mediapatriot.co.id | Jakarta Timur | Kodam Jaya | – Upaya menjaga stabilitas keamanan wilayah dan mengantisipasi maraknya aksi tawuran remaja kembali dilakukan di Kecamatan Jatinegara melalui pelaksanaan Apel Cipta Kondisi yang berlangsung di halaman Kantor Polsek Metro Jatinegara, Sabtu malam, 22 November 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah kolektif yang mengedepankan kolaborasi lintas instansi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, terutama di titik-titik yang selama ini menjadi lokasi rawan terjadinya gangguan ketertiban di wilayah Jatinegara.



Apel dipimpin langsung oleh Camat Jatinegara, Endang Kartika, dan diikuti oleh sejumlah unsur yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Siskomas, serta Pokdar Kamtibmas. Selain peserta apel, kegiatan ini juga dihadiri Danramil 01/Jatinegara, Kapolsek Metro Jatinegara, Wakil Camat, Sekretaris Camat, serta para lurah dari seluruh kelurahan di Kecamatan Jatinegara. Kehadiran para pemangku kewenangan ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan tawuran yang sering melibatkan remaja di kawasan Jatinegara tidak dilakukan sendiri-sendiri, tetapi secara terhubung dalam struktur koordinatif di tingkat pemerintah kecamatan.
Dalam arahannya, Camat menegaskan bahwa fenomena tawuran remaja masih terjadi di beberapa wilayah, terutama di kawasan Cipinang Muara dan Cipinang Besar Utara yang kerap menjadi titik pertemuan kelompok remaja pada malam hari. Kondisi tersebut menurutnya memerlukan perhatian serius dari unsur masyarakat, baik aparat kelurahan, perangkat lingkungan RT dan RW, maupun lembaga kemasyarakatan seperti LMK, agar berperan aktif dalam proses pengawasan kegiatan remaja. Pemantauan orang tua juga dianggap menjadi bagian integral dalam menekan kemungkinan anak-anak terlibat pergaulan yang mengarah pada aksi kekerasan.
Camat Jatinegara menyampaikan bahwa pencegahan tawuran tidak selalu harus dilakukan dengan penindakan, tetapi melalui penguatan pendekatan sosial dan komunikasi yang baik antarwarga. Mendorong anak muda agar memiliki kegiatan positif, membangun relasi sosial yang sehat, serta mengenali perubahan perilaku remaja secara lebih dini, menjadi langkah penting yang dapat dilakukan dari tingkat lingkungan. Dengan demikian, aparat tidak hanya hadir sebagai penindak ketika peristiwa tawuran terjadi, tetapi menjadi bagian dari sistem perlindungan sosial masyarakat yang dapat mengantisipasi gangguan keamanan sejak awal.
Dalam kegiatan ini, seluruh peserta apel diminta untuk meningkatkan intensitas patroli pada jam-jam rawan, terutama saat malam minggu di mana aktivitas remaja relatif meningkat. Pergerakan kelompok remaja yang terkadang berkerumun tanpa pengawasan dianggap dapat memicu gesekan yang bermuara pada tawuran. Oleh karena itu, unsur pengamanan diminta untuk mengedepankan patroli menyisir lokasi yang menjadi potensi kerawanan, termasuk gang permukiman padat, jalur-jalur penghubung antarwilayah, dan area terbuka yang biasa digunakan remaja untuk berkumpul.
Usai pelaksanaan apel, kegiatan dilanjutkan dengan patroli terpadu menyusuri sejumlah titik rawan tawuran. Personel TNI, Polri, FKDM, Satpol PP, dan unsur masyarakat bersama-sama turun ke lapangan untuk memastikan situasi wilayah tetap aman dalam suasana akhir pekan. Kehadiran aparat secara langsung tidak hanya bertujuan mencegah potensi gangguan ketertiban, tetapi juga menjadi penguatan komunikasi antara unsur pengamanan dan warga yang ditemui selama kegiatan berlangsung. Pendekatan dialogis selama patroli dilakukan untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing.
Respons masyarakat terhadap kegiatan patroli pun dinilai positif. Selama pelaksanaan penyisiran wilayah, tidak ditemukan insiden menonjol yang mengganggu keamanan. Aktivitas warga berjalan tertib dengan suasana yang terkontrol. Kegiatan seperti ini menjadi wujud konkret bahwa upaya menjaga keamanan bukan sekadar tugas aparat, melainkan bagian dari kerja kolektif yang mengedepankan koordinasi dari tingkat kecamatan hingga lingkungan terkecil.
Pelaksanaan Apel Cipta Kondisi menjadi salah satu strategi pembinaan wilayah yang diharapkan mampu menekan potensi tawuran di Jatinegara. Melalui kegiatan rutin ini, aparat bersama masyarakat terus bekerja untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan produktif bagi perkembangan generasi muda. Dengan kolaborasi yang terjaga, pengawasan yang tepat, dan hubungan komunikasi yang baik antarwarga, gangguan kamtibmas dapat ditekan sejak dini dan wilayah Jatinegara dapat tetap menjadi kawasan yang harmonis dan kondusif bagi seluruh penduduknya.
(Sumber Pendim 0505/JT)
















Komentar