MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta, 29 September 2022. Jenny Widjaja Pemilik Sagolicious menjelaskan bahwa PR besar saya yaitu bagaimana mengangkat sagu ini dan memperkenalkan nya kepada milenial terutama kepada masyarakat di luar Indonesia Timur. Jadi banyak orang yang salah kaprah mereka selalu berpikir sagu itu adalah seperti tapioka padahal tapioka adalah tapioka. Tapioka adalah dari singkong. Sagu adalah dari pohon sagu yang ada di Indonesia Timur terutama dari keseluruhan sagu di dunia sekitar 6 juta setengah hektar. 5 juta setengah hektar ada di Indonesia dan 90% ada di Papua.
Jadi masih banyak potensi, saya juga sangat konsen dan juga prihatin kalau setiap tahun lahan sagu kita berkurang karena diganti dengan tanaman-tanaman lain contohnya sawit dan sebagainya. Sagu ini tumbuh di daerah perairan yang seperti hutan mangrove. Disitu menjadi sebuah tanaman yang sangat-sangat multi fungsi yaitu untuk melindungi lingkungan hidup seperti menjaga agar tidak terjadi abrasi, kemudian juga memberi makan kepada manusia yang pohonnya itu satu batang pohon itu bisa menghasilkan ratusan kilo sampai 1 ton tepung sagu bagi kita.
Bayangkan sagu ini dia akan tumbuh di alam jadi sampai saat ini sebagian besar itu belum ada yang betul-betul mengelola dan sanggup menanamnya. Mungkin sudah ada sebagian kecil tapi masih jauh yang masih belum terjamah. Di sini menjadi sebuah tantangan dan juga panggilan hati saya untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia. Di mana selama Indonesia ada sagu, Indonesia tidak akan terjadi kekurangan pangan seperti terjadi di negara-negara lain.
“Sangat bersyukur Indonesia punya kekayaan alam yang sangat luar biasa tapi PR saya bagaimana mengatasi banyak kendala dalam usaha sagu ini. Mengapa saya berikan sedikit kata seperti bahasa asing delicious karena menurut saya mau mengangkat sagu ini ke dunia internasional. Sehingga begitu orang mendengar Sagulicious Artinya mereka akan tahu ini sagu yang enak.” ujar Jenny Widjaja.
Red Irwan)
