Kota Bekasi, MPN
Rasa ceria terpancar di wajah Ade Sukarni. Perempuan berusia 48 tahun ini tak menyangka jika dirinya mendapat rejeki mendadak, yakni satu unit kulkas baru.
Hadiah kulkas baru ini diterima Ade Sukarni saat mengikuti kegiatan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Asrama Haji beberapa waktu lalu. Kegiatan ini digelar anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto, SH bersama BKKBN.
Hadir sebagai narasumber dalam sosialisasi ini, yakni Syaeful Anwar dari BKKBN Pusat, Widyaiswara dari BKKKBN Jawa Barat, dan Napisah selaku Kepala UPTD Pengendalian Penduduk Kecamatan Bekasi Selatan. Acara ini jiga dihadiri Ketua Kadin Indonesia Kota Bekasi Huda Sulistio dan para tokoh masyarakat.
Para peserta yang beruntung akan mendapatkan aneka doorprize atau hadiah hiburan berupa peralatan elektronik. Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan berdialog interaktif dengan para narasumber terkait upaya penurunan angka Stunting.
Dra. Hj. Wenny Haryanto, SH kembali menegaskan kembali mengenai bonus demografi yang akan dijelang Indonesia tahun 2045. “Saat bonus demografi pada tahun 2045 nanti, sekitar 70 persen penduduk Indonesia berada pada usia produktif, yakni antara usia 15 sampai 64 tahun,” ungkap Wenny Haryanto mengawali pemaparannya.
Lebih lanjut, Wenny mengungkapkan program pemerintah dalam rangka menekan jumlah penderita Stunting di Tanah Air. “Bonus demografi itu akan terancam gagal kita raih apabila Stunting tidak dikendalikan, dan akibatnya Indonesia akan gagal meraih tahun keemasannya di tahun 2045 nanti,” ulas Wenny yang berasal dari Daerah Pemilihan Jabar VI meliputi wilayah Kota Bekasi dan Kota Depok ini.
Upaya penurunan Stunting ini, lanjut Wenny, dimulai pada Januari 2021 saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar Rapat Terbatas rapat terbatas antara Presiden dengan BKKBN. “Dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi saat itu, BKKBN diberikan tugas sebagai Ketua Penanganan Stunting, yang targetnya di tahun 2024 nanti harus mencapai 14 persen,” ungkapnya.
Wenny kemudian berharap agar Bangsa Indonesia mampu mencapai zero Stunting, yang artinya tidak ada lagi penduduk yang menderita Stunting. “Semoga dengan upaya kita bersama menurunkan angka penderita Stunting di Tanah Air, bangsa kita bisa menikmati bonus demografi ini menjadi satu berkah untuk generasi emas yang dimiliki bangsa yang kita cintai ini,” pungkasnya. (Mul)