikan bahwa Desa Wringinjenggot menjadi pilot project dalam penanggulangan dan pengurangan sampah di wilayah Balapulang.
“Jika program ini berhasil, desa-desa lain di Kecamatan Balapulang akan meniru model yang sama. Ini langkah awal menuju kabupaten yang bersih dan produktif,” ujar Sekcam.
Perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Tegal juga menegaskan bahwa dukungan terhadap program “GEBER ASIK” tidak hanya bersifat moral, tetapi juga melalui anggaran penanggulangan bencana yang diarahkan untuk kolaborasi penanganan sampah.
“Upaya kolaborasi lintas dinas merupakan strategi penting dalam mengatasi persoalan sampah. Melalui ‘GEBER ASIK’, kami ingin masyarakat menyadari bahwa sampah adalah tanggung jawab bersama dan bisa menjadi sumber ekonomi baru,” jelasnya.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan limbah sampah (rongsok) secara simbolis kepada pengelola bank sampah. Slogan “Sampahku Tanggungjawabku”, “Kebersihan Investasi”, dan “Kabupaten Tegal Luwih Apik” digaungkan sebagai pengingat pentingnya peran masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Program ini diharapkan mampu menjadi gerakan berkelanjutan yang tidak hanya menuntaskan persoalan sampah, tetapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat, terutama ibu rumah tangga dan kelompok PKK yang aktif di lapangan.
“Upaya kecil ini bisa menjadi langkah besar bagi Tegal menuju lingkungan bersih dan ekonomi rakyat yang kuat. Mari jadi bagian dari satu persen masyarakat yang peduli terhadap sampah!” seru panitia di akhir kegiatan.(NurDibyo)













Komentar