Wasile, mediapatriot.co.id – PT. Alam Raya Abadi (Ara), Pusat salah transfer uang pembayaran jalan houling, dengan tanda tanga berita acara, kepada warga yang terdampak di karenakan aktivtas pertambangan namun, para penerima dana tersebut merasa ada sedikit kejanggalan karena ada kesalahan transfer tersebut sebanyak lima orang.
Bahkan masyarakat kaget, mereka di datangi oleh kuasa hukum dan brimob atas nama PT. Ara perwakilan Manajemen Ara subaim dengan berbagai macam alasan, untuk meminta uang kelebihan transfer tersebut di kembalikan ke PT. Ara, bukan di PT. Ara Pusat sebagai pihak yang melakukan kelebihan pembayaran tersebut.
Bahkan dari para penerima pembayaran ganti rugi jalan houling tersebut ketika diwawancarai media ini mengatakan bahwa pihak manajemen datang dengan alasan yang pertama adalah kesalahan manajemen di jakarta, kedua kesalahan jaringan dan ketiga kesalahan transfer uang. Sebab keraguan warga itu cukup mendasar karena uang yang di transfer tersebut langsung dari Perusahan Pusat di jakarta.
Misno salagh satu warga yang mendapat pembayaran ganti rugi itu mengatakan bahwa pihak perusahan melakukan kesalahan tranfer uang. “Dalilnya mereka itu salah trasnfer, Bilang sistem lagi eror, 202.500.000, waktu tanda tangan kwitasi di kantor bendahara dan masuk ke rekening” ada tambahan transfer sebesar 101.250.000, dan mereka minta kami ke bank kemudian kembalikn uang tersebut ke bendahara.
Bahkan pak Misno dalam merasa kurang nyaman karena dirinya di kawal oleh aparat seperti seorang penjahat.
“Mereka bilang Tolong cek karena pengiriman dari pusat, jadi yang bawa saya ke bank adalah anggota brimob dan Harly, kita di kawal kaya penjahat, saya lagi puasa jadi tidak mau berdebat,” ungkap misno
Misno bercerita lagi saat bersama di mobil mereka bilang ini kesalahan, bukan kita rekayasa.
“Saya Cuma bilang saya tidak tahu, yang tahu itu Cuma bapak dengan Allah SWT, kalau memang ini ada kecurangan,” ungkapnya
Sementara di tempat berbeda Tasino, warga yang juga mengalami hal yang sama akibat kesalahan transfer dari pusat. Mengatakan pihak perwakilan PT. Ara di Haltim datang dengan tiga alasan yang pertama Ada kesalahan manajemen, datang kedua kesalahan jaringan, ketiga Kesalahan salah transfer uang pembayaran
“uang sudah di kirim ke saya, seharusnya saya dapat uang itu 27 Juta, setelah di kirim dari pusat itu 54 juta, berarti ada double, jadi pihak perusahaan dan anggota brimob datang untuk minta balik. Dari pihak brimob itu tiga kali datang,” jelasnya.
Tasino merasa sedikit kejanggal adalah jika ada kesalahan transfer sebanyak lima orang. Sementara itu yang ambil pihak Perwakilan Pusat, kedua adalah bahkan dengan sistem transfer uang tersbut tidak di kembalikan ke PT. Ara pusat Namun di kirim ke rekening Milik perwakilan PT. Ara di Subaim.
“saya rasa masa perusahaan dari pusat sebesar ini lalai, bahkan sampai 5 orang,” bebernya heran.
Sampai berita ini ditayangkan tidak ada respon dari pihak manajemen PT ARA site Wasile.
