Magetan -Mediapatriot.co.id
Dalam semangat kebersamaan dan kepedulian sosial, warga RT 28/06 Dusun Ngentak, Desa Pingkuk, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, menggelar kegiatan sosial menjenguk warga yang sedang sakit pada Minggu (09/11/2025). Kegiatan ini menjadi wujud nyata nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan yang masih kuat di lingkungan pedesaan.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah warga bersama pengurus RT berkunjung ke rumah salah satu warga yang tengah menjalani perawatan akibat sakit. Mereka datang dengan membawa bingkisan sederhana berupa buah-buahan dan kebutuhan sehari-hari sebagai bentuk perhatian dan dukungan moral bagi keluarga yang sedang diuji oleh keadaan.

Ketua RT 28/06 Ngentak Pingkuk menyampaikan bahwa kegiatan menjenguk warga sakit ini merupakan agenda rutin yang dilakukan secara spontan setiap kali ada warga yang membutuhkan perhatian lebih. “Kami ingin terus menjaga semangat guyub rukun antarwarga. Dengan menjenguk warga yang sakit, kita tidak hanya memberikan dukungan moral, tapi juga memperkuat tali silaturahmi antarwarga,” ujarnya.
Suasana penuh keakraban terlihat selama kunjungan berlangsung. Warga saling berbagi cerita, memberi semangat, serta mendoakan agar yang sakit segera diberi kesembuhan dan dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Menurut para tokoh masyarakat setempat, kegiatan semacam ini menjadi salah satu bentuk nyata implementasi nilai-nilai Pancasila, terutama dalam hal kemanusiaan dan kebersamaan.
Selain menjenguk warga sakit, warga RT 28/06 juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial lain seperti kerja bakti lingkungan, pengajian rutin, serta kegiatan gotong royong dalam memperbaiki fasilitas umum. Tradisi kebersamaan ini menjadi kekuatan utama dalam menjaga keharmonisan antarwarga di tengah arus modernisasi yang kian pesat.

Salah satu warga yang dikunjungi, mengaku sangat terharu atas perhatian dan kedatangan tetangga-tetangganya. “Saya benar-benar bersyukur dan merasa diperhatikan. Kehadiran mereka memberi semangat besar untuk cepat sembuh,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Kegiatan guyub rukun semacam ini mendapat apresiasi dari perangkat desa setempat. Kepala Desa Pingkuk, Ajis Santoso, menyampaikan bahwa dirinya sangat mendukung setiap kegiatan sosial yang dilakukan warganya. “Kegiatan menjenguk warga sakit ini merupakan cerminan kepedulian dan solidaritas masyarakat kita. Hal ini perlu terus dijaga agar rasa kebersamaan tidak luntur oleh waktu,” tutur Ajis.
Kegiatan sosial seperti ini juga berperan penting dalam mempererat komunikasi antarwarga, menumbuhkan empati, dan memperkuat jaringan sosial yang harmonis. Dengan saling mendukung dan membantu, masyarakat Desa Pingkuk menunjukkan bahwa nilai gotong royong masih hidup dan menjadi bagian dari identitas budaya mereka.
Warga berharap kegiatan menjenguk orang sakit ini dapat terus dipertahankan dan menjadi inspirasi bagi RT lainnya di wilayah Desa Pingkuk. Dengan semangat kebersamaan yang tinggi, mereka percaya bahwa lingkungan yang harmonis dan saling peduli akan menjadi pondasi kuat dalam membangun masyarakat yang sejahtera.
Selain itu, kegiatan semacam ini juga dianggap sebagai bentuk pendidikan sosial bagi generasi muda agar terbiasa menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sejak dini. Dengan ikut serta dalam kegiatan menjenguk warga sakit, anak-anak dan remaja di lingkungan tersebut belajar langsung tentang arti solidaritas dan pentingnya menjalin hubungan baik antarwarga.
Menjelang akhir kunjungan, warga bersama tokoh masyarakat menggelar doa bersama memohon kesembuhan bagi warga yang sedang dirawat. Doa tersebut dipimpin oleh tokoh agama setempat dan diikuti dengan penuh khidmat oleh seluruh warga yang hadir.
Kegiatan sederhana ini menjadi bukti bahwa di tengah kehidupan modern yang serba cepat, nilai-nilai kemanusiaan masih terjaga dengan baik di Dusun Ngentak, Desa Pingkuk. Semangat guyub rukun warga RT 28/06 menjadi teladan bagi masyarakat luas untuk terus menumbuhkan rasa empati, kepedulian, dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya kegiatan sosial seperti ini, Desa Pingkuk menunjukkan bahwa pembangunan masyarakat tidak hanya diukur dari kemajuan fisik semata, tetapi juga dari kekuatan sosial dan solidaritas antarwarga yang saling mendukung dalam suka maupun duka.
Pewarta S.diran



















Komentar