Senin.10/11/2025.Pukul.10:50.WIB.
Mediapatriot.co.id|Langkat-Sumatera Utarav– Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional tahun 2025, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Langkat,hari pahlawan, Adi Nugraha, sekretaris Komisariat PMII Stabat ,menggelar kegiatan ziarah ke makam Tengku Amir Hamzah, Pahlawan Nasional yang dikenal sebagai “Pujangga Raja”, simbol kebangsaan, dan peletak dasar semangat sastra Indonesia modern.
Kegiatan yang berlangsung khidmat di Kompleks Makam Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah, Tanjungpura, Langkat, itu dihadiri oleh kader, pengurus, serta alumni PMII Langkat.
Prosesi ziarah dimulai dengan pembacaan doa bersama, tabur bunga, dan refleksi nilai-nilai perjuangan sang penyair pejuang yang hidupnya mengalir dalam bait-bait cinta tanah air.
Ketua PC PMII Langkat dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ritual tahunan, tetapi merupakan bentuk penghormatan intelektual dan spiritual terhadap warisan nilai-nilai perjuangan serta karya sastra yang telah ditinggalkan oleh Tengku Amir Hamzah.(Senin.10/11/2025)
“Kami datang bukan hanya untuk mengenang, tetapi untuk belajar dari keteladanan beliau.
Tengku Amir Hamzah adalah simbol paduan antara kecerdasan intelektual, kehalusan rasa, dan keberanian moral dalam menegakkan martabat bangsa,” ujar Ketua PMII Langkat.
Sang Pujangga yang Menyatukan Jiwa dan Bahasa Bangsa
Tengku Amir Hamzah, lahir di Tanjungpura pada 28 Februari 1911, bukan hanya dikenal sebagai pahlawan nasional, tetapi juga sebagai pujangga yang melahirkan karya-karya monumental seperti Nyanyi Sunyi dan Buah Rindu.

Melalui puisinya, ia mempersatukan bahasa dan jiwa bangsa dalam keindahan kata-kata yang abadi.
Dalam perjalanan hidupnya, Tengku Amir Hamzah menunjukkan bahwa sastra bukan sekadar ekspresi estetika, melainkan juga manifestasi dari kesadaran kebangsaan.
Dalam puisinya, ada denyut semangat kemerdekaan dan doa yang lirih untuk kejayaan Nusantara.
Seorang kader PMII dalam refleksi singkatnya mengungkapkan,
“Ziarah ini kami maknai sebagai dialog antara generasi muda dan sejarah. Tengku Amir Hamzah adalah teladan bahwa kata-kata bisa menjadi senjata perjuangan, dan puisi dapat menjadi pedang moral untuk membebaskan bangsa dari kebodohan dan penindasan.”
Sastra, Spiritualitas, dan Nasionalisme
Ziarah yang digelar PMII Langkat ini juga menjadi momentum bagi mahasiswa untuk meneguhkan kembali nilai-nilai nasionalisme yang berlandaskan intelektualitas dan spiritualitas.
Semangat Tengku Amir Hamzah, yang hidup di tengah pergulatan antara tradisi kesultanan dan semangat kemerdekaan, menjadi simbol keseimbangan antara adat, agama, dan kebangsaan.

“Hari ini, kita tidak lagi berperang dengan senjata, tetapi dengan gagasan, karya, dan akhlak. Itulah perjuangan mahasiswa masa kini,” ujar salah satu peserta ziarah.
Ziarah ini diakhiri dengan pembacaan puisi karya Tengku Amir Hamzah oleh kader PMII. Suara yang lantang namun penuh haru menggema di antara nisan dan pohon rindang, seakan menghidupkan kembali semangat sang penyair dalam hening yang khusyuk.
Menjaga Api Peradaban dari Langkat untuk Nusantara
PMII Langkat berharap kegiatan ini menjadi simbol kontinuitas antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Bahwa Langkat, sebagai tanah kelahiran Tengku Amir Hamzah, adalah tanah yang menyimpan akar peradaban sastra dan semangat kebangsaan yang harus terus dijaga oleh generasi muda.

“Kami percaya, ziarah ini bukan sekadar menundukkan kepala di hadapan makam, tetapi membangkitkan kesadaran bahwa kita mewarisi amanah besar: menjaga Indonesia dengan ilmu, moral, dan cinta,” tutup Ketua PMII Langkat.
Dalam suasana yang teduh, ziarah ini menjadi renungan bersama: bahwa pahlawan bukan hanya mereka yang gugur di medan perang, tetapi juga mereka yang menyalakan cahaya bagi bangsa lewat pena, puisi, dan perjuangan batin.
Dan dari Tanjungpura, cahaya itu masih berpendar, mengingatkan bangsa akan satu nama—Tengku Amir Hamzah, Pujangga Sejati, Pahlawan Abadi.
Oleh : Adi Nugraha, sekretaris Komisariat PMII
(Ramlan|Mediapatriot.co.id|Kabiro Langkat)











Komentar