Kopi Cinta Kendalikan Populasi Kucing Liar Di Kota Bandung

Bandung, Mediapatriot.co.od

DINAS Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP ) Kota Bandung menyampaikan komitmennya dalam menjaga kesehatan hewan dan kenyamanan lingkungan masyarakat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Gin Gin Ginanjar mengatakan, dua agenda penting menjadi fokus dalam waktu dekat, yaitu pengendalian populasi kucing liar melalui program KOPI CINTA dan persiapan pemeriksaan hewan kurban menjelang Idul adha.

Hal itu Gin Gin ungkapkan pada saat talkshow Radio Sonata, 30 April 2025.

Menurutnya, sejak 2021, DKPP telah menjalankan program KOPI CINTA (Kontrol Populasi Kucing Teridentifikasi Liar) untuk mengendalikan populasi kucing liar di Kota Bandung.

Program ini mengedepankan pendekatan yang manusiawi, dengan mengajak masyarakat untuk memperlakukan kucing liar dengan baik, serta melakukan penangkapan sementara secara aman.

Pemeriksaan kesehatan hewan oleh dokter hewan di DKPP Kota Bandung seperti vaksin dan vitamin. Pemeliharaan hewan diberikan gratis.

Masyarakat dapat mendaftar secara online ataupun offline. Namun sebaiknya mendaftar secara online untuk memudahkan proses administrasi.

Hingga saat ini, telah ditentukan 17 lokasi utama sebagai titik pelaksanaan kastrasi. Masyarakat di luar titik tersebut tetap dapat mengajukan permohonan layanan kastrasi atau pemeriksaan kucing liar kepada DKPP.

Inisiatif warga dalam mengadopsi dan merawat kucing liar secara spontan juga mendapat apresiasi dari pemerintah.

“Yang penting adalah memperlakukan kucing dengan baik. Jangan sekali-kali menahan atau menyiksa di rumah. Bila memang ada kebutuhan, silakan hubungi DPRK,” jelas Gin Gin.

Dalam agenda lain, menjelang Hari Raya Iduladha, Pemerintah Kota Bandung akan mengaktifkan Satgas Pemeriksaan Hewan Kurban.

Satgas bertugas memeriksa kesehatan sebelum dan sesudah penyembelihan pada tanggal 15 Mei 2025.

“Tujuannya adalah memastikan hewan yang dikurbankan benar-benar sehat dan dagingnya aman untuk dikonsumsi. Kami ingin menjaga mutu sekaligus nilai ibadah masyarakat,” ujar Gin Gin.

Pemeriksaan akan dilakukan di lapangan, bekerja sama dengan panitia kurban dan pedagang hewan. Masyarakat diminta untuk hanya membeli hewan kurban yang memiliki label layak dan sehat yang dikeluarkan oleh tim pemeriksa.

Rie/Son



Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar